Apa Itu Toxic Parenting? Ini Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!

Orangtua jangan sampai berperilaku toxic ya

Membesarkan anak memang gak mudah. Sebagai orangtua pasti akan selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan dan persoalan. Tapi meskipun begitu, para orangtua jangan sampai terjebak pada toxic parenting. Apa itu?

Secara sederhana, toxic parenting adalah perilaku orangtua yang toxic kepada anak dalam hal pengasuhan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel ini sampai selesai!

1. Apa itu toxic parenting?

Apa Itu Toxic Parenting? Ini Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi toxic parenting (pexels.com/Kindel Media)

Pada dasarnya, toxic parenting adalah penerapan pola asuh orangtua yang berperilaku toxic atau tidak baik. Akibat hal itu akan berdampak buruk bagi anak, entah itu secara mental maupun fisik. Jadi sebagai orangtua harus menghindari hal ini.

Sebab, gak sedikit orangtua yang tak menyadari bahwa dirinya telah melakukan pola asuh yang toxic kepada anaknya. Meskipun terkadang orangtua berdalih demi kebaikan anak, namun faktanya tak sedikit yang justru menyakiti buah hatinya.

2. Tipe pola asuh yang toxic

Apa Itu Toxic Parenting? Ini Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi toxic parenting (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada beberapa tipe pola asuh yang toxic yang perlu kita ketahui bersama. Sebab bisa saja dari kamu ada yang pernah melakukannya. Lalu apa saja tipe-tipe tersebut? Berikut di antaranya:

  • Undemanding but supportive: Membolehkan anak melakukan apa pun tanpa target. Jadi terkesan terlalu membebaskan anak.
  • Demanding but not supportive: Memberikan target, tapi orangtua tidak memberi dukungan. Atau bisa disebut juga bersikap otoriter.
  • Undemanding and not supportive: Perilaku orangtua yang cenderung cuek atau acuh terhadap anak. Tidak ada target maupun support.

Jadi sebaiknya, pola asuh orangtua harus memiliki demand atau target. Jadi berilah arahan terhadap pilihan hidupnya dan dukungan entah secara materi maupun non materi.

Namun apresiasi yang sifatnya non materi ternyata sangat baik. Contohnya seperti memberi pujian, dukungan atau hanya sekadar menjadi tempat anak bercerita, bisa membantu anak tumbuh dan berkembang lebih baik.

3. Ciri-ciri toxic parenting

Apa Itu Toxic Parenting? Ini Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi toxic parenting (pexels.com/RODNAE Productions)
dm-player

Pola asuh orangtua sangat memberi pengaruh signifikan terhadap anak tentang bagaimana cara dia melihat dirinya sendiri, cara dia melihat orang lain, dan cara dia menafsirkan dunia. Jadi bagi orangtua harus tahu ciri-ciri toxic parenting biar bisa menghindarinya:

  • Terlalu mengontrol: Orangtua terkadang lupa bahwa anak juga berhak punya pilihannya sendiri. Karena dianggap masih kecil dan belum mengerti, orangtua jadi terlalu mengontrol.
  • Membentak anak: Membentak adalah bentuk ketegasan? Tidak benar. Justru hal itu hanya menyisakan luka batin. Jadi coba beri alasan dan jelaskan baik-baik kepada anak tentang kesalahannya tanpa bentakan.
  • Melakukan kekerasan: Orangtua terkadang terpancing emosi dan itu wajar. Namun perlu hati-hati dalam meluapkan amarah. Jangan sampai anak menjadi korbannya.
  • Menyalahkan dan mengkritik: Jangankan anak-anak, orang dewasa pun juga bisa melakukan kesalahan. Jadi jangan melabeli anak negatif karena kesalahannya. Jangan pula suka mengkritik, tapi beri masukan, penghargaan serta dukungan.
  • Perilaku yang egois: Contohnya, menyuruh anak terus-terusan belajar demi bisa masuk sekolah sesuai keinginan orangtuanya. Padahal dirinya juga butuh interaksi sosial untuk perkembangan dirinya. Jadi jangan terlalu memikirkan kebutuhan dan kesenangan diri. 
  • Mengganggu privasi: Apakah orangtua berhak tahu segalanya tentang anaknya? Tentu saja tidak. Sekecil apa pun seorang anak, mereka memiliki ruang privasinya.
  • Tidak menetapkan batasan yang jelas: Pola asuh yang permisif atau membebaskan anak identik dengan memanjakan anak lantaran menuruti semua kemauannya. Jadi tetapkan batasan yang jelas.
  • Terlalu strict: Adanya keterlibatan yang berlebihan di setiap aspek kehidupan anak. Orangtua jadi otoriter, bahkan selalu mendikte anaknya.

Baca Juga: 5 Tips Parenting untuk Hindarkan Anak Kecanduan Gadget, Ketahui!

4. Dampak toxic parenting

Apa Itu Toxic Parenting? Ini Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi toxic parenting (pexels.com/Monstera)

Meskipun sering mengatasnamakan demi kebaikan anak, nyatanya perilaku toxic parenting justru memberi dampak negatif pada anak. Bahkan perilaku tersebut bisa membuat anak memiliki gangguan mental seperti stres, depresi hingga lingkungan sekitarnya menjadi tidak sehat.

Tak jarang karena pola asuh yang salah, anak menjadi kehilangan kepercayaan diri. Kemudian dia merasa minder dan lebih tertutup. Jika hal ini dibiarkan saja, akan semakin parah dan hubungan sosialiasinya menjadi kurang baik.

Perilaku toxic parenting ini juga menumbuhkan kebencian anak kepada orangtua dan sekitarnya. Paling parah, anak bisa menirukan hal serupa atau perilaku buruk lainnya sebagai bentuk pelampiasan.

5. Cara menghindari toxic parenting

Apa Itu Toxic Parenting? Ini Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi kasih sayang orangtua ke anak (pexels.com/Josh Willink)

Tentunya setiap orangtua tak ingin terjebak dalam toxic parenting. Itulah kenapa ada beberapa tips agar bisa terhindari dari perilaku tersebut. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghindari toxic parenting:

  • Orangtua harus mengenal perilaku anak, sehingga tidak saling misunderstanding. Dalam hal ini pendekatan setiap orangtua bisa berbeda-beda.
  • Berikan anak kesempatan dan orangtua lebih bersabar. Contohnya kesempatan untuk berbicara, berpendapat, melakukan sesuatu, dan memberikan ruang privasi.
  • Orangtua harus kendalikan emosi. Hal yang wajar jika orangtua marah atau timbul emosi karena mengasuh anak bukan perkara mudah. Tapi yang perlu ditanamkan adalah bahwa orangtua dan anak itu sebenarnya sama-sama belajar.
  • Menjalin komunikasi yang baik dan sehat akan membantu menghindari perilaku toxic parenting. Komunikasi gak cuma dengan kata-kata, tapi juga bahasa tubuh.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai toxic parenting. Memang cara membesarkan anak tidak mudah. Meskipun banyak ahli yang memberikan saran dan masukan, tetap saja hal itu gak bisa semua diterapkan. Sebab setiap anak berbeda-beda dan memiliki pola asuhnya sendiri. Semoga artikel ini membantu, ya!

Baca Juga: 5 Kesalahan Parenting saat Membesarkan Anak Sulung, Wajib Dihindari!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya