Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi baby sitter (pexels.com/@olly)
ilustrasi baby sitter (pexels.com/@olly)

Semua orangtua tentunya berharap memiliki anak-anak yang sehat dan ceria dalam menjalani setiap aktivitasnya. Walaupun ternyata tak semua anak memiliki hal tersebut, bahkan ada pula yang sampai mengalami masalah mental diusianya yang masih kecil.

Tentunya ini membuktikan bahwa masalah mental bukan hanya dialami oleh orang dewasa saja, melainkan risiko serupa juga bisa dialami anak-anak. Hal tersebutlah yang membuat orangtua harus ekstra peka dalam memperhatikan dan mengawasi kesehatan mental dari anak-anaknya. Jika kamu sampai melihat masalah mental pada anak, maka hadapilah dengan beberapa cara yang berikut ini.

1. Berbicara mengenai perasaan secara reguler

ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/pixabay)

Kesehatan mental tentunya lebih banyak melibatkan perasaan dan hal inilah yang harus orangtua perhatikan pada anak. Banyak anak yang mengalami masalah mental, sebab merasa perasaannya tidak didengar atau divalidasi oleh orangtua. Itulah mengapa tidak boleh sampai mengesampingkan perasaan anak.

Salah satu hal yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan berbicara mengenai perasaan dengan anak secara reguler. Cara sederhana tersebut dapat dilakukan dengan menanyakan perasaan anak di setiap bangun tidur atau selalu memvalidasi perasaan yang dirasakan anak. Dengan demikian, anak akan selalu merasa nyaman di sekitar orangtuanya.                                                                                      

2. Biarkan anak merasa dicintai dan didukung

ilustrasi keluarga (unsplash.com/@sofatutor)

Anak-anak sering kali belum dapat memahami situasi yang ada di sekitarnya. Meski demikian, keinginannya terkadang sangat sederhana yaitu ingin dicintai dan didukung oleh orangtuanya. Hal inilah yang sebaiknya orangtua perhatikan saat akan memperlakukan anak.

Jadikanlah setiap momen berharga bersama anak selalu dipenuhi dengan rasa cinta. Oleh sebab itu, biarkanlah anak terus merasa dicintai dan didukung oleh orangtuanya, sehingga tidak sampai merasa diabaikan. Dengan cara tersebut, orangtua dapat menjaga kesehatan mental anak secara lebih baik.

3. Memberikan komunikasi yang ceria dan jujur

ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/@scoutthecity)

Terkadang salah satu penyebab masalah mental pada anak adalah karena komunikasinya yang buruk. Orangtua tentu sangat bertanggung jawab dengan hal semacam ini, sebab tidak semestinya komunikasi dengan anak tidak berjalan lancar.

Apabila anak sampai mengalami masalah mental, maka orangtua harus memperbaiki cara komunikasinya dengan seksama. Salah satunya dengan melakukan komunikasi yang ceria dan jujur. Dengan cara komunikasi seperti itu, maka anak akan selalu terbuka pada orangtuanya, serta tidak merasa terbebani setiap kali berbicara.

4. Selalu perhatikan jika ada perubahan pada kebiasaannya

ilustrasi anak remaja (pexels.com/@cottonbro)

Masalah mental pada anak bukanlah isapan jempol biasa. Nyatanya hal seperti ini akan mudah terjadi apabila ada pencetusnya. Lebih parahnya lagi masalah mental pada anak juga akan sangat memengaruhi perilaku sehari-harinya.

Orangtua tentunya harus ekstra peka dengan segala perubahan yang terjadi pada kebiasaan anak. Apalagi jika anak sampai menunjukkan gelagat berbahaya atau menyimpang dari kebiasaannya sehari-hari. Dengan memperhatikan secara cermat, maka orangtua dapat segera mengambil solusi yang terbaik.

5. Segera dapatkan penanganan dari profesional

ilustrasi anak remaja (pexels.com/cottonbro)

Orangtua tidak bisa asal menghakimi anak atas masalah mental yang dihadapinya. Hal ini justru akan memberikan dampak yang lebih serius dan berbahaya pada anak. Itulah mengapa orangtua harus sangat berhati hati dalam menghadapi anak dengan masalah mental.

Salah satunya dapat dilakukan dengan segera memperoleh penanganan profesional untuk anak. Dengan segera mendapatkan penanganan profesional, maka masalah mental pada anak pun dapat segera teratasi.

Orangtua tidak boleh sembarangan dalam menghadapi anak-anak dengan masalah mental. Sikap yang bijak dan peka akan sangat penting untuk mencegah masalah mental pada anak menjadi semakin parah. Jagalah kualitas komunikasi dan bonding dengan anak, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team