Masa remaja adalah periode yang penuh tantangan, di mana anak sering dihadapkan dengan rasa cemas, tekanan sosial, hingga kebingungan soal jati diri. Dalam fase ini, banyak remaja yang akhirnya terjebak pada overthinking. Mereka bisa terus memikirkan hal kecil sampai membuatnya merasa stres dan sulit fokus. Overthinking sendiri bukan sekadar kebiasaan berpikir berlebihan, tapi bisa memengaruhi kesehatan mental anak.
Sayangnya, gak sedikit orangtua yang keliru dalam menyikapi kondisi ini. Alih-alih membantu anak, sikap yang salah justru membuat mereka merasa gak dipahami dan makin terjebak dalam pikirannya sendiri. Padahal, anak remaja membutuhkan pendampingan yang sabar agar mereka bisa belajar mengatasi rasa cemas dengan lebih sehat. Berikut adalah enam kesalahan orangtua yang perlu dihindari saat menghadapi anak yang sedang overthinking.