4 Kesalahan Orangtua Ekstrovert pada Anak yang Introvert

Didik anak sesuai dengan karakternya

Orangtua yang ekstrovert belum tentu akan memiliki keturunan dengan kepribadian yang sama denganya. Meskipun ingin sekali jika anak mengikuti jejak orangtua dan punya karakter yang mirip, tapi itu gak semudah keinginan. Pasalnya anak malah bisa memiliki kepribadian yang sebaliknya, dalam hal ini introvert.

Tentu sebagai orangtua tidak bisa memaksakan pola ajaran dan didikan sesuai dengan apa yang cocok dengan diri sendiri. Sebab anak harus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Seringkali, orangtua yang ekstrovert melakukan hal yang tidak cocok untuk anaknya yang introvert. Seperti keempat kesalahan orangtua berikut ini yang sering sekali dilakukan. Apa saja?

Baca Juga: 5 Kesalahan Orangtua yang Bikin Anak Jadi Ringan Tangan

1. Memaksa anak untuk punya banyak teman dan lebih bersosialisasi

4 Kesalahan Orangtua Ekstrovert pada Anak yang Introvertilustrasi pola asuh anak di Jepang (pexels.com/pavel-danilyuk)

Orangtua ekstrovert pasti akan resah jika anaknya tidak punya banyak teman. Apalagi jika menghabiskan banyak waktu di rumah dan menghindari banyak aktivitas dengan orang lain. Bagi para ekstrovert, bertemu dengan orang lain adalah sebuah energi. Sementara kebalikannya, bagi introvert hal ini malah akan membuatnya kehabisan energi.

Kesalahan yang satu ini akan membuat anak merasa tidak nyaman dan tertekan. Mungkin orangtua akan berpikir mau jadi apa anaknya jika gak banyak bersosialisasi. Dan bahkan ragu akan talenta anak yang cenderung tersembunyi. Padahal anak juga bisa punya banyak keahlian yang hebat. Seperti misalnya memiliki kemampuan berpikir kreatif, teliti, kecerdasan emosional yang tinggi dan masih banyak talenta lainnya.

2. Membantu anak untuk menginisiasi komunikasi dengan anak lain

4 Kesalahan Orangtua Ekstrovert pada Anak yang Introvertilustrasi kemandirian anak di Jepang (unsplash.com/acfromspace)

Anak introvert tentu memiliki teman, namun tak sebanyak anak ekstrovert. Ia akan menemukan caranya sendiri untuk mencari teman yang sefrekuensi dengannya. Tak berarti bahwa ia membutuhkan bantuan orangtua untuk mencarikan teman untuknya. Terkadang orangtua menjadi tidak sabaran dengan prosesnya dan mencoba membantu sang anak.

Seolah-olah berinisiatif untuk menginisiasi komunikasi apalagi dengan orang baru. Berhenti bersikap seakan ingin menginspirasi anak untuk melakukan apa yang seharusnya. Biarkan anak berkembang dengan keunikannya dan hargai itu. Orangtua yang terlalu memaksa hanya akan membuat anak merasa tertekan dan malu seakan tak bisa melakukan hal yang mudah.

dm-player

Baca Juga: 5 Kesalahan Orangtua saat Menegur Anak, Jangan Mempermalukan

3. Mencoba untuk selalu hadir pada seluruh kehidupan anak

4 Kesalahan Orangtua Ekstrovert pada Anak yang Introvertilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/kindelmedia)

Hal ini bisa menjadi dua sisi yang akan banyak diperdebatkan. Di satu sisi memang penting orangtua terlibat dalam kehidupan anak. Namun di sisi lain, anak yang introvert menginginkan batasan yang lebih jelas akan kehidupannya. Tidak seperti ekstrovert yang mungkin punya banyak teman di berbagai tempat dan komunitas. Introvert lebih eksklusif dengan dunia yang dikotak-kotakkan.

Artinya, ia tidak bisa menjadikan semua orang bersatu atau homogen dalam kehidupan. Oleh karenanya, ia sebisa mungkin menyimpan segalanya sendirian. Ia tidak suka jika orangtuanya tiba-tiba hadir ke sekolah menunjukkan diri di depan teman-temannya. Bagi anak sekolah dan rumah adalah dua hal yang berbeda, jadi harus ada batasan antara lingkungan yang berbeda tersebut.

4. Mengharapkan anak bisa menjelaskan segala situasi yang ditanyakan padanya

4 Kesalahan Orangtua Ekstrovert pada Anak yang Introvertilustrasi ibu dan anak (pexels.com/kindelmedia)

Bagi introvert pertanyaan yang ditanyakan padanya bisa terasa seperti sebuah ancaman. Meskipun masih anak-anak ia mungkin saja merasa sangat tidak nyaman dan menghindari pertanyaan. Anak introvert menganggap apa pentingnya hal tersebut untuk ditanyakan padanya. Seperti misalnya pertanyaan sederhana tentang bagaimana harinya di sekolah.

Orangtua mungkin penasaran, si anak melakukan apa saja, berinteraksi dengan siapa, atau hal menarik apa yang ia dapatkan hari ini. Tapi sebaliknya, bagi anak pertanyaan tersebut tidaklah penting. Itulah sebabnya terkadang anak hanya akan menjawab dengan jawaban singkat saja. Orangtua yang ingin mengkesplor apa yang sebenarnya ingin diketahui harus bisa bertanya sekreatif mungkin. Sehingga anak tidak merasa seperti sedang diinterogasi oleh orangtuanya.

Keempat hal di atas pasti seringkali terjadi dan dilakukan kebanyakan orangtua masa kini. Padahal itu tak cocok untuk anak yang berkepribadian introvert. Sebaiknya, orangtua lebih mengenali kebutuhan anak dan memiliki pola asuh yang paling sesuai, ya!

Baca Juga: 5 Kesalahan Orangtua Menghadapi Anak yang Kidal, Bikin Rendah Diri

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya