Sejarah dan Tradisi Hari Ibu di 5 Negara, Tanggal Tidak Pernah Sama

Setiap negara punya peringatan Hari Ibu masing-masing

Di Indonesia, peringatan Hari Ibu jatuh pada tanggal 22 Desember. Sejarah awal penetapan peringatan ini adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa, karena pada tanggal 22- 25 Desember 1928 para pejuang perempuan Indonesia dari Jawa dan Sumatera untuk pertama kalinya mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I. 

Menariknya, peringatan Hari Ibu ternyata tidak sama di setiap negara di dunia. Penetapannya pun dilandasi oleh latar belakang sejarah yang berbeda- beda. Yuk, simak penjelasan singkatnya.

1. Amerika Serikat

Sejarah dan Tradisi Hari Ibu di 5 Negara, Tanggal Tidak Pernah Samakeluarga menyiapkan sarapan bersama (pexels.com/August de Richelieu)

Gagasan mengenai perayaan resmi Hari Ibu di AS sebenarnya pertama kali dicetuskan oleh penulis dan penyair bernama Julia Ward Hower pada tahun 1872. Kemudian, di tahun 1914 Presiden Woodrow Wilson menetapkan hari Minggu kedua di bulan Mei sebagai peringatan Hari Ibu, berkat kerja keras dan perjuangan yang berlarut-larut dari seorang putri yang penuh kasih, Ms Anna Jarvis. Hingga kini ia dikenal sebagai The Mother of Mothers Day. 

Peringatan Hari Ibu di Amerika Serikat dirayakan secara besar- besaran, dan diakui sebagai peringatan terbesar setelah Natal dan Hari Valentine. Di rumah, para anak akan membuatkan sarapan atau menyiapkan makan siang untuk ibu mereka. Selain itu, mereka juga akan memberikan bunga anyelir yang cantik sebagai ungkapan rasa sayang dan ucapan terima kasih untuk ibunya. 

2. Prancis

Sejarah dan Tradisi Hari Ibu di 5 Negara, Tanggal Tidak Pernah SamaIlustrasi ibu dan anak (pexels/cottonbro)

Perayaan Hari Ibu di Prancis sangat dipengaruhi oleh peringatan di AS, sehingga tradisi merayakannya pun mirip dengan yang dilakukan masyarakat Amerika. Namun, sebenarnya gagasan untuk merayakan Hari Ibu sudah terpikirkan oleh Napoleon pada tahun 1806, yang sayangnya tidak pernah bisa terwujud. Barulah pada tahun 1950, perayaan Hari Ibu menjadi undang-undang resmi dan salah satu perayaan yang paling disukai. 

Undang-undang tahun 1950 di Prancis menetapkan "fetes des meres"  atau Hari Ibu pada hari Minggu keempat bulan Mei. Di Prancis, biasanya ini menjadi hari keluarga dan para ibu di seluruh negeri diberi penghormatan dengan puisi, hadiah, kartu, makan malam, dan berbagai cara perayaan Hari Ibu lainnya. Tujuannya tentu untuk menyampaikan kasih sayang dan rasa terima kasih kepada sosok ibu yang sangat berjasa.

Baca Juga: Mother's Day, Ini 7 Rekomendasi Film Tentang Kasih Sayang Ibu

3. Jerman

Sejarah dan Tradisi Hari Ibu di 5 Negara, Tanggal Tidak Pernah SamaIlustrasi ibu (Pexels/Tatiana Syrikova)
dm-player

Menurut sejarah, sebenarnya orang Yunanilah yang pertama kali mengemukakan ide untuk merayakan Hari Ibu. Pada awalnya orang Yunani terbiasa menghormati Rhea atau Rheia, Dewi Ibu dalam agama Yunani kuno dan mitologi Yunani. Namun, kini masyarakat Jerman merayakan Hari Ibu dengan makna yang sama seperti kebanyakan negara lainnya di dunia.

Hari ibu di Jerman diperingati pada hari Minggu kedua bulan Mei tetapi jika berbarengan dengan Pentakosta, maka Hari Ibu dirayakan pada hari Minggu yang pertama. Orang-orang Jerman mulai memberi ibu mereka bunga dan kartu yang indah pada hari tersebut.

Anak-anak menghormati ibu mereka dengan memberikan kartu Hari Ibu yang lucu, kejutan tak terduga, suvenir kecil, dan berbagai hadiah lainnya untuk membuat ibunya merasa senang. Sedangkan seluruh anggota keluarga akan berencana menghabiskan hari bersama dengan menyiapkan makanan untuk sang ibu.

4. Inggris 

Sejarah dan Tradisi Hari Ibu di 5 Negara, Tanggal Tidak Pernah Samarangkaian bunga anyelir dalam vas (pexels.com/Amina Vilkins)

Kamu harus tahu, bahwa ternyata Inggris adalah negara pertama di dunia yang mendedikasikan satu hari khusus untuk para ibu sejak tahun 1600-an. Perayaan ini jelas jauh lebih awal daripada di Amerika. Mereka menyebut hari itu dengan "Mothering Sunday". Akar dari Mothering Sunday adalah ketika para anak miskin yang bekerja untuk orang kaya diberikan waktu untuk bisa pulang dan mengunjungi keluarganya sekali dalam setahun.

Saat Mothering Sunday, orang-orang, terutama para anak mengunjungi Mother Church (gereja di kota asalnya) bukan Daughter Church (gereja terdekat di sekitar tempat tinggal). Setelah mengunjungi gereja, mereka akan menemui ibunya dan memberikan bunga yang telah mereka kumpulkan dari sepanjang perjalanan. Mereka juga bisa membuatkan kue untuk ibunya.

Istilah Mothering Sunday kemudian berhenti digunakan setelah Revolusi Industri Inggris yang mengubah situasi kerja dan pola kehidupan disana. Kini, Inggris juga menggunakan istilah Mothers Day seperti halnya Amerika Serikat. Selama tiga minggu sebelum Hari Paskah (hari Minggu keempat di bulan Prapaskah) ditetapkan sebagai Hari Ibu di Inggris.

5. Jepang

Sejarah dan Tradisi Hari Ibu di 5 Negara, Tanggal Tidak Pernah SamaIlustrasi orangtua dan anak (Pexels.com/Zen Chung)

Tradisi merayakan hari ibu di Jepang mungkin dimulai pada periode Showa, saat ulang tahun Permaisuri Kojun, yang masa jabatannya berlangsung hampir sepanjang abad ke-20. Tetapi, kemudian ada perubahan karena beberapa misionaris percaya bahwa itu dimulai oleh pengikut agama Kristen pada tahun 1913 yang secara bertahap menyebar ke seluruh negeri pada tahun 1949. Hari Ibu kemudian dipindahkan ke hari Minggu kedua di bulan Mei.

Selamat Hari Ibu di Jepang disebut dengan Haha-no-Hi. Saat ini, Hari Ibu telah menjadi hari libur negara yang sangat dihormati di Jepang dan orang-orang merayakannya dengan memberikan berbagai jenis bunga termasuk anyelir dan mawar kepada Ibu mereka. Orang Jepang menganggap bunga anyelir sebagai hadiah terindah, karena dianggap sebagai simbol cinta seorang ibu. Orang-orang juga mengadakan doa khusus dan berkumpul pada perayaan ini. 

Bisa disimpulkan bahwa setiap negara di dunia sangat memberikan perhatian dan penghormatan yang besar kepada sosok ibu ataupun perempuan secara umum. Bukan hanya sebagai perayaan atau peringatan internasional, namun karena memang ada sejarah unik yang berhubungan dengan ibu atau para perempuan di negara tersebut. Luar biasa sekali!

Baca Juga: Menteri PPPA: Hari Ibu Bukanlah Sekadar Mothers Day

Shera Suprapto Photo Verified Writer Shera Suprapto

Sharing useful, attractive and entertaining informations to you

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya