Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersama nenek (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pola asuh merupakan cara orangtua mengasuh dan mendidik anak-anak mereka. Biasanya ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti nilai-nilai yang dianut, kepercayaan, dan pengalaman pribadi mereka sendiri.

Ketika kamu menikah, kamu mungkin akan menemukan perbedaan dalam pola asuh antara kamu, pasangan, orangtua dan juga mertuamu. Meskipun perbedaan ini bisa menimbulkan stres dan konflik, tapi ada alasan untuk tidak terlalu emosi menghadapi pola asuh dengan mertua. Simak poin berikut, ya!

1. Kebahagiaan rumah tangga lebih penting

ilustrasi travelling bersama orang tua (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu alasan utama untuk tidak perlu terlalu emosi menghadapi perbedaan pola asuh dengan mertua adalah untuk menjaga kebahagiaan rumah tangga yang kamu jalani. Fokuslah untuk menjaga hubungan yang sehat dan bahagia dengan pasangan, bukan malah sibuk bertengkar atau berselisih pendapat dengan mertuamu.

Dengan memprioritaskan kebahagiaan rumah tangga, kamu akan bisa berusaha menangani perbedaan pola asuh dengan lebih dewasa dan santai. Kesampingkan ego dan emosi agar tidak perlu ada penyesalan di kemudian hari.

2. Setiap orang punya cara sendiri dalam mengasuh anak

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/William Fortunato)

Penting untuk diingat bahwa setiap orang pasti punya cara sendiri dalam mengasuh anak-anaknya. Pengalaman, nilai-nilai, dan kepercayaan pribadi masing-masing orangtua bisa memengaruhi pola asuh mereka. Inilah yang harus kamu pertimbangkan.

Oleh karena itu, wajar jika ada perbedaan pola asuh antara kamu, pasangan, dan mertuamu. Menghargai perbedaan ini akan membantu mengurangi konflik dan ketegangan dalam hubungan keluarga.

3. Komunikasi terbuka dan saling pengertian

ilustrasi bersama mertua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komunikasi terbuka dan saling pengertian juga merupakan kunci utama yang jangan dilupakan untuk menangani perbedaan pola asuh dengan mertua. Daripada bereaksi secara emosional terhadap perbedaan tersebut, cobalah untuk berbicara dengan mertua secara terbuka dan jujur tentang perbedaan pendapatmu.

Dengarkan juga mereka dengan penuh perhatian dan hormat. Carilah titik temu yang bisa membuat kedua belah pihak merasa nyaman.

4. Fokus pada keuntungan dari adanya perbedaan dalam pola asuh tersebut

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Meskipun perbedaan pola asuh mungkin bisa menimbulkan masalah, tapi juga penting untuk melihat keuntungan dari perbedaan dalam pola asuh tersebut. Berbagai pendekatan dalam mengasuh anak akan bisa memberikan perspektif yang berharga dan membantu anak-anakmu berkembang menjadi individu yang lebih beragam dan fleksibel.

Dengan fokus pada keuntungan dari perbedaan pola asuh tersebut, kamu bisa mengubah perbedaan menjadi kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama. Bukan malah sibuk mencari kesalahan dan memelihara emosi yang akhirnya hanya akan merugikan dirimu sendiri.

5. Memahami batasan dan punya kompromi

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/PNW Production)

Terakhir nih, penting juga untuk memahami batasanmu sendiri dan memiliki kompromi dalam menangani perbedaan pola asuh dengan mertua. Tentukan apa yang tidak boleh ditawar sama sekali dan mana yang bisa dikompromikan.

Jika ada perbedaan yang tidak bisa diselesaikan, cobalah mencari solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Memiliki sikap fleksibel dan terbuka untuk beradaptasi akan lebih membantu menjaga kedamaian dalam hubungan keluarga.

Meskipun perbedaan pola asuh dengan mertua memang bisa menimbulkan ketegangan, masalah, dan stres, tapi ada alasan untuk tidak perlu terlalu emosi dalam menghadapinya. Yakinlah bahwa kamu pasti bisa menangani perbedaan tersebut dengan lebih baik dan menjaga kedamaian dalam hubungan keluarga. Lagipula, mertuamu tentu tetap menginginkan yang terbaik untuk cucu-cucunya, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team