Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik.
Adakah yang kau sebut cinta yang paling indah selain cinta Tuhan padamu? Tidak. Tapi Tuhan mencipta cinta yang juga luar biasa, cinta Ayah dan Ibu kepadamu. Cinta mereka menandingi cinta paling tulus di dunia ini. Laki-laki pertamaku, kusebut ia “Bapak”, perempuan pertamaku kusebut ia “Mamak”.
Kau tahu apa yang menjadi impian mereka kepada anak-anaknya? Menyandang gelar Master. Mungkin terdengar menggelikan dan mustahil, tapi tidak untuk bapak dan mamakku, dengan kehidupan sangat sederhana mereka optimis bisa membawa dua anaknya sampai bergelar master, Bapakku memang hanya lulusan SMP, sedangkan Mamakku hanya lulusan SD, tapi mereka jauh lebih gemilang dari pada itu dimataku. Mereka mencipta gelar sarjana pada kami anak-anaknya.
Bekerja sebagai tukang gorengan disamping rumah, mereka adalah pemberian terbaik dari Allah, mereka adalah yang paling kokoh tak tertandingi, seperti rumah kontrakan yang kami tempati sekarang, mungkin sudah lebih dari 15 tahun, kami memang belum punya rumah sendiri. Mamak bilang, “Mamak bapak tak perlu harta benda, kami hanya perlu melihat kalian bahagia, melihat kalian berpendidikan tinggi.” atau bapak yang sering bilang, “Bapak tak pernah malu dengan masa lalu, bapak dan mamak akan buktikan kalo kami dapat mendidik kalian dengan sangat baik. Itu saja”.