4 Jenis Attachment dan Dampaknya pada Anak, Orangtua Harus Paham!

Harus bisa bangun ikatan emosional sejak dini

Attachment merupakan ikatan batin atau emosional yang terjalin sangat kuat antara diri sendiri dengan orang spesial. Di mana hal itu bisa membuat seseorang merasa bahagia, ketika berinteraksi dengannya, merasa nyaman serta aman dengan kehadiran dirinya. 

Istilah ini pertama kali dikaitkan antara anak dan orangtua oleh John Bowlby, seorang tokoh dalam ilmu psikologi. Menurutnya, kualitas ikatan batin yang terjalin antara orangtua dan anak di masa kecil akan memberikan dampak bagi perkembangan anak di masa yang akan datang.

Bila orangtua berhasil membangun ikatan yang aman dan nyaman bagi anak, maka kemungkinan besar anak dapat tumbuh dengan mengoptimalkan segala potensi dalam dirinya. Begitu pun sebaliknya. Yuk, simak empat jenis attachment menurut Bowlby di bawah ini!

1. Secure attachment

4 Jenis Attachment dan Dampaknya pada Anak, Orangtua Harus Paham!ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jenis attachment atau kedekatan ini ditandai dengan anak menangis ataupun marah setiap kali orangtua sebagai caregiver utama menjauh. Lalu, ia akan kembali tersenyum ketika melihat kedatangan orangtuanya.

Apabila anak ketakutan dengan situasi baru, ia akan mencari kenyamanan dan keamanan pada orangtuanya. Hal ini dapat terjadi ketika orangtua berhasil membangun hubungan yang sehat dengan anaknya semasa kecil. Anak merasa diperhatikan, dijaga, dipahami, dan dicintai tanpa syarat.

Orangtua yang berhasil menciptakan secure attachment biasanya merupakan sosok yang mampu memenuhi kebutuhan anak secara emosional. Sebab, sehatnya hubungan yang terjalin, anak pun akhirnya mampu berkembang secara positif dan optimal. Mereka akan menjadi pribadi yang pemberani dan percaya diri, tidak rentan mengalami stres, bahkan mudah beradaptasi di lingkungan baru. 

2. Insecure-avoidant attachment

4 Jenis Attachment dan Dampaknya pada Anak, Orangtua Harus Paham!ilustrasi anak menghindari orangtua (pexels.com/RDNE Stock project)

Insecure-avoidant attachment ditandai ketika anak tidak memedulikan kehadiran orangtua di sekitarnya. Ia tidak akan menangis ataupun mencari ibu dan ayahnya, ketika keduanya menghilang. Ia juga akan merasa biasa-biasa saja ketika melihatnya mendekat. Bila diajak berinteraksi, anak akan merespon dengan wajah tak tertarik atau bahkan berusaha untuk menghindar. 

Anak dengan tipe ini biasanya adalah mereka yang sering kali menemukan ketidakhadiran orangtua, bila ia membutuhkannya semasa kecil. Orangtua sering mengabaikan kebutuhan dasar anak ataupun tidak memvalidasi emosinya. Mereka juga biasanya tidak tertarik pada harapan, perasaan ataupun ketakutan anak, melainkan hanya fokus pada nilai di sekolah.

dm-player

Akhirnya, ketika dewasa anak kemungkinan tumbuh menjadi orang yang sulit menunjukkan emosi ke orang lain. Ia juga takut menjalin hubungan serius, karena sulitnya membangun kepercayaan. Anak akan merasa lebih nyaman hidup sendiri dibanding bersama orang lain. 

Baca Juga: 5 Tips Membangun Kedekatan Orangtua dengan Anak Tengah

3. Insecure-resistant attachment

4 Jenis Attachment dan Dampaknya pada Anak, Orangtua Harus Paham!ilustrasi anak malu (pexels.com/Tom Fisk)

Insecure-resistant attachment ditandai dengan anak yang merasa sangat ketakutan ketika ditinggal orangtuanya, sehingga sering kali gagal mengeksplorasi lingkungan sekitar secara mandiri. Anak akan merasa sangat menderita ketika orangtua menjauh. Namun, setelah orangtua kembali, anak akan mendekat disertai dengan perasaan marah serta perilaku melawan (memukul atau mencubit).

Mereka yang mengalami hal ini biasanya lahir dari orangtua yang tidak konsisten dalam memenuhi kebutuhan anak. Orangtua terkadang penuh perhatian, tapi di lain waktu menyuruh anak untuk menjauh. Ada juga orangtua yang sering kali menyalahkan anak atas emosi yang dirasakannya.

Akhirnya, anak pun sulit memahami peran orangtua yang sebenarnya dan tidak menemukan keamanan darinya. Mereka kemudian tumbuh menjadi anak dengan harga diri yang rendah, tidak layak dicintai, serta sangat takut akan pengabaian. Serta ada pula yang menjadi sangat bergantung dengan orang lain dan tidak bisa merasa sendiri. 

4. Disorganized attachment

4 Jenis Attachment dan Dampaknya pada Anak, Orangtua Harus Paham!ilustrasi anak menangis (pexels.com/Phil Nguyen)

Jenis kedekatan ini ditandai dengan anak yang merasa sangat tidak nyaman dengan caregiver mereka atau orangtuanya. Mereka selalu berusaha menjauh ketika orangtua mendekatinya atau justru menangis dan tidak senang bila bersama dengan ibu dan ayahnya.

Penyebab utama dari jenis attachment ini adalah trauma yang mendalam di masa kecil, seperti mengalami kekerasan atau tidak dirawat sebagaimana mestinya. Akhirnya, anak tumbuh dengan membawa rasa cemas yang besar dalam diri, takut ditolak dan diabaikan serta rendahnya kemampuan meregulasi emosi. 

Kalau mau anak tumbuh sehat secara psikologis, yuk bangun ikatan emosional yang berkualitas sejak dini! Jangan malas merespon segala kebutuhan anak bahkan bila hal tersebut harus mengorbankan waktu para orangtua. Sebab, anak sangat membutuhkan orangtua dalam mengeksplorasi lingkungannya. Jangan abai, ya!

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengembangkan Kedekatan Emosional dengan Anak Balita 

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya