9 Sikap Mertua yang Bikin Rasa Hormat dan Sayang Berlipat, Nyaman!

2. Gak menghakimi pekerjaan dan penghasilanmu sebagai suami

ilustrasi mertua (pexels.com/Kampus Production)

Sebaliknya kalau kamu menantu pria, mertua juga amat menghargai posisimu sebagai kepala keluarga. Dirimu memang menjadi penanggung jawab nafkah istri dan anak. Namun, mertua juga gak mau terlalu kepo dengan detail pendapatanmu sekarang.

Perihal pekerjaan serta penghasilanmu cukup ditanyakan ketika kamu masih dalam proses meminta restu mereka. Setelah kalian berumah tangga, mertua menjaga harga dirimu sebagai pria dengan tak meributkan pekerjaan dan gajimu. Mereka memilih percaya pada kemampuanmu bertanggung jawab secara finansial terhadap segala kebutuhan rumah tangga.

3. Sering memasak untukmu atau mengirimkan makanan

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Angela Roma)

Mertua seperti selalu takut kalau-kalau kamu belum makan. Ada saja masakan yang dibuatnya untuk memastikan dirimu kenyang, sehat, dan gak usah repot di dapur atau membelinya. Bahkan bila mertua tidak tinggal serumah, mereka terkadang mengantarkannya ke rumahmu.

Padahal, kamu tahu tak banyak mertua yang mau berbuat seperti itu untuk menantunya. Malah ada mertua yang ingin sangat dilayani oleh menantunya. Menantu memasak apa saja juga masih dianggap salah atau tidak enak oleh mertua.

4. Merawatmu saat sakit

ilustrasi kakek dan cucu (pexels.com/Kampus Production)

Dengan usianya yang kian lanjut, tentu kesehatan mertua mulai sering terganggu. Akan tetapi, itu tidak menyurutkan kepedulian mereka ketika tahu kamu sedang sakit. Selain membesuk, orangtua juga tanpa ragu merawatmu seperti anak sendiri.

Kalaupun mertuamu tinggal yang lawan jenis, ia tetap berusaha meringankan tanggung jawabmu agar dapat beristirahat total. Misalnya, mertua mengajak anak-anakmu bermain di luar dan tak membangunkanmu dulu. Punya mertua sesayang ini bikin kamu lekas pulih.

Baca Juga: 6 Pemikiran Harus Dimiliki demi Bangun Hubungan Sehat dengan Mertua

5. Selalu menasihati anak-anakmu agar patuh pada orangtua

ilustrasi nenek dan cucu (pexels.com/Askar Abayev)

Artinya, mertua ingin cucu mereka hormat padamu. Mertua tidak mengajari anak-anakmu agar membangkang dengan berbagai alasan. Mereka percaya bahwa setiap perkataanmu bertujuan baik untuk anak. Mertua juga membantu menumbuhkan rasa percaya anakmu terhadap kamu sebagai orangtuanya.

Jika anak-anak sering dinasihati begitu oleh kakek dan neneknya, tentu perilaku mereka bakal lebih mudah dikendalikan. Kalian bisa bekerja sama dengan baik di rumah. Kamu jadi gak perlu sering merasa kesal pada anak sebab mereka gampang memahami dan mengikuti nasihat serta instruksimu.

6. Mendukungmu untuk tetap perhatian pada orangtua kandung

ilustrasi keluarga (pexels.com/cottonbro studio)

Repot sekali kalau mertua justru seakan-akan bersaing dengan orangtuamu dalam mencari perhatian. Seperti mertua marah setiap dirimu dan pasangan hendak pergi ke rumah orangtuamu. Bahkan segala pemberianmu untuk orangtua sendiri bikin mertua cemburu. 

Untung mertuamu tidak bersikap begitu. Malah mereka yang selalu mengingatkanmu biar sering menghubungi, mengunjungi, atau berkirim hadiah untuk orangtua kandung. Dukungan mertua dapat membuatmu lebih perhatian pada orangtua sendiri setelah menikah dibandingkan ketika kamu masih lajang.

7. Mertua juga menasihati anaknya agar selalu sayang padamu

ilustrasi bersama mertua (pexels.com/Gustavo Fring)

Pasanganmu tentu akan lebih mendengarkan nasihat orangtuanya daripada kamu yang merengek kasih sayangnya. Perkataan keduanya tidak sekadar masukan, melainkan juga terdengar sebagai perintah bagi pasanganmu. Ia lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.

Suami atau istrimu takut durhaka pada orangtua apabila menyia-nyiakan dirimu. Kamu menjadi tidak pernah kekurangan kasih sayang darinya. Bila mertuamu gak pernah menasihati anaknya untuk bersikap baik padamu, usia dan ujian pernikahan boleh jadi mengubah sikapnya secara drastis.

8. Tak membicarakan kekuranganmu pada tetangga dan keluarga besar

ilustrasi mertua (pexels.com/RDNE Stock project)

Meski ada tetangga atau keluarga besar yang coba mengorek kekuranganmu, mertua tetap tutup mulut. Walaupun kamu sendiri sadar sebagai menantu dan pasangan dari anaknya punya beberapa kelemahan. Kalau mertuamu gak baik, semua itu bisa diumbarnya ke mana-mana. 

Hebatnya, mertua memilih fokus pada kelebihanmu. Maka sekuat apa pun usaha orang buat mencari tahu kekuranganmu, ucapan mertua justru berisi pujian buatmu. Mertua berhasil membungkam orang-orang yang ingin menguliti kelemahanmu.

9. Menghargai privasi dalam keluargamu

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekalipun kalian tinggal serumah, mertua menjaga betul batas-batas dalam urusan kalian. Apa yang boleh untuk ditanyakan atau dikomentarinya serta apa yang biar menjadi urusanmu dengan pasangan dan anak-anak. Jika kamu tidak terlebih dahulu menanyakan pendapat mertua tentang masalah pribadi dalam keluargamu, mereka diam.

Banyaknya pengalaman hidup serta statusnya sebagai orangtua pasanganmu tak membuatnya merasa harus tahu dan mengatur segalanya. Walaupun kalian bernaung di bawah atap yang sama, mertua tidak pernah mencampuri urusan privasimu dan keluarga kecilmu. Sikapnya mengajarkanmu tentang tahu batasan. 

Jika sikap mertua sudah sebaik sembilan poin atas, tidak ada alasan untukmu memandang mereka secara negatif. Rasa hormat serta sayangmu pada mertua sudah tepat. Bila kebetulan kedua orangtuamu telah berpulang, mertua seakan-akan mengobati kerinduanmu akan kasih sayang mereka.

Baca Juga: 6 Strategi Hadapi Konflik dengan Mertua secara Baik-baik dan Tenang