7 Tindakan Kecil Ini Bisa Bikin Anak Menjauh dari Orangtua

2. Mood buruk mempengaruhi ikatan dengan anak

ibu dan anak perempuan (pexels.com/RODNAE Productions)

Menyembunyikan emosi negatif memang tidak baik, namun jangan sampai emosi buruk tersebut mempengaruhi hubungan dengan anak-anak. Orang tua harus belajar bagaimana caranya untuk bisa mengelola emosi dengan baik. Karena tanpa kita sadari, anak-anak biasanya justru lebih peka dengan perasaan orang tuanya. Terlebih jika ia mendapat imbas yang buruk karena suasana hati orang tuanya yang sedang buruk. Misalnya mendapat respon yang keras saat mereka mencoba untuk bercerita. Hal ini bisa membuat anak memilih untuk menjauh.

Orang tua bisa meluangkan waktu dan pikiran hingga merasa lebih baik supaya anak-anak bisa terhindar dari imbas yang ditimbulkan akibat emosi tersebut. 

Baca Juga: 7 Tindakan Orangtua untuk Membantu Anak Mengatasi Perundungan

3. Menunda obrolan dengan anak karena sibuk

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Saat mood  anak untuk berbincang dengan orang tua datang, maka di saat itulah anak-anak membutuhkan perhatian penuh dari orang tuanya. Sayangnya, terkadang justru orang tua mengabaikan anak mereka karena tengah sibuk melakukan sesuatu.

Orang tua mungkin menganggap pembicaraan anak adalah hal yang kurang penting dan bisa ditunda, sehingga memilih untuk mengabaikannya. Namun, tanpa disadari hal ini bisa membuat anak merasa bahwa mereka bukan lagi prioritas bagi orang tuanya. Akibatnya ketika momen ingin bercerita itu datang lagi dan orang tua mereka sibuk, mereka akan lebih memilih menahannya hingga menjadi kebiasaan hingga ia dewasa.

Baiknya, bagi orang tua untuk bisa menyisakan waktu di tengah kesibukan mereka untuk anak. Dengarkan cerita anak dengan fokus, lakukan kontak mata dan cobalah untuk terlibat dalam pembicaraan tersebut sehingga anak merasa dihargai dan didengarkan.

4. Terus mendesak anak untuk menceritakan masalahnya

ibu dan anak perempuan (pexels.com/Alex Green)

Sering kali terjadi situasi di mana anak pulang ke rumah dengan mood yang buruk. Hal ini biasanya terjadi karena anak mengalami konflik dengan teman atau hal lainnya. Orang tua wajib mengetahui jika situasi ini terjadi dan mengerti bagaimana cara menghadapinya.

Mengajukan banyak pertanyaan kepada anak bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi situasi ini. Beri pertanyaan secukupnya yang sekiranya tidak akan mengganggu perasaan mereka. Biarkan anak untuk memberitahu permasalahan mereka tanpa paksaan. Hal ini dilakukan karena anak memiliki cara sendiri untuk mengatasi masalah mereka. Jangan sampai menjadi orang tua yang terlalu kepo membuat anak semakin tidak nyaman untuk menceritakan masalah mereka.

5. Menceritakan keluhan anak pada orang lain

ilistrasi keluarga bercerita (pexels.com/Anna Shvets)

Jika anak mulai bercerita banyak hal kepada orang tua, itu berarti anak sudah mempercayai orang tua mereka sepenuhnya. Terkadang juga anak menceritakan sesuatu yang cukup 'rahasia' dan hanya diceritakan kepada orang-orang yang mereka percayai.

Namun, terkadang orang tua justru menjadi orang yang tidak cukup bisa menjaga 'rahasia' mereka. Cerita yang dianggap remeh itu di ceritakan dengan mudah kepada orang-orang bahkan hingga menjadi bahan lelucon. Jika hal ini terjadi, anak akan merasa terluka dan kepercayaan untuk membagi ceritanya dengan orang tua mereka akan menurun. Orang tua harus bisa memahami emosi anak, dan tentunya jangan membagikan cerita mereka secara berlebihan kepada orang lain.

6. Tidak pernah berbagi cerita keseharian

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Yan Krukov)

Selain menjadi pendengar, orang tua bisa juga memulai untuk menjadi pihak yang banyak bercerita pada anak. Bukan sesuatu yang berat, orang tua bisa memulai dengan menceritakan aktivitas-aktivitas mereka dengan cara yang menarik. Tentunya hal ini dilakukan ketika anak tengah bersantai dan merasa dalam kondisi yang tenang.

Hal ini bisa memancing anak untuk menceritakan juga apa yang ia lakukan seharian ini. Selanjutnya orang tua bisa menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan keseharian yang anak mereka alami. Dengan begitu anak akan terus aktif terlibat dalam percakapan.

7. Menerapkan aturan yang terlalu ketat

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/August de Rechelieu)

Banyak orang tua yang menerapkan banyak aturan bagi anak mereka. Menerapkan aturan memang penting untuk diterapkan supaya perilaku anak lebih terkendali, namun pada beberapa situasi justru cukup menekan anak hingga membuat mereka merasa terkekang.

Alih-alih menerapkan banyak aturan yang cukup ketat, sesekali biarkan anak membuat aturan untuk diri mereka sendiri. Hal ini bisa melatih mereka untuk belajar bertanggung jawab atas hal yang mereka lakukan. Kepercayaan dari orang tua akan membuat anak perlahan menunjukkan sisi dewasanya.

Itulah beberapa tindakan kecil yang secara gak sadar bisa membuat anak memilih 'menjauh' dari orang tua. Yuk mulai evaluasi tindakan kita supaya anak-anak merasa nyaman dan aman bersama orang tuanya.

Baca Juga: 5 Langkah Bijak saat Gebetan Mulai Menjauh, Mau Nyerah atau Berjuang?