5 Alasan Jangan Banyak Meminta pada Orangtua, Pahami Keuangannya

#IDNTimesLife Kelak cari sendiri hal yang gak orangtua beri

Siapa nih, yang lagi kesal pada orangtua karena permintaan tidak dikabulkan? Mungkin kamu minta dibelikan smartphone terbaru, sepeda motor, bahkan mobil. Dirimu punya banyak alasan mengapa benda-benda itu penting, tetapi orangtua tetap saja tidak segera membelikannya.

Berhenti merengek apalagi mengambek pada orangtua sendiri, ya. Kamu yang remaja bahkan memasuki dewasa awal telah cukup besar buat belajar mengontrol keinginan sekaligus tidak merepotkan kedua orangtuamu dengan berbagai permintaan. Jangan cuma mau tahu keinginanmu terpenuhi padahal itu amat membebani ayah dan ibumu.

Hindari pula menjadikan pemenuhan atas setiap keinginanmu sebagai ukuran kasih sayang orangtuamu. Cinta keduanya tidak dapat diukur hanya dari permintaanmu yang langsung diluluskan. Apalagi terkait benda-benda yang mesti dibeli dengan uang. Belajarlah lebih dewasa serta meringankan pikiran orangtua dengan memahami lima hal penting berikut.

1. Kamu gak harus punya semua hal yang dimiliki teman-temanmu

5 Alasan Jangan Banyak Meminta pada Orangtua, Pahami Keuangannyailustrasi mendapatkan mobil (pexels.com/Ron Lach)

Si A tiap tahun ganti smartphone dan gak perlu menunggu gadget lamanya rusak. Si B sudah diperbolehkan membawa sepeda motor sendiri ke sekolah. Si C malah memperoleh mobil baru sebagai hadiah ulang tahun ke-17.

Di antara mereka, cuma kamu yang masih memakai smartphone lama dan naik angkot atau ojek online. Maka dirimu menginginkan mendapatkan barang-barang seperti yang dipunyai teman-teman. Jika tidak bisa langsung semuanya, paling gak salah satunya.

Yuk, mulai belajar untuk melihat realitas hidup bahwa kamu tidak harus mempunyai segala hal yang dimiliki kawan-kawanmu. Kalian hidup dengan keadaan yang berlainan dan hanya dipertemukan di satu sekolah atau kampus. Seragam boleh sama, tetapi barang-barang pribadi tidak perlu.

Belajarlah lebih santai dalam menyikapi apa-apa yang dipunyai temanmu. Kawan yang baik juga tak akan mempermasalahkan seandainya kamu bersepeda atau jalan kaki ke mana-mana selagi dirinya difasilitasi kendaraan pribadi. Bila ada teman yang suka mengejekmu karena hal-hal yang tidak dirimu miliki, jauhi saja. Sikapnya itu menunjukkan rasa pertemanannya yang dangkal karena mengukur segalanya dari materi.

2. Memahami kondisi keuangan orangtua

5 Alasan Jangan Banyak Meminta pada Orangtua, Pahami Keuangannyailustrasi ibu dan putranya (pexels.com/Ron Lach)

Berapa pun usiamu hari ini bukanlah alasan untuk gak bisa memahami kondisi keuangan orangtua. Apalagi dirimu sudah duduk di sekolah menengah atau kuliah. Dengan kemudahan mengakses informasi saat ini, seharusnya wawasanmu juga bertambah.

Termasuk tentang susah payahnya orang dewasa bekerja guna mencukupi berbagai kebutuhan yang tidak murah. Kamu juga dapat dengan gampang mencari tahu harga barang yang diinginkan dan membandingkannya dengan pendapatan orangtua. Ketika dirimu menginginkan sepeda motor misalnya, sudahkah kamu tahu harganya?

Kalau bisa dicicil, berapa cicilannya? Bandingkan dengan gaji orangtuamu dalam sebulan lalu pikirkan baik-baik. Bukankah uang orangtua gak cuma buat membayar cicilan sepeda motormu?

Bagaimana dengan semua hidangan yang ada di meja makan, tagihan air dan listrik, bahkan sekolah atau kuliahmu? Padahal punya kendaraan pribadi berarti harus siap pula membayar pajak, mengisi bahan bakar, dan sesekali perbaikan atau mengganti roda. Semua itu menambah pengeluaran.

Belum lagi kebutuhan anggota keluarga yang lain. Meski kamu masih muda, jangan lagi hanya fokus pada keinginan diri. Tingkatkan kedewasaanmu dengan belajar memahami situasi keuangan orangtua.

Baca Juga: 3 Cara Orangtua Menjagamu, Pantau Gaya Pacaran agar Wajar-wajar Saja

3. Jika mereka punya tentu akan memberimu tanpa diminta

5 Alasan Jangan Banyak Meminta pada Orangtua, Pahami Keuangannyailustrasi menyuapi ibu (pexels.com/Anna Pou)

Ada orangtua yang pelit pada anaknya, tetapi tidak banyak. Umumnya orangtua selalu ingin menyenangkan anak bahkan sebelum kamu meminta sesuatu dari mereka. Seperti mereka tiba-tiba pulang dengan membawa oleh-oleh walau dirimu tidak memintanya.

Kasih sayang orangtua pada anak seperti matahari yang menyinari bumi. Satu-satunya yang membuat cahayanya berkurang pada siang hari hanyalah ketika ada penghalang seperti awan mendung atau terjadi gerhana. Di luar itu, cahayanya melimpah.

Maka saat orangtuamu gak mengabulkan permintaanmu yang perlu ditebus dengan uang, tidak ada alasan selain uangnya memang belum ada. Jika uangnya ada, tentu mereka akan membelikan keinginanmu asal bukan sesuatu yang buruk dan tak berlebihan. Bahkan tanpa dirimu memintanya, orangtua juga mampu membaca kebutuhan serta hal-hal yang sedang digandrungi kawan sebayamu. Mereka bakal berusaha membelikannya juga biar kamu senang.

4. Belajar mensyukuri apa yang ada dalam hidupmu

5 Alasan Jangan Banyak Meminta pada Orangtua, Pahami Keuangannyailustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Penghilang rasa syukur adalah saat kamu mendaftar hal-hal yang tidak ada dalam hidupmu. Padahal di luar itu banyak sekali yang sudah kamu miliki. Walaupun smartphone-mu belum ganti, setidaknya dirimu memilikinya.

Sekalipun kamu gak bawa kendaraan sendiri, orangtua masih memberimu ongkos buat naik kendaraan umum atau mengantar dan menjemputmu setiap hari. Bukankah diboncengkan orangtua malah lebih aman dan nyaman? Kamu gak perlu repot-repot mencari jalan alternatif ketika jalan utama macet parah, berkali-kali mengerem dan mengegas kendaraan, dan sebagainya.

Dirimu tinggal duduk manis lalu sampai di sekolah atau rumah. Kalau kamu bawa kendaraan sendiri, sekecil apa pun kecelakaan yang terjadi, dirimu akan dimintai pertanggungjawaban secara hukum. Dan tentu saja, anugerah yang sesungguhnya ialah kamu masih bisa menempuh pendidikan saat di luar sana masih ada anak sepantarmu yang putus sekolah bahkan mungkin buta huruf.

5. Kelak kamu bisa mencari sendiri hal yang gak mampu diberikan orangtua

5 Alasan Jangan Banyak Meminta pada Orangtua, Pahami Keuangannyailustrasi wisuda (pexels.com/Ulises Peña)

Merasa cukuplah dengan bekal-bekal dasar yang diberikan kedua orangtuamu. Ini meliputi makanan, pakaian, dan tempat tinggal untuk memastikan kamu sejahtera secara fisik. Kemudian juga pendidikan baik di sekolah maupun nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua di rumah.

Hal-hal di atas seharusnya sudah lebih dari cukup buat memodalimu menyongsong masa depan yang cerah. Terkait barang-barang yang diinginkan dari gadget teranyar sampai kendaraan pribadi kelak dapat kamu beli sendiri setelah bekerja. Jangan semua keinginan dibebankan ke pundak orangtua yang kian renta.

Jadikan keinginan-keinginan itu sebagai tambahan motivasi untukmu bergegas menyelesaikan studi dan bekerja. Atau, kuliahlah sambil bekerja. Jangan melihat situasi ini sebagai menyedihkan karena dirimu bakal bahagia dan bangga sekali saat mampu membeli berbagai hal dari hasil keringat sendiri.

Sadari bahwa kamu bukan lagi anak kecil yang tantrum bila keinginannya tidak dipenuhi. Begitu dirimu remaja, kamu punya kapasitas buat belajar mengerti keadaan orangtua. Hindari membandingkan kehidupanmu dengan orang lain yang bisa menimbulkan rasa iri dan mendorongmu buat minta macam-macam pada orangtua melebihi kemampuan mereka. Hidupmu bakal terasa lebih menyenangkan ketika kamu mengurangi tuntutan pada siapa pun, termasuk ke orangtua.

Baca Juga: 3 Maksud Baik di Balik Batasan Orangtua Pada Hubungan Pacaran

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya