6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anak

Dulu baik untukmu, belum tentu buat anakmu

Menjadi orangtua bukan hal yang mudah mengingat ini pengalaman barumu bersama pasangan. Tanggung jawab orangtua atas diri dan masa depan anak juga sangat besar sehingga kalian tidak boleh main-main. Sebagai orangtua muda, salah satu yang kerap membingungkanmu barangkali terkait cara didik yang tepat untuk anak.

Jika kamu kebetulan bukan pengajar atau psikolog dan sebelumnya jarang membaca tips-tips parenting pasti gugup mengemban peran baru sebagai orangtua. Tak tahu harus mendidiknya dengan cara seperti apa, dirimu mengandalkan pengalaman dididik oleh orangtua. Kamu akan mengingat-ingat kembali setiap aturan, tindakan, dan ucapan orangtua ketika dirimu masih kecil.

Harapannya, kamu tinggal meniru cara didik mereka dan anakmu bakal tumbuh serta berkembang dengan baik. Apakah itu suatu jaminan? Jangan menggampangkan urusan copy paste cara didik orangtua buat diterapkan pada buah hatimu. Perhatikan enam tips berikut agar anak memperoleh cara didik yang terbaik untuknya.

1. Boleh jika kamu merasakan manfaat besar dari cara didik itu

6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anakilustrasi mengajari memasak (pexels.com/Vanessa Loring)

Meniru cara orangtua dalam mendidikmu dulu boleh-boleh saja. Terlebih dengan kamu sudah membuktikan sendiri hasil dari cara didik tersebut. Meski mungkin dahulu terasa kurang nyaman untukmu, tetapi manfaatnya memang besar bahkan memengaruhi keberhasilanmu sekarang. 

Misalnya, tentang kedisiplinan dan kemandirian yang menjadi ajaran utama dalam keluargamu. Kamu dan saudara-saudara terbiasa memiliki jadwal kegiatan, termasuk pergi serta bangun tidur di akhir pekan. Kalian juga sejak kecil dilatih agar bisa melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga.

Akibat positifnya ketika orangtua sedang pergi dan gak bisa mengasuh atau mengawasi, kamu serta saudara-saudara tetap menjalankan aktivitas sehari-hari dengan tertib. Kalian tak perlu dititipkan pada tetangga atau saudara. Sampai saat kalian dewasa, kebiasaan disiplin serta mandiri memudahkan jalan menuju kesuksesan. Didik anakmu dengan cara yang sama apabila hasil yang diharapkan juga serupa.

2. Tapi akui juga kekurangannya

6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anakilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/cottonbro studio)

Meski secara umum cara didik orangtua baik untukmu, boleh jadi tetap ada sisi minusnya. Masih dengan contoh penekanan pada kedisiplinan dan kemandirian sejak kamu kecil. Kalau kedua hal di atas diajarkan dengan amat ketat, dirimu barangkali juga merasa tertekan.

Atau walaupun sekarang kamu sukses, dirimu kesulitan buat santai sedikit. Kamu malah mudah sekali kehilangan kesabaran bila bersama orang yang kedisiplinannya tidak sekaku dirimu. Pun saking mandirinya, kamu sulit buat mengembangkan hubungan yang saling membutuhkan dengan pasangan.

Kamu terbiasa melakukan segalanya sendiri dan terlalu takut merepotkan orang. Pasanganmu menjadi merasa kurang dibutuhkan dalam hidupmu. Akibatnya, hubungan kalian kurang dekat. Jika begitu, kedisiplinan dan kemandirian yang diajarkan pada anakmu jangan berlebihan. Sertai dengan fleksibilitas serta gak apa-apa bila sesekali ia butuh bantuan orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Didik Anak agar Tumbuh Berani dan Percaya Diri

3. Sesuaikan dengan kondisi saat ini

6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anakilustrasi menggosok gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebagus apa pun cara didik orangtuamu dahulu, zaman sudah berubah. Kamu saja bisa merasakan betapa berbedanya masa kecilmu dengan masa kecil anakmu sekarang. Jangan menutup mata terhadap perubahan zaman dan memaksakan cara didik yang kurang relevan lagi untuk anakmu.

Contohnya, dahulu kamu wajib sudah ada di rumah sebelum Magrib dan gak boleh ke mana-mana lagi. Di rumah kamu tinggal belajar lalu tidur. Akan tetapi, cara didik seperti itu sudah kurang cocok dengan keadaan saat ini. Anak saja pulang sekolah telah sore.

Habis itu ia masih perlu mengikuti les di luar rumah. Kalau cara didik orangtuamu diterapkan bulat-bulat sekarang, malah gak bagus untuk proses belajar anak. Maka mengadopsi cara didik orangtua juga perlu diikuti adaptasi dengan situasi dan tuntutan zaman kini.

4. Perhatikan pula pendapat pasangan dan cara didik orangtuanya

6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anakilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Andy Barbour)

Jangan lupa bahwa anak tak hanya mempunyai ayah atau ibu. Pasanganmu juga mesti terlibat dalam pendidikan anak di rumah. Kamu gak boleh terlalu mengagumi cara didik orangtuamu hingga berpikir itulah yang terbaik buat anakmu. Seakan-akan cara didik yang lain bukan cuma tak penting, tetapi justru dapat membahayakan anak.

Padahal, pasanganmu juga punya pengalaman yang positif selama dididik oleh orangtuanya. Bukti keberhasilan mertuamu dalam mendidiknya ialah pasanganmu berkepribadian baik bahkan dapat membuatmu jatuh cinta setengah mati. Alangkah baiknya jika dua cara didik yang positif atau lebih digabungkan biar anakmu mendapatkan manfaat terbesarnya.

Apabila orangtuamu menekankan pada kedisiplinan dan kemandirian misalnya, mertuamu lebih memfokuskan pada nilai saling tolong-menolong. Pasanganmu dulu bisa kena hukuman kalau sebenarnya mampu tetapi tak mau membantu saudaranya. Bukankah cara didik seperti itu juga bagus buat anak?

Kombinasikan saja kedua cara didik tersebut. Namun, hargai pula apabila pasangan memiliki pendapat berbeda tentang cara didik orangtuamu. Ia gak sepenuhnya menolak cara didik mereka, tetapi ada hal-hal yang ingin lebih diperhatikan dalam penerapannya. Kalian harus sering-sering berdiskusi untuk merumuskan cara didik yang terbaik.

Baca Juga: Pola Asuh Permisif: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Anak

5. Jangan abaikan ilmu parenting yang terbaru

6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anakilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/August de Richelieu)

Tidak berarti meremehkan pengetahuan orangtuamu tentang parenting. Pengalaman mereka dalam membesarkanmu dan saudara-saudaramu tentu penting buat dijadikan referensi. Akan tetapi, ilmu parenting juga terus berkembang mengikuti tantangan zaman.

Pun dahulu orangtuamu mengalami keterbatasan akses. Berlangganan majalah yang banyak membahas tentang pengasuhan anak mungkin mahal. Sementara itu, internet juga belum ada sehingga mereka gak bisa membaca artikel-artikel tentang parenting. Sekarang kamu dan pasangan amat leluasa dalam belajar mengenai berbagai cara mendidik anak.

Jangan menyia-nyiakan ilmu parenting yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut. Gunakan pengetahuan baru itu untuk mengevaluasi cara didik orangtuamu dulu supaya sisi negatifnya gak diteruskan pada anak. Bila orangtuamu punya kesempatan yang sama dalam belajar ilmu parenting, mereka juga tentu tak menyia-nyiakannya.

6. Memahami karakter anak

6 Tips Sebelum Mengadopsi Cara Didik Orangtua, Kenali Karakter Anakilustrasi melihat anak-anak (pexels.com/Kindel Media)

Satu sisi, cara didik bisa membentuk karakter anak. Di sisi lain, jangan lupa bahwa anak juga memiliki sifat-sifat alaminya yang berbeda dari teman sebaya. Ini membuat cara didik yang cocok untuk satu anak belum sesuai buat anak yang lain.

Sebagai contoh, kamu dahulu dididik untuk bermain di dalam rumah saja. Karena kebetulan sifatmu lebih suka menyendiri, cara didik tersebut bekerja dengan baik untukmu. Tapi bagaimana bila anakmu jauh lebih aktif daripada kamu dan sangat senang bergaul?

Memaksanya untuk selalu bermain di rumah saja malah terasa sebagai pengekangan. Energinya yang besar gak bisa disalurkan dengan baik. Akibatnya, di dalam rumah ia justru tampak berulah terus. Seperti berlarian, menabrak meja, atau menakali adiknya. Baik kamu maupun anak yang dipaksa tetap di rumah akan sama-sama stres.

Mengadopsi cara didik orangtua bisa menjadi pilihan daripada kamu yang belum berpengalaman bingung harus berbuat apa saat menghadapi anak. Akan tetapi, evaluasi serta diskusi dengan pasangan juga penting supaya kalian makin matang sebagai orangtua. Jangan lupa untuk terus belajar tentang parenting dari sumber-sumber yang tepercaya.

Baca Juga: Apa Itu Pola Asuh Otoriter? Kenali Ciri dan Dampaknya untuk Anak 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya