6 Cara Unik Menyambut Kelahiran Anak, Bisa Jadi Ide Bersama Pasangan

2. Menanam pohon

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Selain investasi yang akan menghasilkan lebih banyak cuan, investasi ke lingkungan juga penting. Program 1 anak 1 pohon dapat membuat lingkungan permukiman menjadi hijau. Kalaupun halaman rumah begitu sempit dan tidak memungkinkan buat menanam pohon, tanaman kecil apa pun dapat menggantikannya.

Seperti 1 pohon diganti dengan 2 atau 3 pot tanaman hias. Dua anak saja sudah lumayan untuk membuat rumah tak tampak gersang. Di setiap potnya dapat diukir atau dituliskan nama anak. 

Kelak anak sudah bisa memahami cerita, ia pasti senang mempunyai pohon atau tanaman dengan namanya. Kita dapat melanjutkan dengan melatih rasa tanggung jawab anak buat merawat tanaman-tanaman tersebut. Lebih seru lagi jika kita bisa menanam pohon buah.

Anak akan merasakan langsung hasil panennya dan belajar banyak dari pohon tersebut. Ia tumbuh bersama bibit pohon itu yang setelah besar mampu memberikan banyak manfaat ke lingkungan sekitar. Anak pun mesti demikian, kelak hasil belajar serta bekerjanya jangan cuma buat diri sendiri.

Baca Juga: 7 Potret Tasyi Athasyia Melahirkan Anak Keempat, Belum Kasih Nama

3. Mengecat rumah

ilustrasi mengecat rumah (pexels.com/Craig Adderley)

Ini biasanya tidak dilakukan ketika anak pertama lahir. Kecuali, orangtua membeli rumah dalam keadaan masih belum sepenuhnya jadi sehingga dindingnya belum dicat. Tapi kalau orangtua membeli rumah yang sudah bagus, ide ini dapat diterapkan ketika kelahiran buah hati yang kedua beberapa tahun kemudian.

Warna dinding dan pagar sudah mulai kusam, mengelupas, bahkan berlumut oleh hujan dan panas. Atau, kita sekadar bosan dengan warnanya. Sekalian menyiapkan kamar untuk anak kedua, cat dinding rumah dan pagar bisa sekalian diperbarui.

Warnanya dapat berbeda dengan warna lama sehingga seperti rumah baru lagi dan suasananya lebih fresh. Namun, boleh juga mempertahankan warna lama yang masih dirasa cocok. Pengecatan kembali membuat rumah terlihat lebih cerah dan bersih. Tentu sebelum melakukan ini istri yang tengah hamil besar atau baru melahirkan dan bayi mesti diungsikan dulu agar tidak terganggu oleh bau cat serta debu saat lapisan cat lama dibersihkan.

4. Melengkapi perabot rumah

ilustrasi sofa baru (pexels.com/Blue Bird)

Untuk pasangan muda, biasanya perabot rumah gak langsung dibeli semuanya. Kita mencicil sedikit demi sedikit dari hasil menabung. Bersama kelahiran anak, kita sudah siap dengan sejumlah dana yang dikhususkan buat mengisi rumah.

Prioritasnya pun telah dibikin, seperti sofa untuk ruang tamu karena selama ini hanya ada karpet atau kursi tua pemberian orangtua. Sofa baru tersebut akan langsung berfungsi bila nanti ada sejumlah tamu yang menjenguk bayi. Dapat pula kita membeli mesin cuci jika selama ini belum memilikinya.

Pasalnya, kehadiran bayi juga berarti cucian bakal bertambah banyak. Repot untuk mencuci setiap hari dengan tangan. Apalagi di musim hujan, banyak cucian gak bisa kering dalam sehari. Dengan adanya mesin cuci, pekerjaan rumah tangga terasa lebih ringan.

5. Beli mobil jika belum punya

ilustrasi mobil baru (pexels.com/Alan Quirván)

Mengingat harganya yang tidak murah, ide ini harus sangat mempertimbangkan kondisi keuangan masing-masing. Bila dana buat membeli mobil tersedia baik secara kontan maupun kredit, boleh saja kita membelinya. Dasar pemikirannya ialah repot kalau bepergian dengan pasangan serta anak menggunakan sepeda motor.

Makin anak besar, makin gak cukup buat boncengan bertiga. Tingkat keamanan sepeda motor juga jauh lebih rendah daripada kendaraan roda empat. Sedang memanggil taksi ketika perlu pergi-pergi atau memeriksakan anak ke dokter tak mudah kalau rumah berada cukup jauh di pinggiran.

Bila kita membelinya secara kredit, cicilannya wajib diperhatikan. Jangan sampai angsurannya malah mengganggu pemenuhan kebutuhan yang lebih utama. Ingat bahwa kehadiran buah hati juga bakal meningkatkan pengeluaran kita per bulannya.

6. Buka usaha dengan nama anak

ilustrasi membuka toko (pexels.com/Amina Filkins)

Memiliki usaha dengan menggunakan nama anak menjadi kebanggaan tersendiri bagi sebagian orangtua. Kalaupun usahanya sudah ada sejak anak belum lahir, sekarang dapat menjadi saat yang tepat untuk mengganti namanya dengan nama anak. Ini akan menambah semangat kita dalam menjalankannya.

Usaha tersebut menjadi jalan rezeki untuk satu keluarga, termasuk anak yang masa depannya masih amat panjang. Dalam nama anak juga terselip arti serta doa yang baik sehingga usaha itu diharapkan makin lancar dan membawa banyak keberkahan untuk keluarga, khususnya anak. Biasanya, kita cuma memakai nama panggilannya atau bagian nama yang maknanya dianggap cocok buat usaha tersebut.

Suatu saat anak sudah besar dan tahu namanya menjadi nama usaha keluarga tentu ia bangga. Dia dapat mengerti betapa besar upaya orangtua dalam mempersiapkan masa depan yang terbaik untuknya. Pemberian nama anak sebagai nama usaha juga seperti penegasan ke orang-orang bahwa kelak ia yang melanjutkan usaha tersebut.

Ragam cara untuk menyambut serta memberi makna lebih pada kelahiran anak dapat dilakukan oleh orangtua. Terpenting dari segi pembiayaan tidak memberatkan dan alangkah baiknya selalu berorientasi ke masa depan. Bukan sekadar untuk meluapkan kegembiraan sesaat, tetapi berbiaya tinggi.

Baca Juga: 5 Tanda untuk Mengetahui Gangguan Perkembangan pada Anak