7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahami

Menjadi pemalu bukanlah masalah besar

Banyak anak pemalu terjebak dalam lingkaran yang membuat mereka tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain, akibatnya mereka sering menghindari interaksi dengan teman sebayanya. Bagi beberapa anak, rasa percaya diri muncul secara alami, tetapi bagi beberapa anak menganggapnya sebagai tantangan.

Peran orangtua atau wali juga diperlukan untuk membuat anak nyaman bersosialisasi dengan baik. Psikolog dan spesialis perkembangan anak juga menemukan cara untuk mendukung anak pemalu.

"Kuncinya adalah mendorong anak-anak keluar dari zona nyaman mereka tanpa mencoba mengubah sifat dasar mereka", kata Sandee McClowry, seorang psikolog di Universitas New York, dilansir Live Science.

Rasa malu sebenarnya hal yang cukup wajar, namun jika tidak diberi dukungan, anak bisa saja terjebak dalam lingkaran rasa kurang percaya diri. Nah, untuk melatih anak agar bersosialisasi dengan baik, berikut ini cara mudah memberi dukungan ke anak pemalu, simak yuk!

1. Berbicara positif tentang anak

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi orangtua dan anak bermain jengga (pexels.com/rdne)

Orangtua memiliki kekuatan dan peran penting untuk membangun anak dengan kata-kata atau bahkan menjatuhkan mereka. Ketika sedang berbicara tentang anak secara positif, hal ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri mereka.

Saat mendeskripsikan anak  kepada orang lain, fokuslah pada kelakuan baik anak. Misalnya, orangtua bisa berkata, “Anakku baik, dan dia selalu membantu orang lain,” atau “Anakku adalah pendengar yang baik, dan dia selalu bersedia membantu.”

Hindari untuk mengatakan hal-hal seperti, “Anakku tidak suka orang,” atau “Maaf dia tidak mau menyapa; dia pemalu." Kata-kata ini terdengar negatif, dan anak bisa saja mengira bawa orangtua sedang mengeluh tentang kepribadiannya.

Ingatlah bahwa anak-anak mendengar hal-hal yang dikatakan di depan mereka. Mulailah berfokus pada hal-hal positif karena ini dapat membantu mereka belajar mencintai diri sendiri, meskipun mereka pemalu.

2. Mewajarkan rasa malu

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi ibu mencium anaknya (pexels.com/nicolabarts)

Banyak yang menganggap rasa malu sebagai masalah yang perlu diselesaikan, namun sebenarnya ada banyak hal positif tentang memiliki sifat yang pemalu dan pendiam.

“Introvert berpikir sebelum bertindak, mencerna informasi secara menyeluruh, mengerjakan tugas lebih lama, tidak mudah menyerah, dan bekerja lebih akurat,” kata Susan Cain, pakar dan penulis terkemuka tentang introvert, dilansir Guidepost montessori.

Tidak selamanya sifat pemalu dianggap sebagai masalah. Anak-anak pemalu juga tidak ditakdirkan untuk menjalani hidup sendirian. Anak-anak yang ragu-ragu dalam interaksi sosial cenderung membuat hubungan yang lebih dalam dengan sebagian kecil orang dan cenderung tumbuh menjadi mitra berkualitas tinggi dalam hubungan dan memimpin.

Ajari anak bahwa perbedaan kepribadian itu normal. Ingatkan bahwa mereka bukan satu-satunya yang bisa merasa malu. Ceritakan pengalaman saat kecil kepada mereka bahwa sebagai orangtua, kalian pernah berada di posisi yang sama.

3. Biarkan mengalir apa adanya

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi anak bermain di depan laptop (pexels.com/nicolabarts)

Saat anak yang pemalu berada dalam situasi sosial baru, mereka mungkin tidak bisa langsung bergabung dalam perkumpulan. Berikanlah mereka pengertian, bicaralah dengan mereka tentang siapa yang akan berada di sana dan apa yang mungkin terjadi. Hal ini dapat membantu mereka mulai merasa nyaman dengan situasi yang ada.

Usahakan datang lebih awal jika ingin ke sebuah perkumpulan agar anak dapat sedikit menyesuaikan diri sebelum orang berdatangan. Kemudian, perkenalkan mereka hanya kepada satu atau dua orang sekaligus agar mereka mempunyai kesempatan untuk memproses nama dan wajah baru.

Selain itu, biarkan anak menghabiskan waktu mengamati apa yang sedang terjadi. Biarkan mereka melihat bagaimana orang lain berinteraksi. Tetaplah berada di samping mereka jika memungkinkan, agar mereka tahu orangtua ada untuk mereka.

dm-player

Sederhananya, biarkan anak mengalir apa adanya. Jika mereka tampak tertarik untuk berbaur, support mereka untuk mencoba, namun sebagai orangtua harus tetap melakukan pengawasan. Jika mereka tidak tertarik untuk berpartisipasi juga tak masalah. Anak-anak perlu tahu bahwa mereka terkadang memiliki hak untuk memilih.

4. Berikan pengalaman sosial dengan bermain peran

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi memasak ibu dan anak (pexels.com/rdne)

Bermain peran bisa jadi cara untuk membantu anak yang pemalu agar siap menghadapi situasi sosial yang baru. Sebelum mulai bermain, bicarakan beberapa pengalaman berbeda di mana anak harus berinteraksi dengan orang lain.

Lakukan brainstorming skenario sebanyak mungkin. Misalnya, skenario memesan makanan di restoran, memperkenalkan diri kepada anak baru di sekolah atau pergi ke pesta ulang tahun teman. Setelah memilih satu skenario sebagai permulaan, bantu mereka memainkan peran situasi tersebut.

Berpura-puralah menjadi orang yang berinteraksi dengan mereka, dan mintalah anak untuk merespons seperti dalam kehidupan nyata. Hal ini  akan membantu mereka berlatih bagaimana bertindak dan bereaksi dalam situasi sosial yang berbeda dengan menggunakan keterampilan sosial yang ia pelajari lewat permainan peran ini.

"Bantu anak mempelajari skrip sosial sederhana melalui permainan peran, misalnya, menyapa orang dengan kontak mata, suara yang jelas, dan senyum ramah membuat bola persahabatan bergulir. Menanyakan pertanyaan "apa" dan "bagaimana" atau memberikan pujian adalah skrip lain yang bisa berguna dan bersahabat", kata Eileen Kennedy Moore, PhD seorang psikolog klinis yang berbasis di Princeton, dilansir dari The Asian Parent

Baca Juga: 5 Kesalahan Parenting Ini Bikin Anak Jadi Tak Bertanggung Jawab

5. Baca buku yang mengisahkan anak yang pemalu

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi ibu dan anak bermain laptop di tempat tidur (pexels.com/olly)

Untuk membantu anak memahami bahwa rasa malu itu wajar, pilihlah beberapa buku dengan karakter pemalu untuk dibaca bersama. Setelah membaca buku, lakukan beberapa sesi kegiatan sederhana untuk membantu anak menyerap dan mendapatkan lebih banyak dari cerita tersebut.

Misalnya, minta mereka untuk menulis beberapa kalimat tentang bagaimana perasaan anak setelah membaca buku tersebut, atau minta anak untuk menggambar karakter favorit mereka, serta memerankan bagian dari cerita.

6. Seimbangkan waktu istirahat dan belajar

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi anak bermain (pexels.com/nicolabarts)

Terlalu banyak rangsangan bisa membuat anak kewalahan, apalagi ketika membuat mereka berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas berikutnya tanpa jeda.  Hal ini bisa membuat anak merasa lebih cemas.

Sebaliknya, pastikan anak memiliki banyak waktu istirahat sepanjang hari agar anak dapat menggunakan waktu istirahatnya untuk bermeditasi dan bersantai. Selain itu, izinkan mereka untuk memilih aktivitas yang akan diikuti. Memberi mereka kepemilikan atas jadwalnya sendiri dapat membantu anak merasa lebih percaya diri.

7. Hindari proteksi berlebihan yang tidak perlu

7 Cara Mudah Memberi Dukungan ke Anak Pemalu, Orangtua Wajib Pahamiilustrasi ayah dan anak bercengkrama (pexels.com/rdne)

Melindungi anak secara berlebihan dapat menjadi bumerang dan akan menggiring mereka memperkuat gagasan bahwa bersosialisasi itu menakutkan. Seorang anak dari keluarga yang terlalu protektif cenderung takut melakukan kesalahan. Takut gagal, terluka, atau ditolak, mereka enggan keluar dari zona nyaman untuk mencoba sesuatu yang baru.

Anak kemungkinan akan menghindar dari peluang. Alih-alih mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah sendiri, anak menjadi sangat bergantung pada orangtua mereka. Keengganan mereka untuk melebarkan sayap dan terbang mencegah mereka menjadi individu yang kompeten.

Memberikan anak dukungan serta motivasi untuk terus belajar membenahi diri merupakan tugas penting orangtua. Buatlah anak nyaman belajar dan berproses dengan apa yang dialaminya. Sesuatu yang telah diusahakan tentu tidak akan sia-sia.

Baca Juga: 5 Manfaat Belajar Parenting Sebelum Berumah Tangga

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya