5 Cara Membantu Anak Mengendalikan Rasa Takut Gagal, Selalu Dampingi

Bantu anak menjadi lebih percaya diri

Takut gagal ialah perasaan yang wajar dialami manusia. Gak hanya orang dewasa, remaja juga bisa merasakannya. Jika disikapi dengan tepat, rasa takut akan kegagalan bisa menjadi pemicu remaja untuk menyiapkan strategi perencanaan dengan baik, sehingga ia terus berkembang.

Namun, perasaan ini gak menutup kemungkinan bisa menghambat remaja untuk mencapai potensi maksimalnya di masa mendatang. Sebab, saat dihinggapi rasa takut gagal, remaja enggan mencoba berbagai hal.

Kabar baiknya, orangtua bisa membantu remaja untuk mengendalikan rasa takut akan kegagalan dengan strategi berikut ini. Tak ada salahnya untuk dicoba, lho!

1. Ajarkan self-talk positif

5 Cara Membantu Anak Mengendalikan Rasa Takut Gagal, Selalu Dampingiilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Kindel Media)

Di masa remaja, prefrontal korteks atau bagian depan otak yang berfungsi meregulasi pikiran, perilaku, dan emosi masih belum berkembang sempurna. Karenanya, remaja cenderung meragukan diri sendiri serta rentan dihinggapi perasaan insecure.

Kebiasaan berpikir negatif terhadap diri sendiri juga membuat remaja sulit berkembang. Karena memvonis dirinya gak mampu, remaja cenderung enggan mencoba melakukan yang terbaik sebab usahanya dirasa gak akan membuahkan hasil. 

Oleh karena itu, orangtua bisa mengajarkan remaja untuk memulai self-talk positif dengan dirinya sendiri. Saat dipenuhi pikiran negatif, ajak anak untuk mendiskusikan hal-hal positif tentang dirinya. Orangtua juga bisa memberikan afirmasi positif agar anak terdorong untuk memiliki konsep diri yang lebih baik.

2. Alih-alih memuji pencapaiannya, apresiasi usaha yang dilakukan remaja

5 Cara Membantu Anak Mengendalikan Rasa Takut Gagal, Selalu Dampingiilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hanya berfokus pada pencapaian membuat remaja berpikir bahwa ia gagal jika tidak berhasil meraih hasil yang baik. Padahal, hasil merupakan sesuatu yang berada di luar kendali manusia. Pada akhirnya, manusia hanya bisa berusaha melakukan yang terbaik terlepas bagaimana hasilnya nanti.

Sebagai gantinya, orangtua bisa mengapresiasi kerja keras yang sudah dilakukan anak. Alih-alih memuji, "Wah, ayah dan ibu bangga karena kamu dapat ranking 1", tapi cobalah berkata, "Terima kasih sudah belajar dengan baik selama satu semester ini, ya. Ayah dan ibu bangga atas perjuangan kamu."

3. Diskusi soal makna kegagalan

dm-player
5 Cara Membantu Anak Mengendalikan Rasa Takut Gagal, Selalu Dampingiilustrasi ayah dan anak (unsplash.com/NeONBOARD)

Konsep gagal dalam pikiran remaja bisa berbeda dengan orang dewasa. Remaja bisa berpikir bahwa kegagalan hari ini menentukan masa depannya kelak. Padahal kegagalan dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih baik. Bahkan, mustahil kesuksesan bisa diraih tanpa melalui kegagalan.

Supaya remaja memiliki growth mindset, ajak ia berdiskusi tentang kegagalan. Orangtua bisa mencari tahu definisi kegagalan menurutnya dan mengarahkan cara menyikapi kegagalan supaya remaja tidak terlalu keras pada dirinya sendiri. Jangan lupa juga untuk selalu merangkul dan memberikan dukungan emosional saat remaja mengalami kegagalan.

Baca Juga: 3 Pelajaran Penting Dibalik Kegagalan, Pahami agar Tidak Terpuruk

4. Menunjukkan cara bangkit dari kegagalan

5 Cara Membantu Anak Mengendalikan Rasa Takut Gagal, Selalu Dampingiilustrasi ayah memvalidasi perasaan anak (pexels.com/Kindel Media)

Saat mengobrol dengan anak, orangtua bisa menceritakan kegagalan di masa lampau, apa yang dirasakan pada saat itu dan bagaimana cara bangkit dari kegagalan. Ini mendorong anak berpikir bahwa kegagalan ialah hal wajar dan dialami hampir setiap orang.

Tanamkan pada anak bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih ketika gagal mencapai yang diinginkan. Namun yang terpenting, ia bisa belajar dari kesalahan dan menjadi lebih baik lagi setelahnya.

5. Terlibat secara aktif dalam progress anak di sekolah

5 Cara Membantu Anak Mengendalikan Rasa Takut Gagal, Selalu Dampingiilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Julia M Cameron)

Memantau perkembangan anak di sekolah bantu orangtua memahami di mana posisinya saat ini. Orangtua bisa berdiskusi dengan wali kelas untuk mengetahui apa yang perlu ditingkatkan, permasalahan yang dihadapi anak di sekolah, serta apa saja yang dibutuhkannya. Dengan demikian, orangtua tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu anak dalam hal ini.

Seperti kata pepatah, kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Maka dari itu, selalu tanamkan growth mindset pada remaja agar ia tak dihinggapi rasa takut akan kegagalan yang berisiko menghambatnya mencapai potensi maksimal di masa depan. 

Baca Juga: 5 Kesalahan Orangtua dalam Hadapi Anak Remaja, Perlu Dihindari!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya