6 Poin Belajar Sabar dari Kehidupan Keluarga, Ada Aja Dramanya

- Perselisihan pendapat dalam keluarga menjadi ujian kesabaran terbesar
- Masalah dalam keluarga harus dihadapi dengan kesabaran, bukan amarah
- Ujian ekonomi dan hubungan yang tidak selalu cocok dengan saudara juga memerlukan kesabaran
Keluarga memang lingkungan terkecil dalam hidupmu. Namun, dari keluarga kamu bisa belajar begitu banyak hal baik yang positif maupun negatif. Hal-hal yang baik tinggal diikuti atau diteruskan dalam kehidupanmu sendiri. Sementara, hal-hal yang kurang baik mesti diambil pelajarannya. Dari keluarga juga, dirimu belajar banyak tentang arti kesabaran.
Tidak setiap saat hubungan antara kamu dengan anggota keluarga lainnya berjalan mulus. Kadang kamu bad mood sampai benar-benar marah karena masalah dalam keluarga. Berhati-hatilah dengan ledakan emosi terhadap keluarga sendiri atau pun perang dingin yang menurutmu tak terlalu berbahaya. Keduanya sama-sama bisa merenggangkan hubungan untuk selamanya. Kamu harus mau latihan bersabar dengan tidak melupakan enam hal berikut.
1. Meski saudara, lain kepala lain pendapatnya

Perselisihan pendapat dalam keluarga menjadi salah satu ujian kesabaran terbesar. Terlebih seiring makin bertambahnya usiamu dan saudara. Perdebatan kalian bukan lagi tentang hal-hal sepele, melainkan jauh lebih serius.
Seperti siapa yang akan mengurus kedua orangtua yang mulai membutuhkan perawatan kesehatan? Berapa iuran tiap anak buat menunjang kebutuhan sehari-hari mereka? Sampai persoalan pembagian warisan selepas keduanya berpulang. Tanpa kesabaran, kamu dan saudara hanya akan terus bertengkar. Kalian tidak dapat dipaksakan buat satu pemikiran. Akan tetapi, masing-masing mesti mampu bersabar agar respons atas perbedaan cara pandang tak berlebihan.
2. Asal tidak mudah marah, semua masalah bisa dibicarakan

Masalah dalam keluarga mungkin terasa tidak ada habisnya. Namun, sebenarnya ini cukup wajar terjadi di keluarga mana pun. Hanya skala persoalannya yang berbeda-beda. Keluarga lebih sering ada masala. Sebab, jumlah orangnya lebih dari satu.
Kalau dalam keluargamu terdapat empat anggota saja berarti potensi masalah menjadi 4 kali lipat dibandingkan bila kamu hidup sendiri. Memang hidup dikelilingi berbagai persoalan dalam keluarga rasanya memuakkan. Namun, jangan salah menghadapinya dengan amarah. Jika emosi didahulukan, persoalan apa pun seperti menemui jalan buntu. Kalian tidak bisa mendiskusikan pilihan-pilihan solusi secara tenang. Hadapi masalah dalam keluarga dengan kesabaran.
3. Ujian ekonomi sangat terasa dalam keluarga

Banyak sekali masalah dalam keluarga yang berakar atau justru berdampak pada perekonomian bersama. Kalau persoalan utamanya tentang kurangnya uang, semua orang mesti kompak berhemat. Anggota keluarga yang sudah dewasa juga bahu-membahu bekerja.
Jangan seluruh beban finansial ditaruh di pundak satu orang. Malah anggota keluarga lainnya tak hanya gak mau tahu, melainkan tetap menghamburkan uang. Hindari juga cuma mengomel pada saudara atau pasangan yang dianggap gagal menafkahi. Kalian mesti bisa bersama-sama menghadapi pasang surut perekonomian keluarga. Cegah kalian mudah gelap mata sekalipun uang nyaris gak ada. Sama-sama bersabar sambil terus berusaha mempercepat kalian keluar dari masalah ekonomi.
4. Tak terlalu cocok dengan saudara bukan artinya putus hubungan

Berapa pun jumlah saudaramu, mustahil mengharapkan kamu cocok dengan setiapnya. Mungkin dirimu merasa paling nyaman hanya dengan salah satu dari mereka. Sementara dengan saudara lainnya hubunganmu tidak dekat. Bahkan terkadang terjadi benturan keras di antara kalian. Ini mirip dengan pertemanan yang tidak semua orang layak disebut sahabat. Apa pun itu, jangan sampai hubunganmu dengan saudara seakan-akan terputus.
Dalam hal-hal yang gak pernah ada titik temunya di antara kalian, tetaplah saling menyayangi dan menghargai. Kalian tidak perlu terlalu sering membahasnya bila tak ada urgensinya. Hubungan jangan sampai putus atau pun renggang karena hal tersebut.
5. Kadang ada yang harus mengalah selama bukan hal prinsip

Salah satu rahasia dalam menjaga hubungan kekeluargaan ialah tahu kapan perlu mengalah dari saudara sendiri. Kalau tldak ada yang mau mengalah, kalian bakal ribut melulu. Selalu ingat bahwa mengalah bukan berarti kalah. Namun, kemampuan menoleransi hal-hal yang berbeda dari kemauanmu.
Selama itu bukan sesuatu yang sangat prinsip, gak apa-apa kamu mengalah. Demi hubungan keluarga yang lebih harmonis ada saatnya kamu harus mau berkompromi. Bahkan seandainya kamu anak sulung dalam keluarga, bersabarlah terhadap adik-adikmu. Mereka tidak harus selalu menurut padamu. Selama apa yang dilakukan atau diinginkan mereka bukan keburukan, dirimu mengalah serta menurut juga bukan masalah.
6. Si paling sabar bukan untuk ditindas, melainkan dicontoh

Di dalam keluarga biasanya ada peringkat kesabaran. Ada anggota keluarga yang paling gampang emosi. Ada juga yang kebalikannya alias si paling sabar. Jangan salah paham terhadap kesabaran anggota keluarga. Nanti kamu dan saudara lain yang gak sesabar dia malah bersikap semena-mena. Orang yang sabar juga tetap harus dihargai serta didengarkan. Boleh jadi dia yang paling bisa memberikan solusi bijaksana ketika terjadi permasalahan.
Kesabarannya mesti dijadikan panutan. Dirimu dan anggota keluarga lainnya wajib sedikit demi sedikit belajar bersabar darinya. Bukan justru kalian seperti terus menguras kesabarannya dengan ucapan serta tindakan semaunya sendiri.
Kesabaran merupakan salah satu pilar penting dalam keluarga. Baik kamu di posisi anak, saudara, orangtua, atau pasangan mesti bisa bersabar. Sabar juga menular sehingga kesabaranmu dapat berpengaruh positif ke anggota keluarga yang lain.