5 Tips Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua, Cegah Syok

Meski berpengalaman dalam hidup tetap kaget

Cepat atau lambat kamu akan ganti menjadi perisai bagi orangtua. Artinya, orangtua berada dalam perlindunganmu. Usia mereka yang kian senja tidak hanya membawa konsekuensi penurunan kesehatan fisik. Namun, dapat pula memengaruhi kemampuannya dalam menerima berbagai kabar buruk.

Meski mereka sudah jauh lebih berpengalaman daripada dirimu, tidak berarti keduanya tak bisa merasa begitu terpukul. Makin seseorang lanjut usia, makin ia memikirkan segala hal secara mendalam sehingga mudah stres. Ini diperburuk dengan kondisi fisik yang mulai lemah sehingga orangtua merasa gak berdaya buat melakukan apa-apa.

Kalau berita buruk tidak disampaikan dengan hati-hati, orangtua dapat syok hingga pingsan atau mengalami kejadian fatal. Akan tetapi, menutupinya terus juga bukan sikap yang bijak serta membuat orangtua kian sedih, kecewa, dan marah saat akhirnya mengetahui. Perhatikan lima tips berikut agar orangtua dapat menerima kabar buruk dengan lebih tenang.

1. Kamu juga harus tenang dulu

5 Tips Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua, Cegah Syokilustrasi berpelukan (pexels.com/cottonbro studio)

Jangan muncul di hadapan orangtuamu atau menelepon mereka dalam keadaan kamu panik. Raut wajah atau suaramu yang penuh kecemasan saja sudah otomatis membuat mereka tertular kekhawatiran. Bahkan bisa lebih dari kecemasanmu yang sesungguhnya.

Apa pun berita buruknya, kamu wajib menenangkan diri terlebih dahulu. Ingat bahwa sekarang dirimu bukan anak-anak lagi yang dapat berlari pada orangtua dalam keadaan ketakutan dan bingung. Justru dirimu yang mesti bersikap melindungi mereka dari segala hal.

Di beberapa situasi kamu memang tidak punya banyak waktu guna menenangkan diri. Pandai-pandailah menangani gejolak emosimu dalam menghadapi masalah. Setelah kamu mengendalikan perasaan, baru pikirkan cara yang tepat buat memberi tahu orangtua. Bila dirimu tenang, keterkejutan mereka amat berkurang.

2. Hindari orangtua mendengarnya dari orang lain

5 Tips Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua, Cegah Syokilustrasi lansia (pexels.com/RDNE Stock project)

Mungkin bukan cuma kamu yang mengetahui kabar buruk itu. Misalnya, terkait meninggalnya kakak atau adikmu. Di grup chat keluarga sudah ramai. Selagi bisa, jauhkan orangtua dari smartphone-nya agar mereka tidak mengetahui berita buruk itu secara langsung.

Meski akhirnya mereka harus tahu juga, adanya perantara cerita bisa mengurangi efek kekagetan yang ditimbulkan suatu kabar buruk. Kamu dapat memperhalus penyampaiannya sebab tahu karakter orangtua. Sedang orang lain cenderung lebih to the point  dalam mengabarkan berita buruk.

Sekalipun maksudnya baik supaya orangtuamu segera mengerti, jangan sampai mereka amat terguncang. Tentu saja kamu tidak bisa berlama-lama memproteksi orangtua dari berita buruk yang beredar. Maka lebih cepat dirimu menyampaikannya lebih baik. Dengan catatan, jangan menampilkan kepanikan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Stres setelah Mendengar Berita Buruk

3. Hindari memperlihatkan foto dan video yang mengejutkan orangtua

5 Tips Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua, Cegah Syokilustrasi lansia (pexels.com/Kampus Production)

Masih dengan contoh adik atau kakakmu meninggal dunia, mungkin sudah ada foto atau videonya ketika ia mengembuskan napas terakhir di WhatsApp. Orangtua mana yang tidak akan hancur hatinya bila melihat anak yang berusia separuh darinya terlebih dahulu meregang nyawa? Maka sembunyikan dulu foto serta video tersebut sampai waktu yang tepat.

Kapankah waktu tersebut? Yaitu, setelah dirimu menyampaikan inti berita buruknya dan orangtua sudah lebih tenang dari kekagetannya. Bila orangtua syok sampai lemas, gak usah memperlihatkan foto dan video karena pasti memperburuk keadaannya.

Apabila orangtua memegang smartphone sendiri tetapi mereka belum sempat membukanya, amankan dulu perangkat tersebut dari jangkauan mereka. Langsung melihat foto atau video yang berisi kabar buruk bisa bikin orangtua seketika pingsan. Efeknya sangat cepat dibandingkan dengan kata-kata yang masih perlu dicerna terlebih dahulu.

4. Siapkan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut

5 Tips Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua, Cegah Syokilustrasi lansia (pexels.com/Ron Lach)

Kamu tahu sifat orangtuamu. Jika mereka cukup tenang dalam segala situasi, mencari solusi dapat dilakukan setelah dirimu menyampaikan berita buruknya. Kalian bisa berembuk untuk mengambil tindakan yang terbaik.

Namun, kalau orangtuamu mudah panik atau terlalu renta buat banyak berpikir, maka kamu yang harus memegang kendali dalam situasi tak menentu ini. Sebelum mengabarkan berita buruk pada orangtua, sebaiknya dirimu sudah tahu apa yang harus dilakukan. Ini bikin orangtua merasa lebih aman dan percaya kamu akan berbuat yang terbaik.

Terlebih dahulu memikirkan langkah-langkah guna mengatasi permasalahan juga membuatmu menghemat waktu. Dirimu tidak berlama-lama menunggu orangtua bisa diajak berdiskusi. Masih dengan contoh kakak atau adikmu yang tinggal di luar kota meninggal dunia, kamu bisa segera mencari tiket transportasi massal atau menyewa kendaraan berikut sopirnya.

5. Bantu orangtua menerima kenyataan

5 Tips Menyampaikan Berita Buruk pada Orangtua, Cegah Syokilustrasi lansia (pexels.com/Kindel Media)

Walau kamu telah mengarahkan orangtua agar begini begitu di situasi yang sulit ini dan mereka menurut, pikiran keduanya masih kacau. Mereka gak bisa memikirkan apa pun. Kenyataan yang dihadapi terlalu tidak terduga sehingga sulit buat diterima.

Bahkan sekalipun fase kritis dari kabar buruk telah berlalu, orangtua masih belum mampu menerima kenyataan. Saudaramu sudah dimakamkan, tetapi sampai berhari-hari orangtua terus meratapinya. Mereka tidak dapat dibiarkan sendirian dalam menghadapi persoalan ini. 

Dampingi orangtua supaya mampu hidup bersama realitas. Pada akhirnya kamu seperti menjalankan peran orangtuamu dulu yang menjelaskan padamu berbagai hal ketika dirimu masih kecil. Kamu perlu mengingatkan keduanya tentang takdir serta kehendak Tuhan yang pasti menyembunyikan kebaikan buat manusia.

Beberapa tahun yang lalu, orangtua masih tangguh ketika menerima kabar buruk apa pun. Malah mereka yang berusaha melindungi telinga anak-anak dari berita negatif. Tapi seiring mereka memasuki usia lanjut, berita buruk bisa berakibat besar pada kondisi kesehatan sehingga kamu perlu mencegah terjadinya syok dengan lima tips di atas.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Cemas setelah Membaca Berita Buruk

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya