Perbedaan budaya pasutri Indonesia dan Korea Selatan ini rupanya tidak menyurutkan semangat Mama Gina asal Bandung dan Appa Jay asal Korea Selatan untuk membuat aktivitas mereka dan ketiga anaknya Suji, Yunji, dan Jio semakin kompak dan hangat.
Melalui vlog kesehariannya di kanal YouTube Kimbab Family, karakter dewasa Mama Gina dan Appa Jay rupanya menunjukkan gaya parenting unik yang layak ditiru oleh para keluarga muda khususnya.
Mau tahu apa saja? Simak ulasan berikut!
Tidak jarang ada pasangan orangtua yang mengambil keputusan sepihak sehingga membuat anak-anaknya bingung harus mengikuti ayah atau ibu. Coba, deh diskusikan dulu dengan pasangan keputusan apa yang akan dipilih untuk keberlangsungan rumah tangga dan masa depan buah hati.
Seperti pasutri multikultural ini yang juga mendiskusikan apakah mendukung Yunji untuk masuk agensi atau tidak saat ia beranjak remaja (Yunji suka sekali menari lho!).
Ingat vlog berkebun di rumah ala Kimbab Family? Iya, Mama Gina dan Appa Jay melibatkan Suji, Yunji, dan Jio untuk memutuskan bibit apa saja yang akan ditanam di kebun mereka. Seru loh melibatkan anak-anak dalam diskusi, buat keluarga makin kompak!
Mama Gina tetap berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan Appa Jay dengan Bahasa Korea. Keduanya tidak ingin ketiga anaknya lupa salah satu bahasa ibu mereka. Meski saat ini lebih nyaman menggunakan bahasa Korea, namun mereka tetap menjaga komunikasi dengan keluarga di Indonesia lho.
Mama Gina tidak memaksakan ketiga anaknya untuk terlibat penuh dalam perekaman aktivitas vlog mereka. Malah Suji, Yunji, dan Jio yang senang masuk YouTube. Mama Gina dan Appa Jay berhenti merekam aktivitas jika memang salah satu atau ketiga anaknya sedang tidak mau direkam, entah karena lelah, lapar, atau mengantuk.
Mulai dari hal-hal kecil, seperti merapikan mainan, membereskan kamar, mandi, dan makan sendiri. Mereka membiasakan ketiga anaknya untuk melakukan sendiri aktivitas yang bisa dilakukan sendiri, sedangkan sebagai orangtua Mama Gina dan Appa Jay bertugas sebagai pengawas.
Oh ya, usia Suji tahun ini 7 tahun, Yunji 5 tahun, dan Jio 3 tahun ya. Membentuk kebiasaan sejak dini, mempermudah kebiasaan baik hingga dewasa.
Sebagai orang tua, berlaku adil pada anak-anak memang terbilang sulit. Mama Gina dan Appa Jay pun kerap merasa bersalah, terutama pada si sulung Suji yang seringkali harus mengalah dan dewasa pada adik-adiknya meski masih berumur 7 tahun.
Namun, mereka menyadari perilaku tersebut dan semakin hati-hati agar bisa berlaku adil pada ketiganya. Orangtua juga pembelajar sejati di rumah tangga, ya.
Jarak usia ketiga anak mereka yang masing-masing terpaut dua tahun membuat Suji, Yunji, dan Jio seringkali asyik bermain bersama tanpa gadget, seperti petak umpet, puzzle, membaca buku, boneka-bonekaan atau drama keluarga.
Sekalipun mereka diberi kesempatan menggunakan gadget, Mama Gina dan Appa Jay memberikan batas waktu, membantu memilihkan kanal YouTube yang boleh ditonton, serta mengawasinya.
Jika anak-anak melakukan tindakan di luar aturan, biasa disebut nakal, biasanya Mama Gina dan Appa Jay memberikan hukuman berupa perenungan di dalam kamar. Membiarkan anak mereka masuk ke dalam kamar, merenungi apa yang membuat orang tua marah dan memikirkan kesalahan mereka.
Setelah selesai, mereka berbicara dengan Mama Gina dan Appa Jay tentang hasil perenungannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Dan tentunya mengajarkan anak untuk mengucap maaf dan mengekspresikannya saat melakukan kesalahan itu cukup penting. Hal ini juga diterapkan oleh Mama Gina dan Appa Jay ketika anak-anaknya atau mereka melakukan kesalahan. Wah, patut dicontoh nih!
Nah, gimana gaya parenting Mama Gina dan Appa Jay ini? Pasti mama dan papa muda sudah mulai menerapkannya, kan? Selamat menjadi orang tua yang bijak agar keluarga makin kompak!