Tips Membangun Bonding dengan Anak di Era Digital, Ortu Harus Kreatif!

#IDNTimesLife Orangtua wajib terlibat

Bonding merupakan rasa saling terikat antara orangtua dan anak yang tidak serta merta terbentuk ketika si kecil dilahirkan. Sebagai orangtua, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk membangun, mengasah, mengembangkan, dan memelihara keterikatan tersebut.

Salah satu caranya adalah menikmati momen spesial dengan si kecil serta bermain berbagai macam permainan seru guna mengasah kemampuan motoriknya. Berikut ini tips untuk membangun bonding dengan si kecil langsung dari ahlinya. Yuk, simak!

1. Ibu harus terlibat langsung agar keterikatan emosional dalam membangun bonding dapat terbentuk

Tips Membangun Bonding dengan Anak di Era Digital, Ortu Harus Kreatif!Roslina Verauli, M.Psi., Psi. Psikolog dan Dian Ayu Lestari, Content Creator dan Momfluencer sedang berdiskusi dalam acara virtual peluncuran aplikasi Cussons Kids Play oleh Cussons Kids Indonesia dengan tajuk The Power of Playing Game: Bonding Time with Kids. 21 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Roslina Verauli, M.Psi., Psi. Psikolog, dalam acara virtual peluncuran aplikasi Cussons Kids Play oleh Cussons Kids Indonesia pada Senin (21/12/2020), mengatakan jika ikatan emosional dalam membangun bonding baru akan terjadi ketika ibu terlibat langsung. Menurutnya, kualitas hubungan sangat penting untuk menciptakan bonding.

“Kehidupan anak 6 tahun pertama adalah bermain. Maka dari itu, investasi kita pada anak adalah waktu yang kita berikan. Jadi, bangun kualitas hubungan yang baik, seperti ngobrol, kasih sentuhan, main bersama, dan sebagainya,” jelasnya.

Ia juga turut menyampaikan jika anak yang memiliki bonding akan lebih merasa dicintai dan merasa bahwa dirinya sangat berharga. “Ketika dia tahu bahwa lingkungannya insecure, dia akan less aggressive, more positive,” ujar Vera.

2. Lakukan bonding sejak si kecil dalam kandungan dan momen menyusui

Tips Membangun Bonding dengan Anak di Era Digital, Ortu Harus Kreatif!Acara virtual peluncuran aplikasi Cussons Kids Play oleh Cussons Kids Indonesia dengan tajuk The Power of Playing Game: Bonding Time with Kids. 21 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Cara orangtua mendidik anak agar lebih percaya diri, mandiri, dan kreatif biasanya dengan melakukan bonding time sejak usia dini. Namun, Vera justru menegaskan bahwa bonding time dapat dilakukan sejak anak berada di dalam kandungan.

“Sejak dalam kandungan, bonding sudah bisa dilakukan. Jadi memang ada kurvanya,” katanya. Vera pun turut memaparkan stimulasi bagi anak usia 3 hingga 10 bulan.

“Di 3, 4, 5, 6 bulan pertama, yang berkembang adalah auditori. Maka dari itu, ketika menyusui, biasanya dia akan mendengarkan ibunya. Selanjutnya, 8, 9, 10 bulan itu adalah kemampuan berbahasa. Kalau menunggu anak berbicara baru distimulasi, itu salah,” terangnya.

3. Persilahkan anak mengenal gadget, namun dalam kontrol dan pengawasan yang tepat

Tips Membangun Bonding dengan Anak di Era Digital, Ortu Harus Kreatif!Dian Ayu Lestari, Content Creator dan Momfluencer sedang berdiskusi dalam acara virtual peluncuran aplikasi Cussons Kids Play oleh Cussons Kids Indonesia dengan tajuk The Power of Playing Game: Bonding Time with Kids. 21 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Perkembangan anak tak hanya dipengaruhi berdasarkan kemampuan turunan saja, melainkan juga lingkungan, orangtua, media, dan budaya. Saat ini, kita berada di budaya digital yang melibatkan teknologi komputer sehingga akrab dengan gadget.

Pada kondisi inilah, tantangan orangtua untuk menjadikan anak yang tangguh, semakin berat. Namun, Vera mengungkapkan bahwa anak tentu boleh diperkenalkan dengan gadget. Sebab, usia 6 tahun awal anak adalah masa bermain.

“Di 6 tahun awal anak adalah bermain. Ada bermain pasif dan aktif. Anak butuh bermain 5 jam per hari, di mana 2,5 jam bermain aktif dan 2,5 jam bermain pasif. Pasif ini bercerita, bermain games, dan bisa belajar dari games. Gadget itu adalah metode untuk bermain,” ungkapnya.

Setuju dengan pendapat tersebut, Dian Ayu Lestari, Content Creator sekaligus Momfluencer mengatakan jika anak itu hidup di era teknologi sehingga kita harus menyiasatinya dengan ikut bermain bersama.

dm-player

“Anak itu hidup di era teknologi. Kita gak bisa balikin mereka ke era kita yang main dengan batu dan tanah. Oleh karena itu, kalau aku sih menyiasatinya dengan ikut bermain ketika dia bermain dengan teknologi. Misalnya, dia mau main games. Kita ajak main bareng, lalu aku sok sok bertanya cara main game-nya seperti apa. Jadi, dari gadget itu tetap bisa membangun bonding antara orangtua dan anak,” ceritanya.

Menanggapi hal ini, Vera pun menuturkan bahwa asosiasi anak di Amerika memberikan waktu khusus bermain gadget kepada anak selama satu jam. “Khusus untuk gadget, asosiasi anak di Amerika hanya menyarankan 1 jam. Sebab, sensor motorik anak sedang berkembang dan butuh memegang aspek yang lain,” tegasnya.

Baca Juga: 5 Ide Game Buat Bonding Saat Kumpul Keluarga, Dijamin Gak Garing!

4. Alih-alih berkomunikasi dengan pendekatan negatif, coba buat weekly monitoring dan ajakan yang penuh semangat

Tips Membangun Bonding dengan Anak di Era Digital, Ortu Harus Kreatif!Doc. Cussons Kids Play by Cussons Kids Indonesia

Berbicara tentang gadget dan anak, tentu tidak lepas dari dampak buruk yang paling ditakuti, yakni kecanduan. Untuk mengatasi masalah ini, Vera menjelaskan jika hal ini bisa dihindari jika sebagai orangtua kita tidak berkomunikasi dengan pendekatan yang negatif.

Sebaliknya, cobalah untuk membuat weekly monitoring untuk mengetahui kapan waktu dominan si kecil bermain gadget! Dari situ, kamu bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan lain yang lebih positif.

“Sering kali ketika berkomunikasi dengan anak, kita melakukan pendekatan yang negatif, sehingga saat dia tertekan. Justru dia membutuhkan hiburan yang berlebihan dari gadget. Cobalah bikin weekly monitoring dengan memperhatikan kapan saja dia memainkan gadget! Jika waktu paling banyak di saat dia tidak melakukan hal apa pun, maka di saat itu bisa kita isi dengan kegiatan yang lebih positif, seperti menyiram tanaman dan sebagainya. Ajak anak dengan cara yang excited dan positif,” ucapnya.

5. Hindari terlalu sering bermain gadget di depan anak karena orangtua akan jadi cermin bagi anak

Tips Membangun Bonding dengan Anak di Era Digital, Ortu Harus Kreatif!Acara virtual peluncuran aplikasi Cussons Kids Play oleh Cussons Kids Indonesia dengan tajuk The Power of Playing Game: Bonding Time with Kids. 21 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Orangtua merupakan role model atau cermin bagi anak ketika di rumah. Oleh karena itu, saat melihat orangtua terlalu sering memegang gadget mereka juga akan menginginkan hal yang sama.

Dalam hal ini, sebagai orangtua seharusnya bisa tetap kreatif untuk membuat proses bonding time lebih menarik. Sebab, bonding time sendiri bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi juga keterikatan emosional antara orangtua dan anak.

Menanggapi hal tersebut, Riza Rahman selaku Head of Marketing Asia of PZ Cussons Indonesia mengatakan bahwa Cussons Indonesia telah merancang sebuah platform permainan agar orangtua dan anak bisa bermain bersama.

“Dengan aplikasi ini, diharapkan orangtua bisa terlibat dalam permainan anak saat bermain gawai. Untuk mengasah kreativitas dan imajinasi dan daya kognitif mereka. Meski terlihat sederhana, tetapi aplikasi permainan ini bisa sangat melibatkan anak karena ada fitur foto bersama dan ada beberapa game yang memang harus ditemani oleh orangtua,” lugasnya.

Selain itu, Riza pun menyampaikan jika platform permainan yang dibuat oleh Cussons Indonesia ini dirancang dengan pendekatan berbasis psikologi sehingga berisi konten-konten yang tidak sembarangan.

“Permainan ini juga dirancang oleh pendekatan berbasis psikologi sehingga berisikan konten-konten yang tidak sembarangan, sehingga menciptakan tumbuh kembang bersama. Sebab yang tumbuh dan berkembang tidak hanya anak, tetapi juga orangtua,” tambah Riza.

Itu dia beberapa tips untuk menciptakan bonding yang erat antara orangtua dan anak langsung dari ahlinya. Ingat, orangtua harus terlibat langsung dalam momen bermain anak agar kelak ia akan merasa lebih dihargai dan percaya diri. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Ternyata Belanja Bisa Jadi Cara Bonding Ayah dan Anak Perempuan, Lho!

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya