6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lomba

Beri ia waktu istirahat untuk mengelola rasa sedihnya

Ada banyak lomba yang bisa diikuti oleh anak-anak. Ada lomba terkait mata pelajaran yang diselenggarakan di dalam sekolah maupun antarsekolah. Ada pula lomba terkait minat anak yang informasinya bisa dicari sendiri oleh orangtua.

Bahkan di lingkungan tempat tinggal pun anak-anak banyak dilibatkan dalam perlombaan, misalnya menjelang HUT RI. Mengikuti lomba bagus untuk menguji kemampuan anak serta melatih mentalnya. Semangat berkompetisi secara sportif perlu ditanamkan sejak kecil.

Selayaknya perlombaan, pasti ada menang dan kalah. Jika anak mengalami kekalahan saat itu, tentu ia akan sedih dan sangat emosional. Orangtua bisa menerapkan beberapa tips obati kesedihan anak setelah kalah lomba berikut ini, ya.

1. Berikan waktu untuk beristirahat

6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lombailustrasi anak terluka (pexels.com/Yogendra Singh)

Istirahat tidak hanya diperlukan setelah anak mengikuti lomba yang berat dan menguras tenaga. Setiap lomba memberikan suasana yang menegangkan bagi pesertanya. Persiapan untuk ikut lomba saja mungkin sudah panjang dan anak harus berlatih setiap hari.

Rasa lelah itu akan terbayar lunas jika anak meraih kemenangan. Akan tetapi, kekalahan membuat capek yang dirasakan anak menjadi berlipat-lipat. Anak merasa lesu dan malas melakukan apa pun.

Sama seperti kesedihan yang disebabkan oleh hal-hal lain, anak yang baru kalah lomba juga perlu diberi waktu untuk memulihkan diri. Hindari membanjirinya dengan kalimat motivasi terlalu dini. Biarkan anak beristirahat dengan caranya sendiri baik tidur atau bersantai dan menjauh sejenak dari segala yang berkaitan dengan lomba kemarin.

2. Menjelaskan tentang konsekuensi menang dan kalah dalam perlombaan

6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lombailustrasi lomba mewarnai (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Kalau anak sudah beristirahat, dia mulai pulih baik secara fisik maupun psikis. Rasa kecewanya telah surut. Ia sudah lebih siap untuk diajak membicarakan perlombaan baik yang kemarin maupun kompetisi secara umum.

Kalah tetap kalah dan anak harus menerima kenyataan ini. Namun, persepsi anak tentang kekalahan yang perlu diperbaiki. Seperti bahwa kalah bukanlah hal yang terlalu memalukan.

Sebab dalam lomba apa pun, kemungkinannya cuma dua yaitu menang atau kalah. Bahkan hasil lomba yang seri pun akan diadu kembali sampai ada juara pertama dan kedua. Memang harus ada peserta lomba yang mengisi setiap peringkat sehingga anak tidak perlu terlalu risau akan kekalahannya.

3. Puji usahanya selama ini

6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lombailustrasi lomba catur (pexels.com/Monstera)

Terkadang yang membuat anak begitu sedih dengan kekalahannya bukanlah ambisinya untuk menang. Namun, lebih pada ketakutannya telah mengecewakan orangtua yang berharap banyak padanya. Maka dari itu, kita perlu menegaskan pada anak bahwa hal utama bukanlah menang atau kalahnya.

Kita lebih berfokus pada usaha anak dalam berlatih dan kemauan anak mengikuti lomba. Tunjukkan pada anak bahwa kita sangat menghargai setiap upayanya meski hasilnya belum sesuai dengan harapan. Puji anak dengan lebih memerinci poin-poin penting dari usahanya selama ini sehingga dia tahu kita gak cuma berbasa-basi.

