10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anak

Hindari kata-kata menjatuhkan anak!

Pernyataan yang disampaikan oleh orangtua kepada anak-anak mereka akan berpengaruh jangka panjang pada hubungan anak dengan orangtua serta bagaimana anak tersebut merasa tentang dirinya sendiri. Ketika anak berperilaku buruk atau perlu didisiplinkan, orangtua harus sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata yang mereka gunakan.

Kata-kata yang digunakan saat mendisiplinkan anak dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan emosional dan psikologis anak. Ketika orangtua tidak berhati-hati dalam komunikasi mereka selama proses disiplin, beberapa dampak negatif yang mungkin timbul salah satunya, anak bisa merasa terluka dan meninggalkan bekas yang dalam.

Jika ingin mendisiplinkan anak, perlu menghindari beberapa kata-kata atau kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan oleh orangtua. Kira-kira apa saja? Cari tahu lewat artikel di bawah ini!

1. "Kamu ini benar-benar pembuat onar!"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi anak dimarahi (pexels.com/lizasummer)

Kalimat ini dapat memiliki dampak yang negatif pada persepsi anak terhadap dirinya sendiri. Ketika seorang anak diberi label seperti "pencipta masalah" atau "monster kecil," hal ini dapat mempengaruhi keyakinan anak terhadap dirinya sendiri dan mendorong perilaku yang sesuai dengan label tersebut.

Dilansir CNBC, Dr Tovah Klein, seorang psikolog anak, menyatakan bahwa, seringkali orangtua tidak bermaksud merendahkan anak-anak mereka, tetapi terkadang secara tak sengaja melakukannya ketika anak-anak sedang dalam mood buruk atau berperilaku sulit. Ini terjadi saat orangtua merasa frustrasi karena perilaku anak. Penting bagi orangtua untuk menyadari bahwa label yang diberikan pada anak dapat mempengaruhi bagaimana anak melihat dan mengembangkan diri mereka sendiri. 

2. "Kamu membuatku marah!"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi anak dimarahi (pexels.com/lizasummer)

Salah satu hal yang tidak dilakukan oleh orangtua yang bermental kuat adalah menyalahkan anak atas emosinya. Orangtua yang mengucapkan kalimat tersebut merasa bahwa perilaku anak atau tindakan mereka saat ini telah menyebabkan perasaan marah yang sedang dirasakannya.

Pernyataan ini mencerminkan kurangnya tanggung jawab emosional, di mana seseorang menyalahkan anak atau orang lain atas perasaan mereka, yang seharusnya dapat diatur oleh setiap individu terhadap situasi dan emosi mereka sendiri. Jadi, jangan pernah mengatakan hal ini kepada anak, ya.

3. "Berhentilah membantah!"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/gabbyk)

Mengucapkan "berhentilah membantah!" dapat menciptakan perasaan negatif dan defensif ke anak. Ini dapat menghambat komunikasi yang positif dan terbuka antara orangtua dan anak. Penting bagi orangtua untuk mengelola konflik dengan cara yang lebih efektif daripada hanya meminta anak berhenti berdebat.

Berikan peringatan jelas kepada anak bahwa perilaku berdebat harus dihentikan dan ada konsekuensi jika tidak dihentikan dalam waktu tertentu. Dalam beberapa situasi, cara terbaik untuk mengakhiri argumen yang tidak perlu adalah dengan tidak memberikan perhatian atau respons pada argumen tersebut. Ini mungkin efektif jika argumen hanya merupakan usaha untuk mencari perhatian atau reaksi.

4.  "Berhenti menangis atau saya akan memberi kamu sesuatu yang akan membuatmu menangis lebih buruk"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/gabbyk)

Kalimat ini adalah ancaman. Hal ini mengindikasikan bahwa jika anak tidak berhenti menangis atau memperbaiki perilaku mereka, mereka akan menghadapi konsekuensi atau tindakan lebih lanjut.

Orang dewasa yang mengucapkan ini mungkin berusaha mengendalikan situasi atau menunjukkan otoritas mereka sebagai cara untuk membuat anak berhenti menangis atau mengakhiri perilaku yang dianggap masalah. Namun, hal ini bukanlah tindakan yang tepat.

Penting untuk diingat bahwa pernyataan ini bisa sangat menakutkan bagi anak dan tidak selalu merupakan cara yang efektif atau penuh empati untuk mengatasi tangisan atau perilaku anak. Pernyataan seperti ini bisa membuat anak merasa takut atau tidak mendukung, dan tidak mendidik mereka dalam mengelola emosi atau konflik dengan baik.

5. "Aku tidak akan mengulang perkataanku lagi!"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi anak dan ibu saling marah (pexels.com/rdne)

Kalimat ini kerap keluar sebagai instruksi atau arahan kepada anak dan orangtua merasa frustrasi akibat instruksi tersebut tidak diikuti. Dilansir Verywell Family, mengomel kepada anak adalah kebiasaan yang tidak baik. Mengingatkan anak bahwa instruksi tidak akan diulang merupakan kebiasaan yang lebih buruk lagi.

dm-player

Jika anak tidak mengikuti instruksi pertama kali, maka akan berikan konsekuensi yang jelas. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan batasan dan tanggung jawab kepada anak, sehingga mereka belajar untuk mengikuti instruksi dengan tepat pada kesempatan pertama tanpa harus diingatkan berkali-kali.

Baca Juga: 6 Step Parenting Cerdas Manfaatkan Teknologi

6. "Kamu bertindak seperti ...."

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/gabbyk)

Memberi tahu anak bahwa perilaku buruknya mengingatkan pada seseorang, entah itu orangtua lain atau seseorang yang perilakunya tidak sesuai dengan nilai yang selama ini dipegang, sebenarnya tidak akan membantu. Hal ini justru akan membuat anak merasa buruk.

Bahkan perbandingan yang dimaksudkan untuk lebih positif, seperti mengatakan, "Kenapa kamu tidak bisa duduk di meja dengan tenang seperti yang dilakukan kakakmu?" bisa sangat merugikan. Akan lebih baik jika menghormati kepribadian unik anak dan membuatnya jelas bahwa dia adalah individu yang unik dan beda.

7. "Tunggu saja sampai ayahmu pulang!"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/kindelmedia)

Tidak seharusnya menyiratkan bahwa salah satu dari kedua orangtua adalah penegak disiplin sejati karena ini dapat menyebabkan perasaan tidak seimbang dalam hubungan orangtua-anak, di mana satu orangtua terlihat sebagai "jahat" dan yang lainnya terlihat tidak mampu. Hal ini hanya akan membuat jarak antara orangtua dan anak makin lebar.

Cara yang paling efektif untuk mendidik anak adalah dengan kolaborasi antara kedua orangtua, yang akan menciptakan lingkungan yang seimbang dan sehat untuk keluarga. Kuncinya adalah saling komunikasi, jadi hindari untuk memberikan ancaman pada anak.

8. “Terima kasih sudah melakukannya. Mengapa tidak bisa melakukan itu setiap saat?”

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/augustderichelieu)

Hindari usaha untuk menyembunyikan kritik sebagai pujian. Pasalnya, hal ini seperti tidak menghargai, dan juga tidak efektif. Sebaliknya, berikan pujian tulus kepada anak atas perilaku positifnya. Misalnya, "Mama sangat senang lho melihat kamu meletakkan piring di wastafel ketika mama memintanya."

Meskipun ada situasi di mana memberikan arahan atau kritik mungkin diperlukan, namun saat memberikan pujian, penting untuk selalu bersikap jujur dan tulus. Hindari memberikan pujian yang tidak langsung atau tersembunyi dalam konteks pujian yang seharusnya positif.

9. "Kenapa kamu tidak bisa seperti [orang lain]?"

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/gabbyk)

Membandingkan anak dengan orang lain dapat membuatnya merasa tidak berharga dan tidak menerima diri sendiri. Anak-anak mungkin merasa bahwa orangtua tidak percaya pada kemampuan mereka sendiri, yang dapat mengurangi motivasi dan dorongan untuk belajar dan berkembang.

Dilansir The Asian Parent, jika anak terus dibandingkan dengan orang lain dan ditekan untuk berkinerja lebih baik, mereka bisa merasa terbebani dan gelisah. Ini bisa memengaruhi tidur dan kesehatannya. Penting bagi orangtua dan pengasuh untuk menghindari membandingkan anak dengan yang lain dan lebih fokus pada mendukung perkembangan dan potensi unik anak mereka.

10. "Kamu tidak boleh..."

10 Kata-Kata yang Perlu Dihindari saat Mendisiplinkan Anakilustrasi anak sedang marah (pexels.com/mikhailnilov)

Penjelasan singkat tentang mengapa mengatakan "tidak boleh" dapat mengubah penolakan menjadi pengalaman belajar. Mengatakan, "Tidak, kamu tidak boleh loncat ke kolam tanpa jaket pelampung," tanpa penjelasan tidak akan membantu. Anak mungkin berpikir, "Saya tidak boleh melakukannya karena ibu saya jahat," tanpa menyadari potensi bahaya.

Coba katakan sesuatu seperti, "Tidak, kamu tidak boleh loncat ke kolam tanpa jaket pelampung karena kamu belum cukup mahir berenang sampai ke ujung kolam tanpa jaket pelampung." Ketika anak memahami alasan di balik jawaban ini, dia mungkin akan kurang cenderung mengambil risiko jika dia melakukannya.

Mendisiplinkan anak adalah tentang mengajarkan mereka tentang perilaku yang baik dan membangun hubungan yang sehat. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kata-kata yang mendukung, memberikan panduan, dan menjelaskan konsekuensi dari tindakan mereka tanpa merendahkan atau menghina.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Parenting dari Psikolog, Orangtua Baru Wajib Baca

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya