Apa Itu Gentle Parenting? Begini Manfaat dan Tantangannya

Bisa tingkatkan hubungan yang kuat antara anak dan orangtua

Intinya Sih...

  • Pola asuh gentle parenting lebih positif dan kolaboratif, bukan memaksa anak melalui hukuman atau kontrol.
  • Gaya pengasuhan ini mengajarkan anak untuk terlibat aktif, membuat mereka merasa didengar, dan mengurangi risiko kecemasan.
  • Tantangan dari gentle parenting adalah butuh kesabaran dan empati tinggi dari orangtua, serta kerja sama yang baik dengan pasangan.

Setiap orangtua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Sebisa mungkin, mereka akan menerapkan pola asuh yang paling tepat agar anak tumbuh jadi sosok terbaik versinya. Salah satu yang cukup banyak dipilih oleh para orangtua adalah mengadopsi tren gentle parenting atau pola asuh yang lembut.

Lantas, seperti apakah pola asuh ini dan bagaimana dampak yang ditimbulkan pada anak? Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai gentle parenting di bawah ini!

1. Pengertian gentle parenting

Apa Itu Gentle Parenting? Begini Manfaat dan Tantangannyailustrasi bermain dengan anak (pexels.com/Alex Green)

Seperti namanya, gentle parenting merupakan gaya pengasuhan yang lebih damai dan positif jika dibandingkan dengan pola asuh zaman dahulu. Meskipun pola asuh ini disebut lembut, bukan berarti orangtua membebaskan anaknya secara penuh. Sebaliknya, pola asuh ini lebih pada membimbing anak dengan menentukan batasan yang konsisten  dengan penuh kasih sayang.

Melansir dari Parents, Kimberly Zapata, editor dan penulis topik parenting, menjelaskan bahwa pola asuh ini dilakukan dengan gaya kolaboratif. Dalam praktiknya, ayah atau ibu berperan seimbang dalam mengajari anak agar bisa mengekspresikan perasaan dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan sesuai usia.

"Gentle parenting, disebut juga dengan pola asuh kolaboratif, merupakan gaya pengasuhan di mana orangtua gak memaksa anak untuk berperilaku melalui hukuman atau kontrol, melainkan menggunakan koneksi, komunikasi, dan metode demokratis lainnya untuk mengambil keputusan bersama sebagai sebuah keluarga,” tambah Danielle Sullivan, pelatih parenting, dilansir Parents.

2. Manfaat dari gentle parenting

Apa Itu Gentle Parenting? Begini Manfaat dan Tantangannyailustrasi anak dan orangtua berkomunikasi (pexels.com/Anna Shvets)

Pola asuh yang lembut punya banyak manfaat untuk pembentukan karakter anak. Sullivan mengungkapkan bahwa teknik pengasuhan ini mengajarkan anak bahwa dia bisa terlibat aktif dengan menetapkan batasan sendiri, memercayai kebutuhan sendiri, dan membuatnya merasa didengar. Ini bisa mengurangi risiko kecemasan, meningkatkan hubungan orangtua dengan anak, hingga punya keterampilan sosial yang baik.

Ketika menerapkan pola asuh gentle, kamu bisa mendisiplinkan anak dengan tujuan mendidik, bukan menghukum atas perilakunya. Tindakan-tindakan tersebut nantinya akan membuat anak lebih paham bagaimana seharusnya dia berperilaku dengan cara-cara yang baik.

Allison Andrews, seorang psikolog, melansir verywell family, mengatakan, "Caranya adalah dengan menunjukan kelembutan, terutama pada masa-masa stres. Orangtua mencontohkan toleransi terhadap frustasi dan fleksibilitas. Tetap tenang, bersikap lemah lembut, dan tegas."

Baca Juga: Sering Salah, 4 Tips Parenting Realistis Mengembangkan Kemampuan Anak

3. Potensi tantangan

Apa Itu Gentle Parenting? Begini Manfaat dan Tantangannyailustrasi mengasuhh anak (pexels.com/Tara Winstead)

Setiap gaya pengasuhan pastinya punya tantangan tersendiri, begitu pula dengan metode gentle parenting. Dilansir verywell mind, Renee Plant, seorang penulis, mengungkapkan tantangan terbesar dari gaya pengasuhan ini, yakni dibutuhkannya kesabaran dan empati yang tinggi dari orangtua.

Jika kamu orangtua baru, kamu mungkin merasa kesulitan mengendalikan diri pada awalnya, apalagi jika kamu gak dibesarkan dengan cara ini. Sehingga, kerja sama yang baik dengan pasangan akan sangat dibutuhkan. Jangan lupa juga untuk tetap konsisten karena ini adalah kunci keberhasilan dari gentle parenting.

Itu dia penjelasan seputar gentle parenting yang perlu diketahui. Meskipun terlihat melelahkan, tapi pola asuh ini telah diakui sebagai salah satu metode parenting yang ideal untuk membina hubungan positif dengan anak sambil tetap menegakan batasan.

Baca Juga: 3 Manfaat Parenting saat Orangtua Jadi Pendengar Baik bagi Anak

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya