10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatan

Jaga kesehatan mental ibu dan anak

Memiliki anak-anak yang lahir berdekatan bisa membuat tantangan dalam menjaga keseimbangan antara peran sebagai orangtua dan karier. Jarak usia yang rapat antara anak-anak tentu membutuhkan tuntutan waktu dan perhatian yang lebih tinggi, karena perlu merawat serta mengurus dua buah hati dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Merawat dua anak balita dengan jarak berdekatan bisa menjadi tugas yang menantang dan melelahkan, tetapi dengan beberapa strategi yang baik, orangtua bisa mengatasi tantangan tersebut. Berikut beberapa tips untuk merawat anak balita dan bayi baru lahir dengan jarak usia yang berdekatan.

1. Memberikan perhatian khusus kepada anak yang lebih tua

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi orang tua bermain bersama anak (pexels.com/keiraburton)

Pada awal-awal, anak balita mungkin merasa tidak mendapatkan perhatian karena fokus lebih banyak teralihkan pada bayi. Terkadang, mungkin harus lebih dulu merawat bayi, seperti memberi makan atau mengganti popok.

Pastikan untuk berbicara dengan anak yang lebih tua mengenai peran baru mereka sebagai kakak dan jelaskan betapa hebatnya pekerjaan yang mereka lakukan. Ketika anggota keluarga atau teman datang berkunjung, dorong mereka untuk menghabiskan waktu dengan anak yang lebih tua, bermain dengan mereka, dan memberikan perhatian.

Cara ini dapat memberikan waktu istirahat untuk merawat bayi baru sambil memastikan anak yang lebih tua mendapatkan perhatian dan kesenangan. Tidak hanya membantu mengurangi perasaan diabaikan, tetapi juga memungkinkan anak yang lebih tua berhubungan dengan anggota keluarga lainnya. 

2. Ingatlah bahwa anak balita juga masih bayi

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi balita bermain (pexels.com/yankrukov)

Di awal mengasuh dua anak yang masih balita, mengatur urutan prioritas dan memenuhi kebutuhan anak-anak dapat menjadi tugas yang rumit. Penting untuk mengingat, bahwa anak balita juga masih kecil dan mungkin memerlukan bimbingan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam lingkungan keluarga yang lebih besar.

Hingga saat ini, anak balita telah menjadi bayi dalam keluarga dan terbiasa mendapatkan perhatian penuh dari orang-orang sekitar. Mereka perlu mengenal adik bayi dan belajar bagaimana berbagi perhatian dengan mereka.

Perkenankan ia untuk memilih hadiah untuk adiknya. Hal ini dapat membuat anak balita merasa memiliki ikatan emosional dan merasa istimewa, seperti dilansir National Childbirth Trust.

3. Menyiapkan area bermain

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi balita bermain (unsplash.com/porkbellysteve)

Permudah anak bermain dengan permainannya. Masukkan rak atau wadah yang memudahkan dalam proses pembersihan serta memungkinkan anak balita untuk memilih mainan yang mendorong mereka untuk bermain secara mandiri.

Pertimbangkan mainan balok, alat untuk mewarnai, dan peralatan seni lainnya. Pastikan juga ada meja dan kursi serukuran anak balita dan semua barang aman untuk anak. Tergantung pada tata letak, ukuran, dan risiko bahaya anak di rumah, mungkin membatasi area dengan pagar atau gerbang bisa membuat ia lebih aman dan terkendali.

Tidak kalah pentingnya untuk mengatur area aman yang terpisah bagi bayi, seperti ayunan, pagar bermain, atau tempat tidur bayi. Dengan begitu, bayi memiliki tempat yang aman saat anak balita memerlukan perhatian sepenuhnya dari orangtua.

4. Coba koordinasikan waktu tidur siang

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi ibu, bayi serta anak balita bermain (pexels.com/rdne)

Dilansir Verrywell Family, Louisa Fitzgerald, seorang penulis parenting dan marketing professional, berbagi tips merawat balita dan bayi dengan mencocokkan jadwal tidur siang  bayi maupun anak balita, serta orangtua secara bersamaan. Menurutnya, ini dapat sangat bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental sepanjang hari.

Tidur siang anak balita cenderung terjadwal dan dapat diprediksi. Sebab itu, upayakan jadwal tidur siang mereka bersamaan. Cara ini akan efektif terutama jika mereka berbagi kamar atau cobalah buat anak balita tidur duluan. Biasanya, balita tertidur  dalam waktu yang lebih lama, kemudian tidurkan bayi. Begitupun sebaliknya

Jika upaya tidak berhasil, manfaatkan waktu tidur siang bayi untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak balita dan sebaliknya. Memiliki beberapa menit sendirian dengan setiap anak dapat membantu semua merasa lebih stabil dan terhubung, serta bisa memberi orangtua dan anak kesempatan untuk berinteraksi dan hadir lebih dalam satu sama lain.

5. Libatkan anak balita untuk membantu

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi anak balita membantu merawat bayi (pexels.com/rdne)

Berikan kesempatan kepada anak balita untuk terlibat dalam aktivitas sehari-hari yang terkait dengan merawat atau mengurus adik bayi. Ini dapat mencakup tugas-tugas sederhana yang sesuai dengan kemampuan mereka, seperti mengambil barang-barang kecil untuk bayi, membantu memilih pakaian, atau melakukan tindakan kecil untuk menghibur bayi.

Dengan melibatkannya dalam kegiatan ini, orangtua memberikan mereka peran positif dalam perawatan adik bayi. Hal tersebut juga dapat membantu mereka merasa terlibat dan diperhatikan, serta memungkinkan mereka untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru.

"Anak balita saya ternyata sangat membantu. Dia menghibur bayi, dan mengambil benda-benda saat saya terjebak di sofa saat menyusui. Omongannya dan pertanyaannya juga menghasilkan percakapan menarik," tutur Genevieve Kenny, ibu dua anak yang dilansir Today's Parent.

dm-player

Baca Juga: 7 Manfaat Outdoor Learning bagi Anak, Buat Anak Makin Adaptif

6. Utamakan waktu berkualitas dengan balita

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi balita dan bayi (unsplash.com/nate_dumlao)

Pastikan untuk mengatur waktu khusus antara orangtua dan anak balita secara individu untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan mereka.  Waktu tidur siang bayi atau saat teman maupun kerabat datang untuk melihat bayi, kesempatan ini baik untuk meluangkan waktu bermain, membaca buku, atau melakukan kegiatan singkat dengan anak balita.

Tindakan ini akan memperkuat ikatan orangtua dengan anak yang lebih tua dan memastikan bahwa keduanya mendapatkan manfaat dari perhatian yang sepenuhnya diberikan.

Penelitian menunjukkan, bahwa ketika ada upaya yang sadar untuk memberikan perhatian lebih pada hubungan antara anak yang lebih tua dan orangtua saat transisi menjadi kakak atau adik baru. Dampak stres dan ketidaknyamanan pada anak yang lebih tua pun akan cenderung berkurang. 

7. Mendaftarkan anak balita dalam program taman kanak-kanak

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi anak-anak bermain (unsplash.com/bethbapchurch)

Mendaftarkan anak balita dalam program taman kanak-kanak akan memiliki manfaat ganda. Ini akan memberikan waktu pribadi antara orangtua dan bayi baru, juga memberikan anak balita pengalaman yang istimewa, termasuk kegiatan yang sesuai dengan usia mereka, interaksi dengan teman sebaya, dan dukungan dari guru yang peduli dengan kebutuhan mereka.

Buatlah momen istimewa saat menjemput anak balita dari taman kanak-kanak. Tanyakan tentang hari yang mereka lewati dan pajanglah karya seni yang dibuatnya untuk menunjukkan kepada anak balita betapa bangganya orangtua dengan mereka.

8. Menurunkan standar dan ekspektasi

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi ibu duduk bersama dua anak (pexels.com/ellyfairytale)

Ini mungkin bukan saat yang tepat untuk mengenalkan perubahan besar pada tahap kehidupan anak balita. Pasalnya, memiliki adik bayi baru adalah perubahan yang membutuhkan penyesuaian.

Berikan diri sendiri waktu dan jangan merasa terburu-buru dalam menghadapi pencapaian-pencapaian baru dalam merawat bayi. Misi orangtua adalah melewati beberapa bulan awal dengan fokus pada hal-hal yang esensial dan memenuhi kebutuhan anak-anak.

Tidak menjadi masalah jika rumah lebih berantakan dan tidak begitu rapi seperti sebelumnya. Coba untuk selincah mungkin menghadapi setiap hari dan hal-hal yang sangat penting dengan sejelas mungkin. Jangan lupa juga untuk memberi diri waktu dan merawat kesehatan pribadi.

9. Terima rasa lelah

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi ibu dan bayi (pexels.com/ivansamkov)

Memiliki anak balita yang sangat aktif dan bayi kecil yang membutuhkan perhatian, dapat memicu munculnya rasa lelah. Situasi ini mungkin lebih sulit karena anak balita aktif sepanjang hari dan bayi sering terbangun di malam hari, mengakibatkan kurangnya tidur yang signifikan.

Hal ini bisa menjadi tantangan untuk beradaptasi dengan kekurangan tidur dan tetap menjaga keseimbangan serta kesehatan mental dan fisik. Jika memungkinkan, upayakanlah untuk meluangkan waktu bersama pasangan. Bisa dengan mencari penjaga anak dan pergi keluar atau mengadakan malam kencan.

Cobalah untuk beristirahat di siang hari jika ada kesempatan. Duduk dan menikmati segelas teh saat berada di kelompok anak balita atau berbaring sejenak saat anak balita tidur siang. Jika anak balita pergi ke taman kanak-kanak atau diasuh oleh pengasuh, mungkin hal ini bisa dipakai untuk beristirahat sejenak bersama bayi.

10. Jangan ragu untuk meminta bantuan

10 Tips Merawat Balita dan Bayi Baru Lahir yang Jaraknya Berdekatanilustrasi orang tua bermain bersama anak (pexels.com/keiraburton)

Jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan dan jangan menolak tawaran dukungan apa pun. Entah itu dari pasangan, ibu, teman, atau tetangga, biasanya ada seseorang yang bisa diajak berbicara dan meminta bantuannya.

Apabila merasa sangat sulit di awal, berbicara dengan seseorang tentang perasaanmu adalah langkah pertama yang penting. Jika menghadapi kesulitan atau merasa mungkin mengalami depresi, carilah bantuan profesional.

Menyusun pengasuhan anak bagi anak balita bisa membantu untuk meluangkan waktu dengan bayi baru dan memberi kesempatan untuk beristirahat. Beberapa orangtua cenderung mengundang teman dekat atau anggota keluarga untuk menghabiskan waktu bersama anak balita mereka setelah bayi lahir, dengan tujuan mendapatkan dukungan fisik dan emosional.

Memang sangat melelahkan, namun seiring berjalannya waktu dan anak-anak tumbuh berkembang dengan sehat, kegiatan ini akan sangat memorable dan tak akan kembali terulang. Jadi, nikmati saja semua prosesnya!

Baca Juga: 5 Lomba Agustusan untuk Anak-anak yang Edukatif dan Menyenangkan

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya