5 Kebiasaan Buruk Anak Remaja yang Harus Dihindari
ilustrasi sekelompok anak remaja (pexels.com/cottonbro)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menginjak masa remaja adalah saat-saat di mana anak mulai menunjukkan perilaku yang berbeda bahkan mengarah pada kebiasaan buruk jika tidak segera diarahkan. Sebagai orangtua, kamu harus lebih memerhatikan perilaku anak bahkan sejak sedini mungkin.
Kebiasaan buruk harus segera dihindari oleh anak remaja sebelum nantinya jauh lebih susah dihentikan. Adapun, hal ini dilakukan guna mencegah kerugian yang berimbas untuk diri sendiri atau mungkin orang lain di sekitarnya.
1. Menyalahkan orang lain
ilustrasi anak menyalahkan orangtua (pexels.com/Ketut Subiyanto)Anak remaja sejatinya sudah cukup umur untuk mulai mengambil tanggung jawab atas semua perbuatan dan tindakannya. Adapun kebiasaan atau perilaku buruk yang kerap kali terjadi pada anak remaja ialah menyalahkan orang lain atas sesuatu yang berjalan tidak sesuai keinginan mereka.
Jennifer O'Donnell yang memiliki pelatihan khusus mengenai remaja sekaligus penulis laman Verywellfamily menuturkan bahwa orangtua perlu mendorong anak remajanya agar memikirkan tindakan mereka. Alih-alih menyalahkan orang lain, anak perlu mengakui segala perbuatan yang telah dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab.
2. Waktu tidur yang berantakan
ilustrasi pola tidur anak remaja (pexels.com/cottonbro)Saat beranjak remaja, kebiasaan yang kerap dilakukan anak adalah tidur larut malam bahkan hingga begadang. Hal ini lantas menciptakan kebiasaan buruk sekaligus jam tidur yang berantakan. Maka untuk mengatasinya, orangtua perlu dengan tegas menetapkan batasan pada anak mereka.
"Ada bukti yang cukup bagus bahwa bantuan orangtua dalam menetapkan waktu tidur dan waktu belajar. Batasan orangtua akan sangat membantu," kata Mary Carskadon, PhD, profesor psikiatri di Brown University kepada laman Childmind.
3. Mengeluh terus menerus
ilustrasi anak remaja (unsplash.com/Maria Lysenko)Editor’s picks
Mengeluh merupakan kebiasaan yang dimiliki oleh semua orang, termasuk anak remaja. Namun, alangkah lebih baik jika anak terbiasa menunjukkan hal positif di dalam situasi apa pun alih-alih mengeluh.
Melansir lama Verywellfamily, Jennifer menyarankan agar kebiasaan anak yang satu ini diatasi sejak dini, sebab akan jauh lebih sulit ketika hal itu terjadi saat anak remaja. Bantu anak melakukan penyesuaian sikap agar tidak mengeluh terlalu sering.
Baca Juga: 6 Tips Parenting Kembangkan Critical Thinking pada Anak Remaja
4. Pola makan yang memburuk
ilustrasi makanan anak remaja (pexels.com/RDNE Stock project)Kebiasaan buruk lain yang mulai dilakukan anak remaja adalah merasa bebas memilih makanan dan asupan yang diinginkan. Padahal, konsumsi makanan yang tidak sehat bisa berdampak pada kesehatan mereka.
Untuk itu, Sagari Gongala, BSc, PG Diploma Konseling Psikologi dalam laman MomJunction menyarankan agar orangtua lebih memerhatikan pola makan anak. Jaga supaya anak tetap aktif secara fisik, tawarkan makanan yang bervariasi namun sehat dan jadwalkan waktu makan agar anak terbiasa.
5. Punya semua jawaban atas ucapan
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)Ada kalanya memang kebiasaan satu ini bagus untuk diteruskan, namun juga di satu sisi bisa berdampak negatif ketika dilakukan dalam kondisi yang tak seharusnya. Anak bisa mengutarakan apa yang ingin mereka ucapkan, namun tidak untuk semua hal terlebih saat orang yang lebih tua tengah menasihatinya.
Perilaku tersebut dapat dikatakan kasar dan akan terus dilakukan jika orangtua tak dengan tegas menghentikannya. Jennifer menyarankan agar orangtua memastikan anak mengetahui nilai atas perliakunya, mana yang kiranya baik dan buruk guna menghindari kebiasaan tersebut.
Demikian lima kebiasaan buruk anak remaja yang harus dihindari sebelum terlalu sulit untuk dihentikan. Jadi, kebiasaan mana yang pernah kamu lakukan?
Baca Juga: 6 Tips Parenting Ajarkan Anak Sikap Bijak Hadapi Bullying di Sekolah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
