33 Kata Mutiara Indah untuk Ibu yang Sudah Meninggal, Rindu dan Haru

• Terima kasih Mama atas setiap air susu yang mengalir dalam darahku. Tanpa Mama, aku tak akan pernah mampu menghirup udara kehidupan, berteman dengan alam, mengarungi nafas dunia bersamamu. Terima kasih karena selalu menyayangiku, Mama.
• Kasih yang engkau berikan tak mampu kubalas. Ibu, ingin kudekap dan menangis di pangkuanmu sampai aku tertidur seperti masa kecil dulu. Sayang, kini engkau sudah tiada. Doa dan cintaku selalu menyertaimu, Ibu.
• Pikirku melayang. Dahulu, hidupku penuh kasih sayang. Kata orang, diriku selalu dimanja dan ditimang. Seperti sebuah petikan lagu, Ibu, ada dan tiadanya dirimu, engkau akan selalu ada di dalam hatiku.

• Di saat aku sakit, aku merasakan kasih sayang ibu jauh lebih besar dari siapa pun di dunia ini hingga ibu dapat meneteskan air matanya hanya demi kesembuhan anaknya.
• Sungguh mulia hati Ibu. Sungguh aku ingin membahagiakanmu. Saat aku terbangun, ibu senantiasa mendoakanku. Saat aku rapuh, dirimu yang ada di sampingku. Ibu, izinkan aku membahagiakanmu lewat doa-doaku meski itu tak cukup untuk membalas kasihmu yang abadi.
• Pulang ke pelukanmu, tenteram rasa hati mendengar suaramu. Teh hangat pagi hari yang tersaji membuatku rindu. Kini hanya kenanganmu yang tersisa. Sungguh aku mencintaimu, Ibu.

• Meski seorang anak berada jauh dari hadapan ibunya, namun yakinlah hati ibu selalu terisi oleh nama anak-anaknya. Kasih ibu sepanjang masa, itu benar adanya.
• Ingin aku jujur mengungkapkan bahwa sulit untuk menerima kepergianmu. Betapa belum siapnya diriku tanpamu. Ibu, semoga kau selalu tenang di sana. Akan selalu kudoakan namamu di setiap doaku agar kau tahu betapa sayangnya diriku. 
• Ibu, semoga Tuhan memberikan kedamaian di duniamu kini. Kasih sayangmu akan abadi selamanya di hidupku dan tak tergantikan.

• Setiap kali aku jatuh dalam sebuah masalah, dengan setia mama memberi nasihat. Hanya mama yang tidak pernah meninggalkan aku dalam keterpurukan. Mama selalu bersedia beri dukungan untukku. Beruntungnya aku memiliki seorang mama yang menjadi penguat bagi anaknya. Kini mama telah pergi, meninggalkan rasa rindu yang tidak bisa tertahan. Sampai kapan pun, Mama selalu ada di dalam hatiku.
• Kau yang melahirkanku ke dunia, kau pun yang membesarkanku hingga aku bahagia. Khilaf yang pernah aku lakukan dahulu, sungguh tak berniat aku untuk menyakiti hatimu. Ibu, izinkan aku membalas kasihmu dengan doa meski engkau telah berpulang.
• Ibu, aku rindu belaian dan ucapanmu yang meneduhkan jiwaku. Ibu, maafkan aku karena belum bisa memberikan yang terbaik. Kuharap di atas sana, kau tahu bahwa kaulah segalanya untukku.

• Sebagai anak, aku tidak ingin melihat ibu bersedih. Tetapi pada kenyataannya, aku sering membuatmu menangis. Aku berkata kasar, aku membantah ibu, dan aku tidak mengikuti nasihatmu. Aku sangat menyesal. Aku rindu padamu, Bu. Aku kesepian setelah kamu pergi terlebih dulu. Aku sangat menyayangimu, Ibu.
• Kuingin engkau ada di sini, tertawa bersamaku seperti dulu walau hanya sebentar. Tuhan, jika Engkau beri ini jadi nyata, kan kubalas semua rinduku pada ibu.
• Bunda, engkau adalah muara kasih dan sayang untukku dan adik-adikku. Apa pun pasti akan kau lakukan demi putra-putrimu tercinta. Maafkan aku jika belum sempat membalas hingga akhir waktumu tiba. Peluk sayangku untuk ibu di atas sana.

• Orang pertama yang aku cintai adalah ibu. Dialah orang pertama yang rela berkorban demi diriku. Pagi, siang, sore, dan malam, ibu tidak pernah lelah menjagaku. Ke mana lagi aku mencari yang sebaik ibuku? Dia satu-satunya orang yang tidak akan pernah ada tandingan rasa sayangnya untukku. Ibu cinta pertamaku.
• Ibu, aku berharap semoga lama hidupmu di sini. Semua agar engkau melihatku berjuang sampai akhir. Namun, takdir berkata lain. Kini, engkau telah terbang tinggi. Akan tetapi, percayalah Ibu bahwa nyawaku akan selalu nyala karenamu.
• Walau tak dapat slalu kuungkapkan kata cintaku untuk Mama, kuharap engkau mendengarku dari jauh sana. Hatiku selalu berkata, sungguh kusayang padamu.

• Aku ingat semasa aku kecil, setiap kali ada orang menyakitiku, maka ibu selalu membelaku. Waktu berlalu, aku pun sudah dewasa. Ketika ada kendala yang menjatuhkan aku pada lubang kegagalan, ibu yang menyemangatiku. Kini, ibu telah pergi. Raganya telah terkubur di dalam tanah merah basah. Aku merasa kehilangan tanpa ibu. Jangan pernah ragukan kasih sayang seorang ibu. Dialah harta terindah bagi seorang anak.
• Terbayang satu wajah penuh cinta, kasih, dan kehangatan. Ibu, memori indah denganmu tidak akan pernah kulupakan seumur hidup.
• Ibu, kutatap potretmu berulang kali. Kurenungkan kalimat yang kau beri. Tuhan Yang Maha Esa, kumohon ampuni dosa ibu. Tempatkanlah ia di antara kekasih-Mu. Ibu, ampunilah dosaku sejak kudilahirkan hingga akhir hayatmu. Sungguh kumencintaimu.

• Sebentar saja aku ingin mendengar suaramu, berada dalam dekapanmu, dan mengobati rinduku.
• Terbayang kala ibu masih muda. Kau ajarkan kata cinta dalam hidup dan kekuatan kasih. Kau pulihkan jiwaku yang kadang goyah. Derai air mata dan pengorbananmu tak akan pernah bisa kugantikan. Terima kasih ibuku tersayang.
• Kaulah ibu, cinta kasihku. Terima kasih karena Ibu tak pernah terhenti berkorban untuk keluargamu. Ibu bak matahari yang selalu bersinar. Kini, izinkan aku untuk selalu mengirimkan untaian doa bagimu.

• Ibu adalah malaikat tanpa sayap yang saat ini sudah tinggal di samping Tuhan. Bahagialah selalu di sana, ibuku.
• Waktu cepat bergulir dan menyisakan banyak kisah. Ibu yang kucintai telah lama meninggalkan diriku ini. Namun, betapa ajaibnya ajaranmu yang membuat tubuh ini senantiasa tegak pada dunia. Terima kasih, ibuku!
• Ibu, hanya kata-kata ini yang sanggup kutulis untukmu. Sedikit doa dan harapan yang mungkin tidak sebanding dengan letihmu membesarkanku. Jangan tertawakan ya, Bu! Simpan dalam hatimu yang sejuk di atas sana.

• Ya Allah, haramkan wajah ibu dan ayahku dari disambar oleh api neraka. Karuniakan buatnya surga tanpa hisab.
• Betapa kesepian aku di sini, bergulat dengan hitamnya hari. Namun, aku yakin segala doaku akan terpanjat untukmu. Aku sayang Mama!
• Bunda, izinkan aku bersujud sebagai tanda sayangku. Aku bersumpah untuk menjaga pengabdianmu di hidupku karena itu berarti bagiku. 

• Ibu, terima kasih atas ketulusanmu merawat dan menjagaku. Sesungguhnya, aku tak akan pernah bisa membalas semua yang pernah kau berikan untukku.
• Sekarang Ibu telah pergi meninggalkan dunia yang fana ini. Namun, kasihnya padaku selalu dikenang. Kelak di sana, aku dan ibu akan bersama untuk saling berpelukan.
• Ibuku tersayang, ibuku sahabatku. Jika kupunya sayap, mungkin akan kususul dirimu untuk melepas rasa rindu. Kini, hanya potretmu yang kupunya dan tanda kasihmu yang lainnya. Terima kasih karena telah hidup dan melahirkanku, Ibu.

Itu dia 33 kata-kata Mutiara untuk ibu yang sudah meninggal dan bisa kamu gunakan untuk mengenang sosok ibu yang telah meninggal. Semoga dia senantiasa bahagia di samping-Nya. Amin.