5 Pola Asuh Zaman Dahulu yang Tak Layak Diterapkan Saat Ini, Cek Ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pola asuh untuk keluarga memang bervariasi, namun penerapan pola asuh juga sangat berdampak pada kepribadian anak. Orangtua zaman dahulu memang lebih tua, namun pola asuh zaman dahulu tak semua dapat kita terapkan saat ini. Baca lebih lanjut untuk tahu apa aja sih, pola asuh yang tak layak diterapkan saat ini!
1. Patriarki
Pola asuh ini menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan membuat banyak anak perempuan merasa tak setara dengan laki-laki. Saat ini sudah tak layak menerapkan pola asuh patriarki, karena perempuan juga punya hak yang sama atas apa pun seperti pendidikan, hobi, keahlian, serta kepemimpinan di masyarakat.
Memutus rantai patriarki dalam keluarga dengan pola asuh yang mengedepankan kesetaraan dapat membuat anak perempuan lebih percaya diri dan anak laki-laki lebih saling menghargai. Cara memulainya cukup sederhana, dengan tidak membatasi kegiatan serta mainan anak laki-laki dan perempuan, juga selalu mengatakan apa pun gendernya, tetap memiliki hak yang sama.
2. Orangtua yang tak mau mengakui kesalahan
Zaman dahulu sangat sering kita jumpai orangtua yang tak mau mengakui kesalahan, dengan dalih lahir terlebih dahulu dan melakukan segala pengorbanan untuk anak. Padahal, orangtua hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Sikap lapang dada untuk mengakui kesalahan di depan anak tak akan membuat orangtua lemah, namun anak akan merasa bahwa berbuat salah dan mengakuinya itu sikap yang hebat.
Pola asuh ini dapat diterapkan mulai dengan cara yang sederhana seperti ketika anak mulai protes, maka beri penjelasan sesuai kenyataan dan logika dan hindari sikap menggurui.
Baca Juga: Miris! Banyak Anak Tak Dapat Pola Asuh yang Layak, Apa Dampaknya?
3. Membatasi minat bakat anak karena pandangan masyarakat
Setiap anak terlahir dengan keunikan masing-masing, banyak anak yang merasa tak berkembang karena orangtua tak sepenuhnya mendukung minat dan bakatnya. Pola pengasuhan zaman dahulu tak jarang membatasi minat bakat anak karena pandangan masyarakat.
Editor’s picks
Seperti ketika anak perempuan memiliki hobi bela diri atau sepak bola, orangtua zaman dahulu banyak yang tak setuju anak perempuannya melakukan hobi tersebut dengan alasan pandangan masyarakat untuk anak perempuan seharusnya bersikap kalem dan pendiam.
Pola asuh ini tak layak diterapkan saat ini, bantu anak-anak menemukan siapa diri mereka karena yang akan menjalani kehidupan adalah si anak bukan orang lain apalagi masyarakat.
4. Merasa anak harus merawat orangtua di usia senja
Hukum timbal balik ini tak jarang membuat anak merasa terbebani, terlebih orangtua yang tak mempersiapkan masa senja dengan matang. Persiapan masa tua dapat dimulai dari segi finansial dan kesehatan.
Pola asuh zaman dahulu tentang merawat orangtua di usia senja tak sepenuhnya salah, namun tak cukup layak diterapkan saat ini, mengingat saat ini akses untuk informasi cukup mudah.
Karena setiap anak nantinya akan tumbuh dewasa dan memiliki kehidupan pribadi, anak tetap perlu peduli pada orangtua juga. Orangtua sebaiknya mempersiapkan masa tua sebaik mungkin.
5. Membandingkan anak
Zaman dahulu banyak orangtua yang menilai pencapaian anak lain sebagai tolak ukur untuk anak-anaknya. Alhasil sikap membandingkan tak jarang muncul dalam diri orangtua sehingga membuat anak tak nyaman. Membandingkan anak tak akan membuahkan hasil apa pun. Alih-alih anak akan semangat namun justru dapat membuat mental anak tak stabil.
Anak-anak perlu dukungan penuh dari orangtua, dan orangtua tak selayaknya menerapkan pola asuh saling membandingkan di masa sekarang.
Peran orangtua dalam menerapkan pola asuh dilakukan dengan pembelajaran yang panjang, karena setiap keluarga pasti punya visi misi dan komitmen yang berbeda. Tetap lakukan komunikasi dengan pola dua arah sehingga anak dan orangtua saling memahami keinginan satu sama lain.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Pola Asuh yang Tepat untuk Anak, Jangan Sampai Salah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.