Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertengkaran adik dan kakak (pexels.com/Victoria Borodinova)

Sebagai seorang kakak, banyak pengorbanan yang dilakukan untuk adiknya, terutama soal perasaan. Namun, banyak orang yang memandang sebelah mata kebaikan tersebut. Terutama ketika terjadi suatu pertengkaran, pasti sang kakak lah yang disuruh untuk mengalah dan meminta maaf duluan. Padahal, yang memulai masalah adalah adiknya. Biasanya, orangtua beralasan kalau yang lebih tua harus bisa mengerti perasaan yang lebih muda.

Seorang kakak selalu dituntut untuk kuat agar bisa menjaga adiknya, namun bukan berarti kakak harus selalu mengalah. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan dampak negatif, terutama terhadap kesehatan mental. Tidak hanya sedih, inilah sederet dampak negatif jika kakak terlalu sering mengalah pada adiknya.

1. Lebih mementingkan perasaan orang lain

ilustrasi anak sedang sedih (pexels.com/Victoria Borodinova)

Sejak kecil, seorang kakak sudah dituntut untuk memikirkan perasaan adiknya. Tidak jarang mereka selalu menahan emosi dan kesedihan mereka. Sebagai contoh, mereka akan dimarahi ketika adiknya jatuh dan terluka, padahal kejadian itu terjadi karena ulah si adik dan kurangnya pengawasan orangtua.

Saat tumbuh dewasa, mereka akan menjadi people pleaser, yaitu orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri. Walaupun sedih, mereka merasa kewajiban utamanya adalah hadir untuk orang lain dan merasa bersalah saat melihat orang lain kesulitan.

2. Tidak pernah merasa puas dengan dirinya

ilustrasi anak sedang sedih (pexels.com/Pixabay)

Setiap anak pasti senang jika dipuji dan dihargai oleh orang lain, terutama orangtuanya. Namun, tidak semua orangtua dapat dengan mudah memberikan apresiasi kepada anak-anaknya. Banyak orangtua yang masih pilih kasih dalam memperlakukan anak. Contohnya, sang adik lebih sering mendapat pujian daripada kakaknya. Karena, orangtua menganggap bahwa yang paling muda lebih membutuhkan perhatian.

Hal ini bisa menyebabkan si kakak tidak pernah merasa puas dengan usahanya. Mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan afirmasi dari orang lain. Rasa tidak pernah puas ini bisa muncul karena selalu merasa menjadi nomor dua.

3. Tidak terbuka pada orangtua

ilustrasi pertengkaran anak dan ibu (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat beranjak dewasa, banyak orang yang lebih nyaman berlcerita pada sahabat dibandingkan orangtua mereka. Padahal, bercerita dan berkeluh kesah pada orangtua tanpa rasa canggung adalah impian setiap anak. Namun, hal itu hanya sebuah angan belaka jika anak sudah kehilangan rasa percaya pada orangtua.

Mungkin, banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa meminta anak selalu mengalah bisa mengurangi kepercayaan mereka terhadap orangtua. Mereka akan jadi pribadi yang tertutup kepada keluarga karena takut dihakimi dan diabaikan perasaannya.

4. Membenci adiknya sendiri

ilustrasi kakak dan adik (pexels.com/cottonbro)

Tidak ada satupun orangtua di dunia ini yang ingin anak-anaknya saling membenci. Semuanya pasti mengharapkan keluarga yang rukun dan saling menyayangi. Namun, rasa benci terhadap saudara bisa muncul akibat kecemburuan. Rasa cemburu ini bisa terjadi pada kakak yang selalu disuruh mengalah pada adiknya. Mereka akan merasa seluruh perhatian hanya tertuju pada si adik.

Mungkin, rasa benci tersebut tidak diungkapkan secara terang-terangan, tapi tetap saja ada rasa kesal yang mengganjal di hati. Bukannya saling mengasihi, hubungan mereka bisa jadi dingin dan tidak akur.

5. Tidak berani melawan jika ditindas

ilustrasi bullying (pexels.com/Mikhail Nilov)

Anak yang lebih tua seringkali diminta untuk memaklumi sikap adiknya yang polos. Contohnya, ketika kakak dipukul oleh adik, sang kakak dilarang untuk membalas dan memarahi adiknya. Jika membalas, mereka akan dimarahi karena tidak memaklumi sikap adiknya yang belum mengerti apa-apa. Memang, meminta anak mengalah akan mengajarkannya kesabaran, namun dia bisa merasa sedih jika terus disuruh mengalah.

Akibatnya, mereka akan tumbuh jadi pribadi yang pemalu, penakut dan tidak berani melawan ketika ditindas. Bahkan ketika di bully, mereka tidak akan berani melawan karena sejak kecil diajarkan untuk tidak berontak.

Memang benar sikap kakak yang selalu mengalah pada adik punya sisi positif untuk mengajarkannya sifat sabar. Namun, hal ini juga bisa mengganggu kesehatan mentalnya. Mulai sekarang, jadilah orangtua yang lebih bijak dalam memperlakukan anak, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team