ilustrasi anak-anak bermain (pexels.com/Yan Krukau)
Perkembangan diri menjadi tahap yang kompleks bagi individu, terlebih bagi anak-anak. Secara psikologis, tahap tumbuh kembang anak meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, hingga sosial. Aspek perkembangan tersebut akan membentuk fondasi kepribadian dan kemampuan di masa mendatang.
Setiap fase membawa tantangan dan peluang tersendiri, oleh karenanya penting untuk memperhatikan perkembangan tersebut, salah satunya dengan melakukan pendampingan psikologis sejak dini. Langkah ini menjadi tahap observasi oleh ahli, dalam hal ini psikolog, untuk memberikan arahan kepada orangtua dan anak.
"Dari anak-anak masih usia sangat kecil dengan ke psikolog itu bisa dicek bagaimana tumbuh kembangnya. Biasanya ada checklist tumbuh kembang, misalnya di usia sekitar dia seharusnya sudah bisa melakukan apa saja, sehingga kalau belum, berarti apa nih langkah yang perlu diambil, terapi seperti apa yang perlu diambil gitu. Jadi, untuk para orang tua, sebenarnya penting sih dari awal, untuk mungkin gak hanya ke dokter anak, dari segi kesehatan fisiknya, tapi juga ke psikolog anak, untuk akhirnya melihat dari segi perkembangan emosionalnya," ujar Hersa.
Memahami tahapan ini secara menyeluruh bukan hanya mendukung proses tumbuh kembang, tetapi juga membangun fondasi akan kemampuan anak yang lebih maksimal. Terlebih, setiap anak memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri.
"Sebagai orang tua kan pasti banyak challenge ya. Gimana menghadapi anak dengan karakteristik-karakteristik tertentu? Nah itu hal yang bisa juga didiskusikan dengan psikolog anak, supaya anak ini juga berkembang dengan lingkungan yang akhirnya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya dia gitu. Sehingga perjalanan ke psikolog ini sebenarnya perjalanan yang perlu banget dinormalisasi sejak dini. Nanti pas SD misalnya pas ada bingung, boleh lho ngobrol sama profesional kalau nggak bisa ngobrol sama orang tuanya. Karena sebenarnya pergi ke psikolog itu sepenting juga pergi ke dokter, yang mana kalau dokter kan udah sangat dinormalisasi, sebenarnya tingkat kepentingannya itu sama," jelas Hersa.