6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenek

Pendekatan sebaiknya dimulai sedini mungkin

Sebagai orangtua, terkadang tanpa sadar kita terlalu protektif pada anak. Sikap kita seakan-akan tak mengizinkan siapa pun mendekati anak, termasuk kakek dan neneknya sendiri. Sadarkah kita bahwa sikap ini bisa menjadi bumerang?

Berawal dari sikap yang kelewat melindungi anak, ia malah selamanya gak bisa dekat dengan kakek dan neneknya sendiri. Padahal, ada kalanya kita perlu menitipkan anak pada mereka. Rasa tidak nyaman anak terhadap kakek nenek maupun sebaliknya bisa menjadi masalah yang mengurangi kehangatan keluarga. Cegah hal ini terjadi dengan cara:

Baca Juga: 10 Potret Kelakuan Kocak dan Gak Terduga Kakek dan Nenek, Lucu!

1. Mulai mendekatkan anak dengan kakek dan neneknya sedini mungkin

6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenekilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Bila orangtua atau mertua tinggal cukup dekat dengan kita, tak perlu melarangnya untuk ikut membantu merawat anak sejak ia dilahirkan. Bukan cuma biar kita tak terlalu lelah, tetapi ini juga dapat menjadi awal yang baik untuk kedekatan mereka. Terpenting tetap saling menghargai batasan saja.

Kalaupun kita tinggal jauh dari orangtua atau mertua, sering-seringlah melakukan panggilan video supaya mereka dapat berkomunikasi secara langsung dengan anak. Walaupun anak belum mengerti percakapan, setidaknya ia sudah terstimulasi oleh suara dan wajah kakek nenek.

Jika hal ini terus dilakukan, kelak tiba waktunya kita bisa mudik, baik anak maupun kakek neneknya seperti sudah kenal bertahun-tahun lamanya. Rasa canggung nyaris tak ada berkat komunikasi jarak jauh yang lancar. 

2. Jangan langsung meninggalkan anak bersama kakek neneknya dalam waktu lama

6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenekilustrasi keluarga (pexels.com/AV RAW)

Meski kita telah terbiasa melakukan panggilan video agar orangtua dan mertua dapat menyapa langsung cucu mereka, hindari meninggalkan anak dalam waktu lama di awal pertemuan. Baik anak maupun kakek dan neneknya sama-sama memerlukan adaptasi. 

Jangan sampai anak menangis hebat saat kita pergi dan kakek nenek bingung cara mengatasinya. Secara bertahap, kita dapat mulai menarik diri dari mereka jika rasa nyaman telah terbentuk. Untuk anak batita, kalau tangannya masih menggapai-gapai saat kita hendak meninggalkannya bersama orang lain, berarti ia belum siap berpisah.

Baca Juga: 10 Video Mukbang Kakek Hana dan Nenek Isah yang Selalu FYP di TikTok

3. Kenali dan ceritakan karakter anak pada orangtua atau mertua

6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenekilustrasi keluarga (pexels.com/Alex Green)
dm-player

Setiap anak pasti punya sifat berbeda-beda. Bahkan meski jenis kelaminnya sama atau kembar sekalipun. Anak yang satu mungkin lebih tenang, sedangkan saudaranya lebih aktif. 

Kakak betah bermain permainan yang sama berjam-jam lamanya. Akan tetapi, adiknya gampang sekali merasa bosan yang bisa berubah menjadi rasa kesal. Beri tahukan hal tersebut pada kakek neneknya karena mereka tak setiap hari bersama.

Ketidaktahuan kakek nenek tentang karakter cucu dapat membuat sikap mereka kurang tepat. Padahal, memulihkan suasana hati anak yang telanjur buruk tidaklah mudah. Lebih baik mencegahnya selagi bisa.

4. Didik anak agar makin mandiri dan mampu menghormati kakek neneknya

6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenekilustrasi berkebun (pexels.com/Kampus Production)

Kebersamaan anak dengan kakek neneknya semestinya menjadi momen yang menyenangkan bagi mereka. Akan tetapi, ini sulit dicapai apabila orangtua atau mertua kita merasa repot oleh keberadaan cucu-cucunya. Penyebabnya, mereka manja sekali.

Sikap anak pun kurang menghormati orang yang jauh lebih tua sehingga kakek dan nenek kerap merasa tersinggung. Oleh sebab itu, kita wajib mendidik anak terkait kemandirian dan sikap penuh hormat pada kakek dan nenek sebelum mereka bertemu.

Sebelum anak mampu cukup mandiri, kita wajib ada di dekatnya. Tujuannya, agar anak tak merepotkan kakek dan neneknya yang telah lanjut usia. Juga supaya kita dapat segera menegur ucapan atau perilaku anak yang kurang sopan.

5. Jelaskan kebutuhan serta kebiasaan masing-masing

6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenekilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Orangtua atau mertua kita perlu tahu kebutuhan serta kebiasaan anak saat di rumah. Misalnya, anak baru bisa tidur malam kalau dibacakan dongeng dulu. Juga terkait makanan yang disukai dan paling dihindarinya.

Sebaliknya, anak yang telah cukup besar pun kudu diberi tahu tentang kebutuhan dan kebiasaan kakek neneknya. Contoh, kakek nenek perlu tidur siang dan malam tepat waktu karena kondisi kesehatannya. Anak harus memahami ini supaya tak minta ditemani bermain terus dan membuat kakek neneknya kecapekan.

6. Pilihkan kegiatan yang cocok untuk mereka

6 Tips Menciptakan Rasa Nyaman antara Anak dengan Kakek Nenekilustrasi kakek dan cucunya (pexels.com/Alena Darmel)

Di antara mereka, kita menjadi penengah sekaligus penghubungnya. Kita mengenal dengan baik anak maupun kakek dan neneknya. Termasuk kegiatan apa yang mungkin cocok untuk mereka lakukan bersama.

Ingat kembali hobi serta kemampuan orangtua atau mertua. Lihat pula minat anak. Jika ada kecocokan di antara kedua hal ini, itu dapat menjadi alternatif kegiatan mereka ketika bersama. Contohnya, orangtua atau mertua dulu suka bermain alat musik.

Sementara itu, anak juga senang menonton orang bernyanyi dan bermain musik. Kita dapat mengusulkan kegiatan bermain alat musik untuk mengisi waktu. Selain seru, anak dapat belajar hal-hal baru dari kakek neneknya.

Mendekatkan anak dengan kakek dan neneknya penting agar rasa sayang di antara mereka tumbuh dengan kuat. Mumpung anak masih kecil, sering-sering ajak dia berkunjung ke rumah kakek nenek atau minimal bertelepon.

Seiring kesehatan kakek nenek yang menurun, boleh jadi kelak mereka harus ikut tinggal bersama kita. Ketika itu terjadi, semoga rasa nyaman anak dengan kakek neneknya maupun sebaliknya telah terbentuk. Jangan sampai ada yang merasa gak betah buat tinggal bareng. 

Baca Juga: 5 Karakter Kakek-Kakek di Anime yang Masih Kuat

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya