5 Penyebab Single Parents Stres dan Cara Mengatasinya, Perlu Terapis?

Jaga kesehatan mentalmu!

Menjadi seorang single parents atau orangtua tunggal bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, dalam kondisi seperti ini mungkin akan ada banyak perubahan yang kamu rasakan secara tiba-tiba.

Sehingga, gak jarang menyebabkan stres dan depresi bagi sebagian orang dalam menghadapi pola pengasuhan anaknya. Kondisi tersebut makin diperparah dengan adanya tekanan terkait hak asuh bersama, hubungan keluarga yang kompleks, dan sebagainya.

Nah, selain dua penyebab tersebut, ternyata masih ada beberapa penyebab lain yang membuat banyak single parents merasa stres. Berikut penjelasannya!

1. Kurangnya dukungan sosial

5 Penyebab Single Parents Stres dan Cara Mengatasinya, Perlu Terapis?ilustrasi menangis di kamar (unsplsh.com/Claudia Wolff)

Penyebab pertama adalah kurangnya dukungan sosial yang diterima para orangtua tunggal pasca perceraian. Dikutip Verywell Mind, Kendra Cherry, spesialis rehabilitasi psikososial, mengatakan, kondisi ini akan terasa makin buruk ketika kamu menghabiskan terlalu banyak waktumu untuk merawat anak dan hanya punya sedikit waktu untuk berinteraksi dengan orang dewasa lain. Perasaan tersebut jadi salah satu pemicu kesepian dan depresi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya bangun hubungan yang baik dengan teman, anggota keluarga, atau ikut grup online. Dukungan sosial yang mereka berikan akan sangat membantu kamu dalam menghadapi situasi sulit menjadi orangtua tunggal.

"Kamu juga dapat mencari di situs media sosial untuk grup dan halaman yang ditujukan untuk para orangtua tunggal. Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk terhubung dengan orang lain yang pernah mengalami pengalaman serupa seperti dirimu," ungkap Cherry.

2. Merasa stres secara emosional

5 Penyebab Single Parents Stres dan Cara Mengatasinya, Perlu Terapis?ilustrasi stres (pexels.com/Engin Akyurt)

Stres secara emosional juga cukup rentan dirasakan oleh banyak single parents, terutama untuk kamu yang punya hak asuh penuh terhadap anak dan mantanmu enggan untuk mengasuhnya bersama. Hal tersebut membuat para orangtua tunggal harus memikul tanggung jawab penuh dalam membesarkan anak--anaknya dan harus berperan ganda sebagai ibu sekaligus ayah untuk sang buah hati.

Cherry menyebut, selain menghadapi tantangan mengasuh anak sendirian, orangtua tunggal juga sering kali menghadapi masalah pribadi lain yang harus dihadapi atau diatasi tanpa dukungan siapa pun. Sehingga, ini akan semakin memperparah kondisinya dan gak jarang juga memberi dampak buruk terhadap pola asuh anak.

3. Masalah keuangan

5 Penyebab Single Parents Stres dan Cara Mengatasinya, Perlu Terapis?ilustrasi uang dalam dompet (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Masalah keuangan menjadi salah satu penyebab utama mengapa seorang single parents merasa stres dalam mengasuh anaknya. Cherry menjelaskan, ini karena banyak dari orangtua tunggal yang harus bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan anak tanpa adanya kontribusi dari mantanmu.

"Kurangnya akses terhadap pekerjaan dengan gaji yang layak, biaya penitipan anak, biaya perpisahan atau perceraian, dan biaya kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan produk kebersihan, ditambah dengan kenaikan harga pokok dan layanan kesehatan, semuanya menjadi faktor yang membebani keuangan para orangtua tunggal," kata Christina Canuto, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dikutip choosingtherapy.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Stres untuk Single Parents, Lawan Pikiran Negatif!

4. Situasi pengasuhan bersama yang rumit

5 Penyebab Single Parents Stres dan Cara Mengatasinya, Perlu Terapis?ilustrasi pasangan bertengkar (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Membagi hak asuh dengan mantan pasangan sekilas mungkin terlihat menguntungkan. Tetapi pada faktanya, ini bisa juga jadi pemicu stres untuk banyak orangtua tunggal, terlebih jika mantanmu toxic.

Canuto mengungkapkan, seorang single parents yang depresi mungkin merasa rendah diri dan menganggap dirinya gak kompeten sebagai orangtua. Sedang, mantan yang toxic akan memperburuk kondisi ini dengan menggunakan kekuasan dan kendalinya untuk memperparah depresi tersebut.

"Beberapa komplikasi dari sang mantan mungkin termasuk memberikan komentar negatif tentang pola asuh kamu, menolak membiarkan kamu menghabiskan waktu bersama anak-anak, atau menggunakan cara-cara kekuasaan dan kendali lain, seperti memanfaatkan keuntungan finansial untuk meyakinkan anak-anak agar menghabiskan lebih banyak waktu bersama sang mantan," imbuhnya.

5. Trauma perceraian

5 Penyebab Single Parents Stres dan Cara Mengatasinya, Perlu Terapis?ilustrasi depresi (pexels.com/Liza Summer )

Canuto mengemukakan, bahwa beberapa orang mungkin akan mengalami PTSD (post traumatic stress disorder) pasca perceraian atau perpisahan. Ini mungkin akan rentan dialami oleh kamu yang bercerai dengan pasangan yang kurang baik seperti pelaku kekerasan, misalnya.

Kamu yang sudah merasa depresi, akan mendapat tekanan yang lebih tinggi lagi dalam proses pengadilan dan evaluasi anak. Sehingga, nantinya bisa memperparah kondisimu.

Untuk mengatasi masalah ini, dukungan dari kerabat dan orang terdekat mungkin akan sangat dibutuhkan. Selain itu, jika kamu merasa bahwa tekananmu sudah sangat berat, maka memutuskan untuk mendatangi terapis bisa jadi solusi terbaik.

Itu dia beberapa penyebab stres yang mungkin dialami oleh banyak single parents dalam mengasuh anaknya. Dalam kondisi seperti ini, kamu mungkin perlu memberi dirimu waktu untuk melakukan hal-hal yang bisa memberi ketenangan dan kekuatan, mempertahankan pandangan positif, membangun sistem pendukung, atau konsultasi dengan ahli. Tetap semangat, ya!

Baca Juga: 5 Pelajaran Cinta Bisa Dipetik saat Berkencan dengan Single Parent 

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya