5 Tips Ajarkan Rasa Syukur pada Anak Atas Turunnya Hujan, Kasih Contoh

Berada di rumah saja juga bisa menyenangkan

Ketika musim hujan datang, anak-anak bisa meresponsnya secara berbeda-beda. Ada anak yang gembira karena dapat bermain hujan, tapi ada pula yang lebih sering cemberut sebab tak leluasa bermain di luar rumah. Ia gak bisa bermain sepak bola bersama teman-teman, bersepeda, dan sebagainya.

Tubuhnya pun mungkin lebih mudah sakit sehingga lebih sering tidak masuk sekolah dibandingkan kala kemarau. Mungkin juga, anak tidak kesal maupun senang dengan hujan, melainkan masih bingung kenapa hujan mesti turun disertai petir, angin kencang, dan awan gelap yang menakutkan?

Yuk, ambil kesempatan buat mengajarkan hal yang positif pada anak tentang musim hujan. Terutama mengenai rasa syukur, supaya dia tidak lagi menganggap turunnya hujan sebagai sesuatu yang menyebalkan.

Bantu anak melihat sisi-sisi positif dari musim hujan dengan lima tips di bawah ini. Jangan lagi anak merasa bosan ketika mesti di rumah saja lantaran hujan begitu deras.

1. Orangtua juga gak boleh kesal ketika hujan turun

5 Tips Ajarkan Rasa Syukur pada Anak Atas Turunnya Hujan, Kasih Contohilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Ron Lach)

Anak sering kali adalah cerminan dari orangtuanya. Kalau kita gampang kesal saat turun hujan, ia pun meniru kesukaan kita mengeluhkan musim hujan. Beberapa bulan ke depan dijamin suasana rumah terasa gak kondusif sebab semua orang meributkan hujan seakan-akan hujan tidak bermanfaat buat kehidupan.

Orangtua mesti menunjukkan sikap yang tenang bahkan senang-senang saja ketika hujan turun. Meski pulang dalam keadaan basah, kita cuma perlu segera mandi dan berganti pakaian. Tidak usah sewot seakan-akan seharusnya hujan turun nanti-nanti saja, setelah kita sampai di rumah.

Apa yang dilakukan orangtua niscaya ditiru oleh anak. Dia tak berlebihan dalam merespons hari-hari yang basah di mana-mana. Anak belajar mengembangkan pikiran yang positif serta berpikir praktis dalam menghadapi musim ini.

2. Jelaskan akibat jika hujan terlalu lama tidak turun

5 Tips Ajarkan Rasa Syukur pada Anak Atas Turunnya Hujan, Kasih Contohilustrasi anak hujan-hujanan (pexels.com/Matthew Baysantos)

Khususnya untuk anak yang belum mendapatkan pelajaran tentang ilmu alam, kita mesti memberitahunya perlahan-lahan mengenai pentingnya hujan. Kemarau juga baik, tetapi berbahaya sekali bila kita tidak pernah merasakan hujan. Semua makhluk di dunia ini tak bisa bertahan hidup tanpa ketersediaan air yang cukup.

Anak gak dapat mandi, berendam air hangat, dan minum. Orangtua tidak bisa memasak, tanaman-tanaman di halaman layu lalu mati, bahkan sawah tak dapat ditanami. Dampaknya, bahan pangan tidak lagi tersedia dan kita semua kehausan sekaligus kelaparan.

Kita dapat mencari berita di internet dan memperlihatkan pada anak mengenai daerah-daerah yang mengalami kekeringan parah. Selain merangsang anak supaya bersyukur dengan turunnya hujan, kita juga memantik kepedulian anak pada sesama. Tunjukkan pula hutan-hutan yang menjadi mudah terbakar di musim kemarau panjang serta nasib binatang-binatang di dalamnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Mengajarkan Anak Membaca Sedari Dini

3. Nikmati hari tanpa AC atau kipas angin

5 Tips Ajarkan Rasa Syukur pada Anak Atas Turunnya Hujan, Kasih Contohilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sekarang kian banyak rumah dipasangi pendingin udara. Kalaupun tidak ada AC di rumah, pasti ada kipas angin walau cuma satu. Seiring dengan hujan kian rutin turun, kedua peralatan ini dapat diistirahatkan dulu.

Jelaskan pada anak perihal keuntungan dari hujan yang membuat udara lebih sejuk bahkan dingin. Kita bisa menghemat penggunaan listrik karena tak perlu menyetel AC atau kipas angin seperti saat kemarau. Bila sebelumnya keduanya dinyalakan sepanjang hari saking panasnya udara, sekarang malah dapat sehari penuh dimatikan.

Di siang hari, angin dari jendela yang terbuka saja telah cukup buat bikin rumah gak gerah. Apalagi ketika hujan turun, terkadang kita menutupnya lebih cepat lantaran tiupan angin lebih kencang dan udara menjadi begitu dingin. Katakan pada anak bahwa musim ini merupakan saat paling tepat untuk menikmati kehangatan selimut.

4. Ajak anak mengamati perubahan tanaman di sekitar rumah

5 Tips Ajarkan Rasa Syukur pada Anak Atas Turunnya Hujan, Kasih Contohilustrasi becek setelah hujan (pexels.com/Yan Krukau)

Bila hujan tak sedang turun, ajak anak menikmati udara di luar rumah. Minta ia memperhatikan perbedaan aneka tanaman antara di musim kemarau dengan musim hujan. Daun-daun yang semula kering bahkan rontok, sekarang mulai tumbuh kembali dan berwarna hijau cerah.

Lapangan atau taman yang rumputnya gundul akan segera menghijau kembali. Bila anak bermain di sana, debu-debu menjadi tidak lagi beterbangan dan jatuh pun tak terlalu menyakitkan karena rumput serta tanah yang tersiram hujan terasa lebih empuk. Kalau tanaman kembali tumbuh subur berarti nanti juga bakal keluar bunga lalu dapat berbuah. 

Itu artinya, hujan benar-benar baik buat makhluk hidup. Kita akan dapat menikmati pemandangan yang menyegarkan mata serta semua hal bermanfaat yang dihasilkan tanaman. Bila hujan terlampau lama tidak turun, mencari daun pisang bakal membungkus makanan saja susah.

5. Ciptakan suasana hangat dan seru ketika harus berdiam di rumah

5 Tips Ajarkan Rasa Syukur pada Anak Atas Turunnya Hujan, Kasih Contohilustrasi membaca cerita (pexels.com/Monstera Production)

Kekesalan anak pada musim hujan biasanya karena rasa bosan jika harus di rumah saja. Apalagi saat hari libur dan dari pagi sampai sore hari hujan terus turun. Kalau tidak hujan, inilah waktu terbaik untuk anak puas bermain di luar rumah bersama kawan-kawannya. 

Guna mengobati kekecewaan anak, kita perlu menciptakan suasana rumah yang penuh kehangatan dan seru ketika hujan turun. Temani anak bermain atau bersama-sama membaca dongeng. Jangan lupa sediakan makanan dan minuman yang disukainya dan menghangatkan tubuh. 

Bila listrik padam dan terpaksa menggunakan lilin atau lampu darurat yang remang-remang, kita juga bisa mengajak anak bermain bayang-bayang sambil mendongeng. Jangan hanya meminta anak supaya tidur lebih awal atau tidur siang yang lama sebab itu malah membuatnya gak kunjung terlelap. Kita mungkin juga perlu menambah mainan di rumah biar anak punya lebih banyak pilihan selama tidak bisa bermain di luar.

Penting untuk menumbuhkan rasa syukur anak dalam hal apa pun sebagai bagian dari karakter positifnya. Tak terkecuali bersyukur atas turunnya hujan selepas kemarau berbulan-bulan. Rasa syukur akan membuat musim ini terasa lebih mudah dilalui dan seisi rumah menjadi penikmat hujan.

Baca Juga: 5 Tips Mengajarkan Anak tentang Nilai Moral dan Etika Kehidupan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya