Selain Mencari Nafkah, Berikut 5 Peran Penting Ayah dalam Keluarga

Sebagai tulang punggung keluarga, ayah mungkin bekerja 8 jam sehari atau bisa lebih. Pekerjaan yang kamu lakukan mungkin terasa melelahkan secara mental dan membuat kamu merasa perlu menggunakan sisa waktu yang kamu miliki untuk me time atau berisitirahat.

Tentu, seorang ibu mungkin bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak jika mereka tinggal di rumah, tetapi anak-anak tetap membutuhkan ayah mereka sama seperti ibu mereka. Meskipun waktu luang yang kamu miliki hanya sedikit, berusahalah untuk mengatur diri sendiri agar tetap bisa berinteraksi dan berada di dekat anak-anak. Ini bisa jadi dengan melibatkan anak-anak dalam tugas rumah yang menjadi tanggung jawabmu, seperti mengecat pagar, membersihkan garasi, dan sejenisnya. Atau bisa juga melaksanakan sesuatu yang santai dan menyenangkan bersama-sama.

Menjaga hubungan yang sehat adalah dasar dari kehidupan yang baik secara keseluruhan, termasuk keluarga yang bahagia. Hubungan yang kamu jaga dengan setiap anggota rumah sangat penting dan sama pentingnya. Namun, yang paling relevan adalah hubungan dengan pasangan dan memastikan untuk dapat menemukan solusi yang sehat dalam setiap ketidaksepahaman.

Sebab, hubungan suami istri yang buurk bisa memengaruhi kehidupan anak-anak. Hal terburuk yang mungkin dapat orangtua lakukan pada anak adalah membuat mereka menderita melalui perceraian.

Jangan salah paham, mempertahankan pernikahan yang bahagia dan membesarkan anak-anak bukan hanya tanggung jawabmu saja. Mengurus rumah dan mengasuh anak adalah upaya bersama dari suami dan istri. Jadi, kamu dan pasangan perlu saling menjaga dan mempromosikan rasa saling menghormati dan pengertian. Dan yang harus selalu ingat, adalah tugasmu untuk berusaha membimbing istri sebaik mungkin.

Seorang ayah terkadang harus menjadi penolong, pelatih, dan teman bagi anak. Salah satu tugasmu adalah memotivasi anak-anak menuju produktivitas harian dan pertumbuhan yang sehat.

Perlu diketahui, anak-anak tidak selalu memiliki motivasi diri untuk mencapai potensi penuh mereka dalam karakter, disiplin, dan pertumbuhan spiritual. Di sinilah sosok ayah perlu terlibat dan memotivasi anak, terkadang dengan cara yang kreatif, menyenangkan, dan di lain waktu dengan tegas.

Anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru orangtua mereka, baik ayah maupun ibu. Jadi, apa yang kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi dengan anak-anak akan sangat memengaruhi pertumbuhan anak.

Tanggung jawabmu sebagai seorang ayah adalah menunjukkan kepada anak bagaimana bersikap tenang dalam situasi stres, cara membela diri, dan cara memperlakukan orang lain dengan hormat. Keterampilan ini akan berdampak positif pada anak-anak dan sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan mereka lebih lanjut.

Bukan hanya itu, anak perempuan juga akan mencari pasangan di masa depan dengan ciri-ciri yang kurang lebih sama seperti ayahnya. Sementara anak laki-laki akan mencarinya sebagai panduan tentang cara terbaik menampilkan diri saat mereka sudah dewasa.

Meskipun kehidupan anak identik dengan belajar, bermain-main, berteman, dan belum memiliki banyak tanggung jawab, namun anak-anak juga bisa mengalami kesulitan. Terkadang, sebagai orang dewasa, mudah untuk mengabaikan ini karena masalah anak-anak tampak begitu kecil.

Sayangnya, anak-anak secara alami tidak tahu bagaimana menavigasi masalah-masalah kehidupan yang mereka alami. Itu karena mereka masih anak-anak dan belum terlatih dalam hal mengatasi masalah. Anak secara teratur membutuhkan arahan, jawaban, dan nasihat. Jadi, tugas ayah adalah menjadi kepala konselor anak-anak dan memberikan saran bagi mereka.

Ayah dan ibu adalah dua fondasi penting keluarga dan anak-anak membutuhkan keduanya saat mereka tumbuh. Itulah mengapa para ayah perlu mengambil peran dalam mengurus keluarga dan anak-anak juga.