5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan Usia

Pentingnya pengetahuan seks sejak dini

Hingga kini, topik mengenai seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan secara terang-terangan di Indonesia. Jika dipikirkan dengan baik, pengetahuan seks sangat baik jika diajarkan sedini mungkin, dari segi laki-laki maupun perempuan secara biologis. Jika sedari kecil sudah diajarkan, maka saat dewasa pola pikirnya akan berbeda dari anak kebanyakan, lebih bertanggung jawab dan berhati-hati terhadap pergaulan lawan jenis.

Sebagai orangtua harus menyadari bahwa kini anak perlu dididik dengan metode baru. Sebab zaman dulu beda dengan saat ini. Kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia jarang membahas topik edukasi seks pada anak. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkannya pad anak agar mereka tidak jatuh ke dalam hal buruk. Penjelasan tips mengajarkan edukasi seks pada anak berikut ini bisa dijadikan referensi bagi orangtua, ya. Mari simak selengkapnya.

1. Kenalkan hal dasar

5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan UsiaIlustrasi ibu mengajarkan anak (unsplash.com/Alexander Dummer)

Langkah pertama untuk mengajarkan anak mengenai seks adalah dengan memberitahu bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dipegang sembarangan oleh orang lain, yakni kemaluan dan bagian payudara bagi perempuan. Tak lupa untuk memberi penjelasan agar anak paham betul, bahwa kita tidak boleh berbuat tidak senonoh pada orang lain. Atau jika ingin menyentuh, sebaiknya izin terlebih dahulu.

Selain itu, kita juga harus memberitahu mereka cara menghadapi saat genting dan berpotensi terjadi hal buruk seperti pelecehan, dengan melaporkan kepada orangtua atau orang dewasa sekitarnya yang dapat membantu. Selain itu, sebaiknya kita tidak melepas anak begitu saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimanapun, sebaiknya anak tetap didampingi.

Baca Juga: Apa Itu Petik Mangga dalam Hubungan Seks? Ini Penjelasannya

2. Cara bersikap kepada lawan jenis

5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan UsiaIlustrasi anak perempuan dan laki-laki (unsplash.com/saeed karimi)

Saat di ruang publik kita membutuhkan kenyamanan. Namun, tidak jarang kita mendapatkan pelecehan verbal bahkan saat ramai seperti catcalling. Hal ini sering dialami perempuan. Bukan tidak mungkin jika anak melihatnya, kemudian menirunya. Sebab anak melakukan apa yang mereka lihat. Seharusnya sebagai orang dewasa kita mencontohkan yang baik, agar anak juga lebih menghargai lawan jenisnya. 

Banyak cara untuk bersikap baik kepada lawan jenis, dengan menjaga batasan, bercanda tidak berlebihan dan tidak mengandung unsur sensual, menjaga pandangan, dan tidak memegang tanpa seizinnya. Terkadang kita juga tidak harus mengajarkannya secara gamblang, anak paham dengan sendirinya. Asal, nilai-nilai yang sebelumnya kita tanamkan pada diri mereka juga baik.

3. Cara menjaga kebersihan diri, baik laki-laki dan perempuan

5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan UsiaIlustrasi ayah dan anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Selain menjaga hubungan baik antar lawan jenis, kita juga harus menjaga diri dalam hal kebersihan. Karena anak belum mengerti, sebagai orangtua wajib membantunya. Seperti pada celah-celah tubuh yang warnanya sedikit lebih gelap, agar tidak gatal-gatal atau iritasi tertentu. Kesadaran kebersihan harus ditumbuhkan sedari kecil agar terbiasa saat dewasa. 

Area tubuh tertentu seperti organ intim, harus diberi perawatan khusus agar tidak iritasi, karena sangat sensitif. Selain itu, jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan biasakan olahraga. Sebab bagi lelaki dan perempuan dewasa, kesehatan fisik berpengaruh pada reproduksi. Membiasakan anak berolahraga akan membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan fisik. 

4. Beritahu dampak buruk dari salah pergaulan

5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan UsiaIlustrasi ayah berbicara dengan anaknya (pexels.com/Julia M Cameron)

Pergaulan masa kini banyak yang telah mengikuti gaya barat, termasuk gaya berpacaran yang cukup bikin geleng-geleng kepala. Sebagai orangtua harus memberitahu bahwa, saat usia mereka akil baligh (kematangan seksual) 9-17 tahun, mereka sudah bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Mereka harus bisa menentukan mana yang baik dan buruk, salah dan benar.  

Supaya anak tidak berada dalam jalur yang salah, orangtua harus lebih dulu aktif menanamkan nilai-nilai positif agar anak memiliki mindset dan pendirian yang kuat. Nilai-nilai tersebut bisa nilai moral, agama, kedisiplinan,dan lain-lain. Jika terasa sulit, bisa mendaftarkan anak ke tempat yang lebih profesional, atau mengarahkannya ke dalam kegiatan lain, seperti les musik, masak, atau menari.

5. Mindset orangtua juga harus berubah mengikuti zaman

5 Tips Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak, Sesuaikan UsiaIlustrasi ayah, ibu, dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebanyakan yang menjadi orangtua dari generasi Y, masih menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Mereka khawatir kalau anak akan lebih penasaran, menganggap anak akan tahu dengan sendirinya, persoalan seks tidak perlu dibahas dengan anak, dan berbagai alasan lainnya. Ini tidak sepenuhnya salah, tetapi kita perlu mencoba cara lain supaya tahu perubahan setelahnya.

Untuk para calon orangtua yang kemungkinan banyak yang berasal dari generasi Z nantinya, diharapkan untuk bijak dan berhati-hati dalam mendidik anak. Cobalah untuk menjadi ‘teman’, agar mereka merasa nyaman dan tetap terbuka. Namun, jangan juga terlalu protektif, karena anak justru akan memikirkan segala cara agar bisa lepas dari bawah orangtuanya. 

Mendidik anak tidaklah mudah. Kita perlu memikirkan berbagai cara, agar mereka bisa memahami sesuatu dengan cara yang mudah. Di usia yang masih belia, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, hingga kamu kewalahan untuk menjelaskannya. Namun, masa inilah perkembangan anak begitu cepat. Ini adalah waktu yang baik untuk mengajarkan hal-hal baik padanya. 

Negara-negara lain yang lebih dulu mengadakan program edukasi seks rata-rata mengalami pengurangan risiko kehamilan muda. Di Indonesia sendiri ada, namun dinilai masih belum efektif dan kesadaran masyarakat terhitung rendah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mengubah pemikiran lama untuk mengajarkan anak-anak mengenai edukasi seks agar tidak asal dan punya self-control yang baik. Para orangtua, mari terapkan tips edukasi seks pada anak mulai dari sekarang, ya.

Baca Juga: 4 Tahapan Membicarakan Seks pada Anak, Lakukan Berkelanjutan!

Salma Syifa Azizah Photo Writer Salma Syifa Azizah

Flower lover

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya