Membacakan cerita sebelum tidur merupakan kegiatan yang menarik bagi anak. Anak akan mendengarkan kisah yang diceritakan orangtua hingga mengantuk dan terlelap.
Kamu bisa membacakan dongeng atau fabel ringan untuk anakmu sehingga mereka pun dapat memetik pesan dari kisah yang kamu sampaikan. Bingung mau membacakan dongeng apa? Berikut pilihan cerita fabel pendek yang bisa kamu ceritakan untuk anak sebelum tidur.
Cerita ini mengisahkan tentang kelinci yang sangat sombong. Ia menyombongkan kemampuan berlarinya yang cepat. Karena merasa tak terkalahkan, ia meledek kura-kura yang jalannya lambat. Kura-kura yang rendah hati mengetahui ia bisa mencapai tujuan dengan langkahnya masing-masing.
Kelinci pun menantang kura-kura untuk lomba lari. Para hewan lain menjadi penonton. Saat mulai berlari, kelinci langsung berlari kencang dan diiringi sorak penonton. Ia meninggalkan kura-kura yang berjalan tertatih-tatih.
Kelinci melesat lari hingga mendekati garis finish. Ia duduk dipinggir dan tidur-tiduran karena yakin kura-kura tidak akan bisa menyusulnya. Ia ternyata tertidur pulas dan tidak menyadari kura-kura sudah dekat dengan posisinya.
Kura-kura pun mendahului sampai ke garis finish dan memenangkan perlombaan. Kelinci terbangun karena suara sorak-sorai hewan lain. Kelinci pun malu atas kesombongannya.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah janganlah sombong karena membawa petaka. Setiap orang pun bisa mencapai tujuannya dengan langkahnya masing-masing.
Kisah ini berlatar di suatu pohon yang ditinggali oleh semut dan belalang. Semut terkenal akan sifatnya yang pekerja keras. Mereka sepanjang hari bekerja keras mengumpulkan makanan di dalam sarangnya.
Belalang yang bermalas-malasan mengejek semut sebagai hewan bodoh karena mengumpulkan makanan padahal di tempat tinggal mereka sudah banyak makanan. Semut menjawab ejekan itu dengan santai bahwa mereka mengumpulkan makanan untuk musim dingin nanti.
Belakang yang menganggap musim dingin masih lama pun tertawa dan tetap bermalas-malasan. Pada musim dingin tiba, angin kencang dan salju tebal menutupi pohon rumah belalang dan semut. Semut tidak khawatir karena punya persediaan makanan yang dikumpulkan.
Belalang pun tidak bisa mencari makanan di musim dingin. Belalang pun menangis dan kelaparan. Ia menyesal karena tidak mengumpulkan makanan sejak musim panas. Ia pun merasa dialah hewan bodoh dan semutlah yang pintar.
Pesan dari kisah ini adalah kalau ingin berhasil, kamu harus bekerja keras dan bertindak bodoh. Jangan pula meremehkan kerja keras orang lain.
Cerita ini diawali dengan tikus yang penasaran dengan Gua Singa. Ia ingin tahu bagaimana tempat tinggal si Raja Hutan itu. Ketika sampai di depan gua, tikus melihat bahwa singa tidak ada di sana.
Ia pun masuk ke dalam gua singa yang gelap. Di dalamnya, tikus melihat jejak kaki singa yang besar dan ia ketakutan. Ia ingin keluar, tapi ada langkah besar memasuki gua itu. Singa sudah kembali ke tempat tinggalnya.
Tikus bersembunyi sampai singa tertidur. Saat ia menyelinap keluar, singa terbangun. Singa pun menangkap tikus dan hendak memakannya. Tikus pun meminta maaf karena masuk sembarangan. Singa pun memaafkannya dan melepaskannya, sedangkan tikus berjanji akan membalas kebaikan hati singa.
Suatu hari, singa terjerat oleh jebakan pemburu hutan. Singa berteriak minta tolong. Tikus yang teringat akan kebaikan singa pun menolong singa dengan mengigit jeratan itu hingga putus. Sejak itu mereka pun berteman baik.
Pelajaran yang dapat kita petik adalah berbuat baik kepada siapa pun. Perbuatan baik tentu akan mendatangkan kebaikan pula kepada dirimu.
Ini dia pilihan fabel yang bisa kamu ceritakan kepada anakmu. Pesan yang disampaikan dalam fabel-fabel ini pun mengingatkan anak untuk selalu berbuat kebaikan di mana pun.