Kamu dan Kakak Perempuanmu Telah Dewasa Jika 5 Hal Ini yang Terjadi

Masih ingat kapan kamu dan kakak perempuanmu bertengkar sampai jambak-jambakan atau sampai kalian berdua sama-sama menangis sesenggukan? Sepertinya sudah lama, saat kakakmu belum masuk kuliah dan kamu yang sudah masuk SMA, ‘kan? Ah, sekarang kalian hanya cukup bertengkar dengan adu argumen karena sudah menyadari bahwa pertengkaran dengan drama ala anak kecil hanya akan membuang tenaga sia-sia.

Namanya juga perempuan, sekalipun punya jalan pikiran yang berbeda, kamu dan kakak perempuan pasti setidaknya punya selera barang yang sama, entah warna, motif, atau apa pun itu. Dulu, kalian sering berebut barang yang entah kamu naksir dengan kaos baru kakakmu atau malah kakakmu yang pinjam tas selempangmu tanpa izin.

Sekarang? Kalian sama-sama paham bahwa semua hal tidak harus dibuat ribut dan harus belajar mengalah. Jika butuh pakai barang masing-masing, kalian tidak lupa izin dan bergantian pakai. Tidak jarang, kalian mulai bertukar hadiah walau tidak dalam rangka ulang tahun sekalipun. Manisnya!

Saat masih kecil, kalian boro-boro saling berbagi cerita, yang ada setiap bertemu malah ribut dan bertengkar. Sekarang, kalian malah makin akrab dan sering curhat. Gak ada lagi cerita bahwa kakak mengejek kisahmu atau kamu yang masa bodoh dengan apa yang terjadi dengan kakak perempuanmu.

Kini kalian sudah temukan bagaimana rasa dekat tanpa ada lagi canggung sekaligus punya seseorang yang bisa dipercaya untuk mendengarkan segala keluh dan bahagia.

Kini tiap ngobrol berdua, kamu dan kakak perempuanmu mulai sering membicarakan perihal keluarga. Entah itu tentang masalah sepele tentang rencana liburan sampai diskusi tentang rayakan ulang tahun pernikahan Mama dan Papa.

Kalian juga mulai kritis menghadapi cobaan yang menerpa keluarga dan bekerja sama mencari solusi bersama. Kekompakan dan tali persaudaraan kalian diuji dengan berbagai cara seiring berjalannya waktu dan kalian sama-sama berusaha sebaik mungkin.

Melihat kakakmu mulai sibuk bekerja, kamu diam-diam mendoakan keberhasilannya, bertepuk tangan paling kencang saat dia bercerita mengenai segala pencapaiannya. Begitu juga kakak perempuanmu yang sekarang sering membelikan barang-barang yang kamu butuhkan tanpa diminta sambil berkata, ‘kalau butuh apa-apa, jangan sungkan.’

Melalui cara-cara sederhana kalian saling mendoakan dan mendukung. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya kedewasaan, kalian sadar bahwa saudara tidak akan tergantikan oleh apa pun dan tidak ternilai keberadaannya.

Meski saat kecil kamu dan kakak perempuanmu sering jambak-jambakan rambut dan lebih sering mengejek daripada memuji, kini semua tergantikan dengan rasa syukur karena saling memiliki.

Tumbuh bersama, mengamati apa yang terjadi, ditempa dengan berbagai masalah berdua, membuat kalian dewasa dan mau saling memahami. Jika diingat-ingat lagi, lucu juga ya tingkahmu dan kakak perempuan dulu?