6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!

Yuk, perbaiki kalimat tegurannya!

Namanya juga anak-anak, pasti ada deh sikap atau kebiasaan mereka yang gak sesuai harapan orangtua. Karena tingkah anak yang kadang bikin jengkel, tanpa disadari orangtua sering melontarkan kalimat ancaman dengan tujuan supaya anak lebih patuh.

Tapi, apa benar mengancam bisa bikin anak jadi lebih penurut? Kenyataannya, para psikolog mengungkap kalau kalimat ancaman itu bisa menimbulkan efek negatif jangka panjang dalam kepribadian anak, seperti penakut.

Sebenarnya setiap orangtua bisa kok menghindari kalimat ancaman dengan cara kreatif, entah itu mengalihkan perhatian anak atau menggunakan kalimat alternatif yang berbentuk nasehat atau pilihan. Contohnya ada dalam beberapa kondisi berikut!

1. Mengancam anak supaya mau membereskan mainanya sendiri

6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!freepik.com/freepik

Melatih anak rapikan mainannya sendiri memang susah-susah gampang. Saat si kecil gak menurut, kadang terlontarlah kalimat ancaman seperti, “Adek gak boleh makan cokelat, kalau mainannya belum diberesin!” Ancaman ini menjadi sebentuk hukuman untuk si kecil yang malas.

Daripada terus mengancam anak dan membuatnya tertekan, cobalah beri dulu anak kepercayaan bahwa dia bisa menjadi anak yang bertanggung jawab pada mainannya. Caranya, ganti kalimat ancaman itu dengan kalimat pilihan seperti, “Adek mau makan cokelat sebelum atau sesudah beresin mainan?”

2. Mengancam anak supaya berhenti merengek

6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!freepik.com/jcomp

Pasti ada alasan mengapa si kecil merengek terus. Meski orangtua paham apa keinginan anak, mengancamnya supaya diam, bukan langkah yang bijak. Misalnya, “Kalau Adek merengek terus, Mama bakal sembunyiin semua mainannya!”  Anak diam karena tertekan, bukan karena pengertian yang dijelaskan orangtua.

Daripada mengancam anak, lebih baik ajak dia berbicara dengan lembut, misalnya, “Coba Adek bilang pelan-pelan supaya jelas, jangan nangis, Mama mau dengerin kok!”  Setelah anak mau diajak bicara, orangtua bisa menjelaskan kalau keinginan anak gak bisa selalu dipenuhi. Utarakan alasan positifnya dengan bahasa yang mudah dipahami anak.

3. Mengancam anak supaya mau makan

6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!freepik.com/freepik

Anak yang sulit makan memang jadi tantangan orangtua yang kadang menguras emosi. Gak jarang orangtua mengancam dengan beragam hukuman supaya anak mau habiskan makanannya, misalnya, “Adek gak boleh jajan kalau nasinya gak dihabisin!”. Ampuh mungkin, tapi hasilnya anak makan dengan tertekan.

Sebelum mengancam, coba jelaskan dengan lembut kenapa kita harus menghabiskan makanan. Contohnya, “Inget ya, selain mubazir, menyisakan banyak makanan bisa bikin cepat lapar dan maunya cuma jajan, padahal itu gak baik buat kesehatan.” Pemahaman ini bakal membuat anak mau makan dengan kesadarannya sendiri tanpa tekanan.

dm-player

Baca Juga: 11 Artis dengan Gaya Parenting yang Tuai Pujian Netizen

4. Mengancam anak supaya gak teriak-teriak dalam mobil

6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!freepik.com/freepik

Membawa anak dalam perjalanan jauh, kadang bikin mereka bosan. Si kecil akhirnya bertingkah semaunya dan membuat kegaduhan dalam mobil. Kondisi ini gak jarang bikin orangtua kesal dan mengancam anak, misalnya, “Kalau Adek teriak-teriak lagi dalam mobil, ayah turunin dan tinggalin sekarang juga di jalanan!”

Kebiasaan mengancam anak ini sebenarnya bisa diganti dengan kalimat teguran yang lebih bijak. “Kalau Adek teriak-teriak, Ayah gak bisa konsen menyetir mobil. Ayah berhenti dulu ya sampai Adek selesai teriaknya.” Kalimat alternatif ini secara bertahap bakal bikin anak menghentikan tingkahnya atas dasar kesadaran sendiri.

5. Mengancam anak supaya gak lari-lari di mal

6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!freepik.com/bearfotos

Menasehati anak dalam suasana ramai seperti mal, agaknya kurang kondusif. “Kalau Adek lari-lari terus, nanti bisa diculik orang jahat, mau?” Nah, keluar deh kalimat bernama ancaman yang singkat tapi ampuh. Tanpa disadari, anak jadi sosok penakut.

Daripada mengancam si kecil supaya diam, lebih baik alihkan perhatiannya. Orangtua bisa mengajak anak ikut berperan dalam memilih barang atau berbelanja. Cobalah lebih interaktif mengajak anak bicara, misalnya “Yuk, bantuin Mama pilih snack dan buah-buahan buat di rumah!”

6. Mengancam anak supaya mau gosok gigi sebelum tidur

6 Kondisi yang Kerap Bikin Orangtua Mengancam Anak, Jangan Dibiasakan!freepik.com/freepik

“Kalau Adek belum gosok gigi, Mama gak mau bacain buku dongeng!”

Nah, kalimat ancaman ini akan membentuk pemikiran yang keliru. Anak menggosok gigi karena ingin dibacakan dongeng, bukan karena ingin gigi sehat. Akan jadi masalah saat anak bosan mendengar dongeng, lantas gak bakal gosok gigi, dong?

Itulah kenapa sebaiknya orangtua jangan bosan menjelaskan pemahaman sebenarnya daripada mengancam anak yang memang dirasa lebih cepat dan praktis. “Nah, sekarang waktunya bobo. Ayo supaya giginya sehat dan kuat, kita harus ngapain dulu yaaa?” Inilah contoh kalimat alternatif yang lebih baik.

Yuk, perbaiki lagi cara menegur anak dengan kalimat yang lebih bijak!

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting soal Parenting dari Drama The World of The Married

Nita Nurfitria Photo Verified Writer Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya