8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusan

Terlalu nyaman di rumah dalam arti negatif

Mogok sekolah berarti anak tidak mau berangkat ke sekolah sekalipun ia dalam keadaan sehat. Anak juga tak hendak mengikuti kegiatan lain seperti lomba yang digelar di luar sekolah atau ikut orangtua bepergian. Aksi mogok sekolah ini biasanya terjadi lebih dari sehari.

Bahkan bisa lebih dari seminggu dan orangtua sampai stres dalam menasihati anak supaya kembali masuk sekolah. Meski rasanya kamu kesal karena sudah membayar biaya pendidikannya yang tidak murah, jaga supaya tak menumpahkan kemarahan padanya. Mogok sekolah pasti ada penyebabnya.

Mengetahuinya sama dengan dirimu tinggal mencari separuh jalan lagi menuju solusi terbaik. Kamu dan pasangan bisa menerapkan strategi menggali cerita dari anak, bertanya pada teman-temannya dan guru, serta mengamati kondisi fisik maupun perilakunya di rumah. Beberapa penyebab anak mogok sekolah selengkapnya bisa kamu simak di sini.

1. Menjadi korban perundungan

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi korban perundungan (pexels.com/RDNE Stock project)

Perundungan dapat terjadi di mana saja. Ketika anakmu menolak untuk pergi ke sekolah bahkan bereaksi berlebihan saat kamu mencoba untuk lebih mendorongnya, boleh jadi ia dalam kondisi ketakutan. Dia sudah menjadi korban bullying di sekolah.

Tindakan tersebut dapat menyebabkan luka fisik dan psikis sehingga anak lebih merasa aman di rumah. Tanyakan padanya apakah ada temannya yang nakal? Kalau ada, apa saja yang dilakukannya? Jika anak bungkam terus, mungkin saja ia berada di bawah ancaman para perundung. Cari informasi lebih lanjut dari sahabatnya.

Baca Juga: 6 Tips Agar Lebih Mudah Jalani Peran sebagai Orangtua di Perantauan

2. Kurangnya kemampuan beradaptasi dengan teman-teman

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi mendampingi anak belajar (pexels.com/Monstera Production)

Anak tidak menjadi korban perundungan teman-temannya. Namun, kemampuannya beradaptasi dengan mereka amat rendah. Misalnya, anak sangat pemalu, pendiam, dan lebih memilih menyendiri. Ini akan membuat kawan-kawannya sulit mendekati.

Di lain pihak, anak merasa tidak diterima oleh lingkungannya. Ia serba tak nyaman selama berada di lingkungan sekolah. Ketika anak gak tahan lagi dengan perasaan tersisihnya sekaligus tidak tahu cara supaya dapat berbaur dengan teman, dia lebih suka berada di rumah. Meski di rumah sifat anak sama saja, setidaknya semua orang memahaminya dengan baik.

3. Kesulitan mengikuti pelajaran

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi di sekolah (pexels.com/RDNE Stock project)

Lihat buku PR anak dan hasil ulangannya. Apabila nilai anak cenderung rendah, ini juga bisa membuatnya malas pergi ke sekolah. Permasalahannya ada di seputar kesulitan mengikuti pelajaran di kelas. Anak takut kalau-kalau ditunjuk buat mengerjakan soal di depan kelas.

Ia juga malu karena nilainya selalu lebih rendah daripada teman-teman. Mengikuti pelajaran berjam-jam hanya membuat anak bingung. Orangtua mesti berkomunikasi dengan guru atau wali kelasnya. Apa saja yang menjadi kelemahan anak dalam belajar? Apakah kelemahan itu masih dapat diperbaiki dengan tambahan jam belajar? Atau, anak perlu dibawa ke psikolog guna mengetahui ada atau tidaknya gangguan yang lebih serius?

4. Terlalu nyaman di rumah

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sudah seharusnya anak merasa nyaman di rumah. Tapi terlalu nyaman di sini bermakna negatif karena justru membuatnya malas bersekolah. Misalnya, ia terlalu dimanjakan di rumah. Gak pernah ada aturan atau sanksi atas perilakunya yang kurang baik. Anak bebas melakukan apa saja.

Sementara itu, di sekolah penuh dengan tata tertib. Perilaku anak diarahkan dan pelanggaran atas aturan berbuah minimal teguran hingga sanksi. Anak tidak siap dengan perbedaan suasana ini dan memilih kembali mencari kenyamanan di rumah. Mau tidak mau, kamu dan pasangan mulai mendisiplinkan anak agar pendidikan di rumah serta sekolah lebih selaras.

5. Bosan sekolah

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi mengerjakan PR (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Anak yang mulai bersekolah di usia dini dan menghadapi tuntutan yang amat tinggi untuk berprestasi dapat merasa kelelahan secara psikis. Ia kekurangan waktu buat menikmati masa kecilnya dengan bermain. Anak sudah di batas kemampuannya mengikuti pelajaran yang tak cuma banyak, tetapi juga sulit.

Daripada anak benar-benar kehilangan minat pada pendidikan, orangtua mesti mengevaluasi kembali kebijakan seputar pendidikannya. Beberapa tuntutan perlu diturunkan atau bahkan ditiadakan kalau belum sesuai untuk usianya. Kamu dapat berkonsultasi dengan pakar pendidikan buat menentukan proses belajar yang cocok untuk anak saat ini.

6. Pengaruh pergaulan

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi dua anak (pexels.com/Antoni Shkraba)

Pergaulan anak juga wajib dipantau. Anak yang sangat akrab dengan sejumlah teman cenderung mengikuti apa yang mereka lakukan. Kalau mereka suka bolos, anak juga menirunya. Bisa dengan alasan solidaritas, merasa sekolah tak asyik tanpa kehadiran mereka, atau lebih enak main gim di rumah.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk orangtua mengenal teman-teman anak. Ia perlu diajari untuk memilih kawan yang berpengaruh positif, bukan malah negatif. Memang anak tidak bisa menghindar dari adanya teman yang ogah-ogahan dalam bersekolah. Tapi ia dapat memilih untuk lebih dekat dengan kawan yang rajin belajar.

7. Motivasi belajar rendah

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi anak rebahan (pexels.com/Alex Green)

Rumah merupakan tempat yang utama untuk membangun motivasi serta kebiasaan belajar anak. Ia cenderung meniru perilaku orang-orang di sekitarnya seperti kakak dan orangtua. Kalau seluruh anggota keluarga senang membaca, anak juga terdorong buat melakukannya.

Konsep belajar di sekolah pun tak asing lagi baginya. Dengan menumbuhkan motivasi belajar anak di rumah, dia akan terus terdorong buat mendekati sumber-sumber ilmu. Selain belajar dari buku, tentu anak lebih bersemangat untuk pergi ke sekolah serta belajar dari guru. Jangan hanya menyerahkan urusan pendidikan anak pada guru di sekolah karena akar motivasinya ada di rumah.

8. Pengalaman traumatis dengan pengajar atau staf sekolah

8 Penyebab Anak Mogok Sekolah, Jangan Sampai Keterusanilustrasi guru dan murid (pexels.com/RDNE Stock project)

Selain perundungan atau bullying, penyebab anak mogok sekolah adalah sang anak pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan terkait pengajar atau staf sekolah. Hal tersebut kemudian membuatnya enggan kembali ke sana. Beberapa contohnya adalah teguran keras dari pengajar atau staf sekolah atas perilakunya.

Karakter anak yang sensitif membuatnya sulit menganggap teguran itu sebagai hal yang wajar diterima oleh murid. Anak menganggapnya terlalu personal seolah-olah guru atau staf tersebut tidak menyukainya. Peristiwa traumatis begini perlu diluruskan dari kedua belah pihak.

Orangtua bisa mencoba berbicara dengan pengajar atau staf yang disebut anak untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sampaikan bahwa anak tampaknya terpukul dengan hal tersebut. Barangkali mereka dapat bersikap lebih bijaksana untuk ke depannya sesuai dengan karakter anak. Di sisi lain, anak juga perlu diberi tahu apabila teguran tersebut memang sudah semestinya dilakukan pengajar atau staf demi kebaikannya sendiri.

Tidak semua anak pernah mogok sekolah, Sehingga bila anak kedua mogok sekolah sedangkan kakaknya gak, kamu tak perlu terlalu panik dan yakin ada yang salah dengan dirinya. Biasanya makin sensitif perasaan anak makin mungkin ia melakukan aksi mogok di awal masa bersekolah karena ketidaknyamanan yang dirasakan di lingkungan baru.

Baca Juga: 3 Kiat Mengelola Tekanan Sekolah bagi Remaja yang Rentan Labil! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya