6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?

Namanya proses, gak bisa langsung tercapai

Belajar menjalankan puasa di bulan Ramadan umumnya memang dilakukan secara bertahap. Anak tidak akan kuat bila langsung berpuasa sehari penuh seperti orang dewasa. Puasa beduk atau makan saat azan Zuhur juga bukan satu-satunya tahapan dalam proses belajar anak.

Anak mungkin belajar berpuasa dari jam 07.00-10.00 dulu. Baru kemudian diperpanjang dua jam lagi. Setelah ia terbiasa puasa beduk baru naik ke puasa penuh. Namun, ini pun biasanya gak langsung berhasil.

Tidak apa-apa, karena intinya ialah anak mencoba dan belajar membiasakan diri perlahan-lahan. Tetap hargai usaha anak untuk berpuasa layaknya orang-orang dewasa di sekitarnya. Enam kejadian berikut umum mewarnai proses anak latihan puasa selama 12-14 jam penuh.

1. Sudah sore gak kuat lagi

6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?ilustrasi anak minum (pexels.com/samer D)

Membatalkan puasa di jam-jam terakhir menuju azan Magrib menjadi salah satu hal yang kerap terjadi pada anak-anak. Misalnya, azan Magrib berkumandang pukul 18.00. Namun, jam 16.00 anak sudah sangat lemah dan pucat.

Ia belum tentu mengeluh lapar dan haus atau bilang ingin membatalkan puasanya. Keinginannya buat terus berpuasa boleh jadi sangat besar. Namun, sebagai orangtua kamu mesti mempertimbangkan kondisi tubuh anak. 

Hindari memaksa anak meneruskan puasanya kalau memang gak kuat. Toh, ia belum wajib berpuasa dan masih proses belajar. Biarkan atau minta anak membatalkan puasanya. Hibur anak dengan menyampaikan bahwa besok dia dapat mencobanya kembali. 

2. Lupa minum dan makan

6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?ilustrasi anak minum (pexels.com/Kampus Production)

Jangankan anak-anak, orang dewasa pun kadang lupa kalau dirinya sedang berpuasa. Kamu juga barangkali pernah selepas tidur lagi usai sahur langsung minum air putih. Dirimu lupa tengah berpuasa, terutama di hari-hari pertama Ramadan.

Anak yang baru belajar puasa sehari penuh dapat lebih sering lupa. Gak cuma di pagi hari, tetapi juga nanti ketika siang makin panas atau pada sore hari, saat ia ikut membantu menyiapkan buka puasa. Jangan memarahi anak. Kamu cukup memperingatkannya bahwa dia sedang berpuasa.

Minuman atau makanan yang telanjur masuk ke perut tidak perlu dimuntahkan kembali. Cukup anak meludahkan minuman atau makanan yang masih ada di mulut. Terpenting niat anak tetap berpuasa. Lupa berbeda dari sengaja minum dan makan yang otomatis membatalkan puasanya. 

Baca Juga: 5 Tips Ajak Anak Belajar Puasa di Bulan Ramadan, Berikan Apresiasi!

3. Mengeluh sepanjang hari

6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Artem Podrez)

Hal ini juga tak hanya dilakukan oleh anak-anak. Orang dewasa pun ada yang suka mengeluh selama berpuasa. Bahkan tidak cuma mengeluh haus dan lapar, melainkan juga menjadi lebih gampang emosi. Padahal, seharusnya mereka lebih bersabar ketika berpuasa. 

Hebat jika anak dapat tidak mengeluh saat belajar berpuasa sehari penuh. Akan tetapi kalaupun keluhannya seperti tak habis-habis, dirimu juga mesti bersabar dalam menjawab serta menenangkannya. Beri penjelasan atas setiap hal yang dikeluhkan anak.

Contoh, ia mengeluh tentang masih lamanya waktu untuk berbuka. Jelaskan bahwa waktu terasa begitu lama karena anak hanya diam menunggu. Ajak ia berkegiatan yang seru seperti bermain di luar rumah yang tidak terlalu melelahkan. 

4. Tidur terus

6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?ilustrasi tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tidur saat berpuasa memang terasa sangat enak. Begitu meletakkan kepala di bantal bisa langsung terlelap. Kamu pun bila tak harus bekerja atau kuliah mungkin lebih suka tidur di rumah. Apalagi anak yang baru belajar berpuasa.

Ia tidur bukan karena bermalas-malasan, melainkan tubuhnya memang terasa lemah. Anak yang biasanya riang dan bergerak aktif bisa mendadak pendiam serta tidur melulu. Baik tidur di kamarnya sendiri maupun sofa ruang tengah.

Biarkan anak tidur dengan catatan tak mengganggu kegiatan hariannya. Seperti mandi, belajar dan mengerjakan PR meski sekolahnya cuma sebentar, serta beribadah. Tetap bangunkan anak di waktu-waktu tersebut. Beri tahu juga agar ia gak terlalu lama tidur di sore hari supaya malamnya tidak sulit tidur.

5. Makan berlebihan saat berbuka

6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?ilustrasi makan banyak (pexels.com/Alex Green)

Lagi-lagi, orang dewasa pun dapat makan berlebihan ketika berbuka puasa. Rasanya ingin cepat-cepat memasukkan semua makanan dan minuman ke perut. Seakan-akan jika tidak makan sebanyak itu badan bakal lemas. Padahal, justru tubuh sukar bergerak kalau kekenyangan.

Anak lebih-lebih, perut kecilnya keroncongan terus sepanjang hari. Sesaat sebelum berbuka, sebelah tangan sudah memegang gelas dan sebelah lagi telah siap dengan makanan. Kalau anak tidak diperingatkan, dia bisa makan berlebihan hingga sakit perut atau muntah.

Tahan anak supaya tidak terlalu cepat dalam mengunyah yang membuatnya terlambat menyadari rasa kenyang. Nanti tahu-tahu perutnya sakit sampai bernapas pun susah. Atur jenis dan porsi makanan serta minuman di awal waktu berbuka. Katakan agar anak makan dan minum secukupnya saja. Waktu berbuka masih panjang. Nanti ia dapat kembali makan bila lapar lagi dan minum sedikit demi sedikit tetapi teratur. 

6. Bangga sekali saat berhasil menyelesaikan puasanya

6 Kejadian saat Anak Belajar Puasa Penuh, Lupa Minum atau Sengaja?ilustrasi anak minum (pexels.com/cottonbro studio)

Walaupun anak merasa puasa sehari penuh amat berat sehingga terus mengeluh, bukan berarti dia tidak menyukainya. Perjuangannya untuk dapat menyamai puasa orang dewasa memang berat. Namun, lihat ekspresi kebahagiaan anak saat berhasil menunaikan puasa sehari penuh.

Dia bangga sekali setelah merasakan beberapa hari masih belum berhasil puasa sampai Magrib. Bisa puasa 12-14 jam membuatnya merasa sudah besar. Besok dia pasti bersemangat menceritakan puasanya pada teman-teman bahkan guru di sekolah.

Apresiasi kemampuan anak berpuasa sehari penuh. Bila perlu saat Lebaran nanti beri hadiah agar anak makin senang dan tahun depan kembali bersemangat menjalankan puasa Ramadan. Namun, tekankan supaya anak tidak lantas mengejek kawan-kawannya yang belum bisa puasa sehari penuh. Minta anak menyemangati mereka saja.

Melihat anak belajar berpuasa sehari penuh mungkin mengingatkanmu pada masa kecil. Kamu dapat memakai strategi yang sama dengan orangtuamu dulu, biar anak tetap bersemangat dalam berpuasa. Hindari menuntut anak lebih dari kemampuannya.

Bahkan bila dulu dirimu mampu langsung beralih dari puasa beduk ke puasa sehari penuh tanpa batal di sore hari, kondisi anak dapat berbeda. Hargai niat serta usaha anak sesuai dengan kemampuannya saat ini. Terpenting ketika akil balig nanti ia sudah mampu berpuasa penuh.

Baca Juga: 5 Ide Takjil Lucu Buat Anak yang Baru Belajar Puasa, Bikin Semangat!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya