8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kita

Sangat disayangkan....

Tidak bisa kita pungkiri kalau yang namanya keluarga adalah fondasi utama suatu bangsa, baik buruknya bangsa dimulai dari sini. Ketika organisasi terkecil ini mengedepankan nilai-nilai kebaikan yang kokoh, bukan tidak mungkin bangsa kita akan memiliki generasi emas yang bisa membawa nasib bangsa menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, keluarga sebagai tempat pendidikan pertama seorang anak, seharusnya bisa memberi teladan dan pembelajaran mengenai sikap serta nilai yang harus dijunjung dalam hidupnya. Teladan dan pembelajaran itu tidak serta merta bisa dibentuk kecuali dengan kebiasaan. Kebiasaan yang baik akan terus terbawa hingga si anak menjadi dewasa bahkan ketika mereka membentuk keluarga mereka sendiri. Akan tetapi, di tengah-tengah kemajuan teknologi rasanya ada begitu banyak kebiasaan yang sudah ditinggalkan oleh para orang tua, apa sajakah itu?

1. Sarapan bersama-sama di satu meja makan

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitabnb.ch/

Kebiasaan ini mulai ditinggalkan karena orang tuanya jam 5 pagi sudah harus berburu kereta api atau bersegera pergi ke kantor sebelum terjebak kemacetan. Otomatis sang bapak atau ibu hanya bisa membuatkan sarapan anaknya dalam nasi kotak untuk ia makan di sekolah, itupun kalau mereka masih sempat, kalau tidak sempat mereka hanya memberikan anak uang saku yang cukup untuknya membeli makanan di sekolah.

Nilai yang terkikis: Kebersamaan keluarga, kehangatan kasih sayang orangtua dan romantisme memasak bersama keluarga.

2. Hangatnya makan malam bersama

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitanpr.org

Kebiasaan ini mulai banyak menghilang karena sang bapak atau ibu baru pulang dari pekerjaan mereka pada jam 6 malam dan baru bisa lepas dari kemacetan kota yang begitu padatnya jam 9 malam. Akhirnya makan malam bersama tidak lagi bisa dilakukan karena sang anak sudah ngantuk dan pergi tidur.

Pelajaran yang terlupakan: Anak-anak tidak mendapatkan perhatian tentang hari-hari yang mereka lalui, diskusi antar anggota keluarga dan curahan kasih sayang orang tua.

3. Mengantar dan menjemput anak ke sekolah

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitakompas.com/KRISTIANTO PURNOMO

Dengan berjamurnya moda layanan transportasi online, para orang tua bisa menitipkan anak-anak mereka kepada mereka untuk mengantarkannya ke sekolah sehingga mereka bisa segera pergi ke kantor.

Romantisme yang hilang: Anak-anak merasakan kedekatan dengan orang tua yang mengantar, pesan perjuangan untuk menuntut ilmu bagi sang anak dan cerita-cerita di bangku kendaraan.

4. Bercerita sebelum sang buah hati tertidur

dm-player
8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitakidsstoppress.com

Begitu banyak kajian yang menceritakan mengenai betapa baiknya bercerita kepada anak sebelum mereka tidur, hal tersebut selain merangsang intelegensia sang anak juga bisa menumbuhkan kedekatan antara anak dengan orang tua. Tetapi karena orang tua baru pulang di penghujung malam dengan keseluruhan penatnya, ia merasa sudah tak sanggup lagi untuk menidurkan anaknya dengan bercerita.

5. Bercengkrama dan berdiskusi di waktu senggang

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitapixabay.com

Bapak atau ibu setelah seminggu lelah menghabiskan energi dan pikirannya untuk pekerjaan, memilih menghabiskan waktu liburnya untuk beristirahat sendiri, menghabiskan waktu untuk bercengkrama dan berdiskusi mulai tertinggalkan. Anak-anak cukup diberi tontonan TV dari berbagai channel luar negeri serta mainan berupa Iphone atau Ipad yang membuat mereka bisa duduk diam tidak mengganggu istirahat orang tuanya.

Nilai yang terkikis: Orangtua tidak lagi menjadi jalan pencarian solusi, seperti bila mereka ingin tahu mengenai seks, anak-anak justru enggan dan takut dan kini malah mencarinya di dunia maya yang lebih banyak berujung pada kesalahan daripada kebenarnnya.

6. Menikmati hidup bersama dalam nuansa piknik atau tamasya

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitapixabay.com

Kebiasaan ini sepertinya masih banyak dilakukan oleh orang tua sebagai perwujudan maaf mereka kepada anak-anaknya yang sudah sekian lama mereka tinggalkan. Tetapi bila memang suasananya piknik, maka lebih baik, telepon atau email yang masuk urusan pekerjaan, dikesampingkan terlebih dahulu. Juga, jangan lebih banyak berfokus pada HP daripada memperhatikan keceriaan anak-anak yang sudah hilang sekian lama.

7. Pergi ke tempat ibadah bersama sambil bergandeng tangan

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitagg-art.com

Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi sosok yang lebih buruk. Bahkan rasanya pencuri pun tak mau anaknya ikut jadi pencuri, kenapa? Karena setiap orang sadar bahwa mereka suatu saat akan meninggalkan dunia ini, mereka ingin ada seseorang yang mendoakan mereka. Anak-anak adalah pilihan yang terbaik agar ada orang yang selalu mendoakan mereka, tetapi alih-alih mengajak serta memperkenalkan anak pada dunia peribadatan, mereka lebih banyak khawatir anak-anaknya akan membuat keributan di rumah ibadah. 

8. Mengajak anak ikut membersihkan rumah

8 Kebiasaan Super Baik yang Sayangnya Sudah Mulai Terkikis di Keluarga Kitasweephome.com

Anak-anak seharusnya bisa merasakan bahwa rumah adalah dunia mereka yang paling terdekat. Untuk bisa merasakan itu, mereka harus ikut sensitif dalam menciptakan rumah sebagai hunian yang ternyaman, caranya adalah dengan ikut membersihkan rumah. Tetapi bagi keluarga yang sudah memiliki uang yang mencukupi, mereka sudah mengandalkan Asisten Rumah Tangganya (ART) untuk membersihkan rumah dan anak-anaknya cukup menonton TV atau bermain smartphone.

Shibgho Photo Verified Writer Shibgho

Meninggalkan jejak lewat tulisan. Intip info lainnya http://informasiobatterkini.blogspot.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya