3 Cara Efektif Orangtua untuk Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual

Bantu anak kenali batasan personal

Intinya Sih...

  • Bahaya kekerasan seksual mengancam anak-anak, meninggalkan luka emosional yang sulit sembuh.
  • Orangtua harus waspada dan mengedukasi diri, serta mengajarkan anak tentang batasan pribadi setiap orang.
  • Penting untuk mengidentifikasi perilaku seksual berbahaya, memberikan pengetahuan seksual pada anak, dan memberikan pengawasan maksimal.

Bahaya kekerasan seksual kini tidak hanya mengancam orang dewasa, tapi juga anak-anak. Perilaku negatif ini tidak hanya meninggalkan bekas pada fisik seseorang, bahkan juga pada kondisi emosionalnya. Luka fisik mungkin bisa sembuh dalam beberapa waktu, tapi luka emosional akan bertahan selamanya. Akan sulit menyembuhkan trauma yang diakibatkan oleh perilaku ini. Sayangnya, hal ini tidak mudah diberantas dan seseorang seringkali bingung harus berbuat apa. 

Bagi orangtua, salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan adalah memastikan untuk menjaga anak-anak tetap aman dari pelecehan seksual. Dengan berbagai macam cara dan langkah yang perlu dilakukan agar anak tahu batasan pribadi setiap orang. Di zaman sekarang dengan masifnya teknologi, tentu akan menjadi tantangan tersendiri untuk mengawasi anak. Terutama pergaulan baik dari sekitar maupun interaksi secara online.

Berikut ini merupakan tiga cara efektif yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk melindungi anak dari bahaya kekerasan seksual. Simak apa saja yang perlu dilakukan untuk memberi proteksi penuh pada anak sebagai berikut!

Baca Juga: Polisi Pelaku Pelecehan Seksual Tahanan Perempuan Jadi Tersangka

1. Jangan abaikan fakta yang terjadi

3 Cara Efektif Orangtua untuk Melindungi Anak dari Kekerasan Seksualilustrasi orangtua (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Hal pertama yang harus disadari oleh para orangtua adalah bahwa bahaya kekerasan seksual itu nyata. Itu bisa terjadi di mana saja, tidak menutup kemungkinan terjadi di lingkungan tempat tinggal, tempat umum, maupun sekolah. Cara terbaik untuk melindungi buah hati adalah dengan mengetahui dimana letak bahayanya. Bukan berarti orangtua harus paranoid, tetapi harus waspada dan mengedukasi diri lebih baik.

Jangan mengabaikan fakta bahwa hal buruk bisa terjadi pada sesuatu yang tidak dibayangkan sebelumnya. Faktanya, kekerasan seksual bisa dilakukan oleh orang terdekat sekalipun. Bisa jadi itu kerabat, tetangga, teman hingga pacar, kemungkinan dilakukan oleh orang asing biasanya malah lebih sedikit. Penting bagi orang tua untuk mengidentifikasi perilaku seksual yang merupakan tanda bahaya. Pelaku biasanya melakukan pendekatan kekeluargaan, sehingga mereka dapat mengakses anak di bawah umur tanpa terdeteksi.

2. Berikan edukasi seksual pada anak, jangan anggap tabu

3 Cara Efektif Orangtua untuk Melindungi Anak dari Kekerasan Seksualilustrasi orangtua mengajari anak (pexels.com/julia-m-cameron)

Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan pengetahuan seputar seksual pada anak. Jangan anggap ini sebagai hal tabu seperti yang sering dihindari oleh banyak orangtua. Seringnya, orangtua takut untuk berbicara dengan anak mereka tentang topik sensitif ini. Sebab hal tersebut membuat mereka merasa tidak nyaman, atau khawatir jika membicarakan hal tersebut, anak mereka akan melakukan pergaulan bebas.

Remaja yang mendapatkan pengetahuan tentang seksualitas nyatanya akan lebih sadar akan hal tersebut. Dan kemungkinan akan lebih paham dan menghindari perilaku seksual yang tidak sehat, termasuk jika ada yang melakukan hal tersebut pada mereka. Berbicara secara proaktif tentang risiko kekerasan seksual dan cara menanganinya dapat membantu anak-anak dan remaja menavigasi situasi tersebut jika mereka mengalaminya.

Faktanya, hal ini tidak banyak dibicarakan di sekolah atau tempat formal. Oleh karenanya, orangtua harus lebih proaktif untuk memberikan anak pemahaman yang memadai.

Baca Juga: 5 Cara ADHD Memengaruhi Kehidupan Seksual Orang Dewasa

3. Berikan pengawasan yang memadai bagi anak-anak

3 Cara Efektif Orangtua untuk Melindungi Anak dari Kekerasan Seksualilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/sofatutor

Terakhir, tugas orangtua adalah memberikan pengawasan maksimal pada anak-anak. Jangan bersikap tak acuh dan percaya sepenuhnya bahwa semua baik-baik saja. Anak-anak yang mengalami kerentanan psikologis, cenderung menjadi incaran para pelaku kekerasan seksual. Mereka mencari anak-anak dan remaja yang memiliki harga diri rendah, merasa tidak dicintai atau tidak diinginkan, dan memanfaatkan hal ini.

Pelaku lalu berusaha membuat mereka merasa diperhatikan, penting, dan dicintai. Begitu pelecehan dimulai, kecil kemungkinannya anak akan melaporkannya karena mereka mungkin takut kehilangan hubungan tersebut. Jika anak menjadi korban kekerasan seksual, mereka akan lebih cenderung untuk diam dan perilakunya berubah. Oleh karena itu, orangtua memainkan peran penting dalam mengidentifikasi anak-anak yang berisiko karena mereka sering bertemu dengan orang lain secara rutin.

Tiga hal di atas adalah langkah yang paling efektif untuk melindungi anak dari bahaya kekerasan seksual. Berikan perlindungan ekstra, dan pastikan anak-anak mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik dari orangtuanya.

Baca Juga: Potret Kasus Eksploitasi Seksual pada Anak Melalui Internet, Jangan Abai!

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya