Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Bentuk Kontribusi Suami saat Mengambil Paternity Leave

pexels.com/AnastasiyaGepp
pexels.com/AnastasiyaGepp

Cuti melahirkan bagi istri merupakan hal yang lumrah. Ini menjadi hak setiap calon ibu agar bisa fokus memersiapkan diri menghadapi momen persalinan dan penyembuhan setelahnya. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya suami juga seharusnya mengambil cuti saat istri tercintanya hendak melahirkan atau yang disebut dengan paternity leave?

Sayangnya, tidak seperti di negara-negara maju, masih banyak orang Indonesia yang belum mengerti akan fungsi mengambil cuti saat istri melahirkan. Mirisnya, para suami merasa ini bukan hal penting dan malah bisa mengganggu pekerjaan, sehingga tidak perlu dilakukan. Padahal, saat mengambil paternity leave, suami dapat memberikan kontribusi nyata. Apa saja bentuk kontribusi suami saat mengambil paternity leave? 

1.Aktif terlibat membantu istri mengurus buah hati

ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/William Fortunato)

Masa-masa setelah melahirkan merupakan momen yang terbilang cukup berat, terutama bagi seorang istri. Ada banyak hal yang perlu dipelajari, mulai dari cara menyusui, menenangkan anak saat menangis, hingga bersiap menghadapi perubahan jam tidur yang mungkin awalnya akan cukup ekstrem. Pada keadaan seperti ini, seorang ibu sangat rentan mengalami kelelahan, baik secara fisik mau pun mental.

Ketika suami punya kesempatan untuk mengambil paternity leave, maka diharapkan kehadirannya di rumah bisa membantu istri mengurus buah hati. Ini merupakan tanggung jawab kedua orangtua, bukan hanya sisi ibu saja. Dengan begini, istri tidak akan merasa berjuang membesarkan anak seorang diri dan lebih mudah untuk melewati masa-masa adaptasi yang penuh dengan tantangan.

2.Bergantian dengan istri mengerjakan pekerjaan rumah

ilustrasi seseorang yang sedang memasak (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi seseorang yang sedang memasak (pexels.com/cottonbro)

Hadirnya buah hati ke dunia menjadi anugerah yang sangat istimewa bagi orangtua yang telah sabar menantikannya. Segala perhatian tertuju pada anak yang kini telah berada di pelukan. Rasanya, hampir setiap waktu yang dimiliki hanya akan digunakan untuk mengurus makhluk kecil tersebut. Hal semacam ini tentu menciptakan konsekuensi seperti pekerjaan rumah yang berpotensi tidak tuntas. Akibatnya, hunian jadi terkesan berantakan dan mengganggu kenyamanan.

Pada saat seperti ini, keberadaan suami di rumah akan memberikan angin segar. Sementara istri sibuk menyusui dan mengurus beragam keperluan anak, alangkah baiknya suami berinisiatif melakukan hal yang bermanfaat, seperti mengerjakan beragam pekerjaan rumah. Menyelesaikan kegiatan semacam memasak, menyapu lantai, mencuci piring, menjemur baju, dan sebagainya, dapat membuat hunian jadi bersih. Lingkungan jadi sehat dan keluarga hidup lebih bahagia.

3.Memberikan dukungan dan limpahan kasih sayang kepada istri

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Tidak dapat dimungkiri bahwa fase pasca melahirkan bisa terasa sangat berat bagi para ibu baru. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari perubahan kondisi diri, penyesuaian dengan banyak kebiasaan baru dalam merawat anak, hingga mungkin adanya perkataan pihak-pihak lain yang kurang nyaman untuk didengar. Tanpa adanya support system yang kuat, seorang istri bisa merasa rapuh dan tersiksa dengan keadaan yang dialaminya.

Nah, di sinilah salah satu fungsi adanya paternity leave. Ketika suami bisa mengambil cuti setelah istri melahirkan, maka besar harapan dia mampu mendampingi pasangannya di masa-masa rentan tersebut. Suami dapat memberikan dukungan secara langsung kepada istri agar selalu tangguh untuk bertahan melewati fase sulit. Selain itu, suami juga perlu menunjukkan rasa kasih sayang yang besar agar istri terus merasa dirinya begitu dicintai. Percayalah, hal semacam ini sangat berarti dan mampu menciptakan kekuatan untuk menghadapi segalanya bersama-sama.

Ada banyak bentuk kontribusi suami saat mengambil paternity leaveHal ini sekaligus membangkitkan kesadaran bahwa tugas mengurus anak memang jadi tanggung jawab berdua, bukan hanya istri saja. Semoga semakin banyak suami yang sadar akan perannya dalam keluarga dan tercipta kehidupan yang lebih harmonis di masa depan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us