Misalnya, pujian untuk peningkatan kedisiplinannya dalam berlatih. Dahulu anak perlu agak dipaksa buat berangkat latihan, tetapi makin ke sini ia makin sadar pentingnya latihan baginya. Juga keseriusannya selama berlatih bersama sejumlah teman dan tidak sekadar memanfaatkan kesempatan bertemu buat main bareng.

dm-player

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Seorang Kakak saat Mengasuh Adiknya 

4. Beri hadiah untuk kerja kerasnya

6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lombailustrasi memberi hadiah (pexels.com/Any Lane)

Hadiah dapat diberikan kapan saja dan tidak harus ketika anak berulang tahun atau meraih prestasi yang tinggi. Anak yang baru kalah dalam lomba pun bisa diberikan hadiah. Tujuannya, supaya dia tidak merasa dihargai hanya jika memenangkan pertandingan.

Jelaskan bahwa hadiah itu sebagai bentuk apresiasi kita atas kerja kerasnya. Hadiah kita tentu bukan piala atau sesuatu yang sangat besar, terpenting memberikan efek terkejut yang menyenangkan buat anak. Anak yang lebih kecil biasanya lebih mudah terhibur dengan tetap memperoleh hadiah saat kalah lomba.

Jangan khawatir hadiah tersebut malah menurunkan motivasi berprestasinya. Seperti ia menjadi berpikir gak perlu susah-susah mengusahakan kemenangan karena kalah pun masih dapat hadiah dari orangtua. Selama hadiahnya tidak terlalu besar, misalnya buku cerita atau kotak pensil, semangat anak buat mencetak prestasi terbaik di kesempatan berikutnya tak akan padam.

5. Bersama-sama mengevaluasi penyebab kegagalan

6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lombailustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Keira Burton)

Setelah melakukan empat poin sebelumnya, anak telah makin pulih dari pedihnya kegagalan. Ini ditandai dengan keriangannya yang perlahan-lahan kembali. Inilah waktunya buat mengarahkan fokusnya lagi.

Bagaimanapun, evaluasi terhadap perlombaan yang lalu tetap penting. Dengan melakukan evaluasi, baik kita maupun anak menjadi mengerti apa-apa yang masih perlu lebih dilatih. Jangan menutup mata terhadap penyebab kegagalan karena itu malah mempersulit anak dalam memperbaiki penampilannya di masa mendatang.

Perhatikan agar cara penyampaian kita tidak terkesan menyalahkan anak. Fokuskan diri pada menemukan kesalahan atau kekurangan kemudian langkah ke depannya. Ini mendorong anak memandang masa depan dan berbagai kesempatan yang masih dapat dimanfaatkan, bukan terus memikirkan masa lalu yang tidak menyenangkan.

6. Menyemangatinya kembali berlatih serta ikut kompetisi

6 Tips Obati Kesedihan Anak setelah Kalah Lombailustrasi anak berlatih (pexels.com/Sergey Platonov)

Evaluasi telah dilakukan, saatnya anak untuk kembali berlatih. Di awal hendak mulai latihan lagi, anak barangkali merasa ragu-ragu. Bahkan dia mungkin malu akan bertemu teman-teman serta pelatihnya.

Dukung anak agar ia menemukan kenyamanannya kembali dalam berlatih serta berada di tengah-tengah kawan dan pelatihnya. Bila perlu, temani anak latihan hingga ia tak dibayangi lagi oleh kekalahan lomba tempo hari. Jika anak berlatih sendiri secara intensif, meski rasa malunya jauh lebih kecil karena tidak perlu berjumpa banyak orang, pendampingan orangtua tetap diperlukan.

Selain menyemangati anak dalam berlatih, dorong pula keberaniannya biar mau ikut lomba lagi ketika kesempatannya ada. Jangan sampai anak kapok oleh kekalahannya. Lebih banyak mengikuti lomba bukan cuma membuka peluang keberhasilannya, melainkan juga membentuk mentalnya supaya lebih kuat.

Sekecil apa pun perlombaan yang diikuti anak, ini dapat berarti sangat besar baginya. Tetaplah merespons kekalahannya dengan penuh empati. Bangkitkan lagi semangat anak perlahan-lahan melalui tips obati kesedihan anak setelah kalah lomba, seperti yang dijelaskan di atas. Sehingga, kita tidak terkesan gak memahami rasa terpukulnya akibat kegagalan itu.

Baca Juga: 5 Tips Mengasuh Anak secara Adil Setelah Cerai, Bagi Tugas Parenting

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya