5 Sebab Kudu Akur dengan Saudara setelah Orangtua Meninggal atau Cerai

Kalian harus bisa saling memberi support

Setiap orang pasti punya ujian hidup masing-masing. Salah satu yang terberat ialah orangtua meninggal dunia atau bercerai ketika kamu dan saudara-saudaramu masih muda. Secara psikis, kalian tidak siap untuk menghadapinya.

Situasi dari kedua peristiwa tersebut jelas berbeda. Dalam kasus perceraian, konflik yang terjadi di antara orangtua kadang juga dapat merenggangkan hubunganmu dengan kakak atau adik.

Tingginya tekanan dalam keluarga mendorong kalian mencari kesenangan masing-masing di luar rumah. Atau, satu harus ikut ayah, satu lagi ikut ibu sehingga kalian terpisah jauh. 

Sementara itu, meninggalnya kedua orangtua juga dapat membuat kalian tak punya alasan kuat untuk berkumpul seperti dahulu. Belum lagi dengan adanya masalah dalam pembagian warisan. Meski jalannya terjal, kalian harus tetap akur karena alasan berikut.

1. Orangtua pasti senang jika kalian hidup rukun

5 Sebab Kudu Akur dengan Saudara setelah Orangtua Meninggal atau Ceraiilustrasi hubungan persaudaraan yang harmonis (pexels.com/cottonbro)

Orangtua kalian boleh saja saling membenci hingga akhirnya bercerai. Akan tetapi, harapan mereka pada kalian pasti sama. Mereka ingin sebagai saudara, hubungan kalian tetap baik.

Demikian pula apabila kedua orangtua kalian telah meninggal dunia. Andai mereka tahu kalian bertengkar terus sepeninggal mereka, tentu mereka sedih dan merasa gagal menanamkan kasih sayang di antara kalian.

2. Kesedihan selepas kematian atau perceraian orangtua lebih mudah jika dilalui bersama-sama

5 Sebab Kudu Akur dengan Saudara setelah Orangtua Meninggal atau Ceraiilustrasi akur dengan saudara (pexels.com/Alberto Ramírez Sobrino)

Baik kamu maupun saudara-saudaramu tentu punya sahabat bahkan pasangan masing-masing. Dengan mereka, kalian juga bisa berbagi kesedihan. Namun secara mental, dukungannya tak akan sebesar jika kalian saling menguatkan.

Alasannya, kamu dan saudara-saudaramu punya hubungan langsung dengan orangtua. Jadi, kalian yang paling mengerti dalamnya rasa sedih itu. Penghiburan dari orang lain tidak persis seperti yang dibutuhkan.

Baca Juga: 5 Ciri Saudara Lelaki Toxic, Bersikap Overprotektif Hingga Posesif

3. Agar saat salah satu ada masalah, yang lain bisa memberikan support

dm-player
5 Sebab Kudu Akur dengan Saudara setelah Orangtua Meninggal atau Ceraiilustrasi menguatkan saudara (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bayangkan kalau orangtua bercerai atau meninggal lalu kamu ada masalah. Kamu tidak lagi bisa mengadu pada orangtua yang telah berpulang. Bahkan pada orangtua yang sudah bercerai pun barangkali kamu merasa kurang nyaman.

Entah karena kamu tidak ingin menambah rasa pusing mereka atau masing-masing sudah kembali berkeluarga dan membuat hubunganmu dengan ayah atau ibu menjadi berjarak. Kamu pasti merasa kesepian, kan?

Satu-satunya yang dapat membantumu adalah saudara-saudaramu. Dengan hubungan yang baik, kamu dapat menceritakan masalahmu dan meminta saran mereka. Begitu pula ketika ganti mereka yang ada masalah.

4. Bahkan persoalan warisan pun menjadi mudah selesai kalau kalian akur

5 Sebab Kudu Akur dengan Saudara setelah Orangtua Meninggal atau Ceraiilustrasi bersama saudara (pexels.com/Studio 31)

Sekecil apa pun nilai warisan yang ditinggalkan oleh orangtua yang telah meninggal dunia berpotensi menimbulkan masalah antarsaudara. Terutama jika sejak awal, hubungan kalian telah kurang baik. Pembagian warisan akan meruncingkan konflik yang ada.

Kejadian seperti ini dapat dihindari apabila komitmen kalian untuk menjaga kerukunan sangat tinggi. Urusan warisan selalu bisa dibicarakan secara baik-baik sampai tercapai kesepakatan yang adil. Gak pakai acara rebutan dan menang sendiri.

5. Kalian jadi dapat menikmati kebersamaan

5 Sebab Kudu Akur dengan Saudara setelah Orangtua Meninggal atau Ceraiilustrasi tiga bersaudari (pexels.com/Vasily Baranov)

Sekalipun secara fisik kalian berada di satu tempat, adanya benih-benih ketidakharmonisan akan tetap terasa, lho. Kalian sama-sama merasa kurang nyaman ketika berkumpul. 

Interaksi di antara kalian terasa kaku dan terlihat saling menjaga jarak. Berbeda sekali dengan kalau kalian akur. Sesibuk apa pun, kalian bakal kerap merencanakan pertemuan agar bisa melepas rindu. Suasana pun selalu hangat dan ceria.

Sama seperti hubungan dengan pasangan atau teman, hubungan dengan saudara juga pasti ada pasang dan surutnya. Itu biasa, asal tak sampai mengubah kasih sayang di antara kalian menjadi kebencian. Jaga baik-baik persaudaraan kalian, ya!

Baca Juga: 5 Masalah Keluarga yang Baiknya Dijadikan Privasi, Jangan Diumbar, ya!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya