5 Tips Agar Anak Akur, Jangan Suka Bandingkan Mereka!

Perilaku tidak akur antar saudara menjadi salah satu hal yang mungkin sudah lumrah dirasakan oleh orangtua. Bertengkar karena mainan, ingin membeli barang baru, dan masih banyak lagi hal-hal yang melatarbelakangi saudara menjadi tidak akur.
Bagi para orangtua yang sedang mencari tips bagaimana membuat anak-anak akur, kamu wajib banget menyimak lima tips di bawah ini. Ada tips apa saja ya yang bisa diterapkan? Yuk, sama-sama kita simak di bawah ini!
1. Jangan selesaikan semua masalah persaudaraan

Pertengkaran antara anak-anak sudah menjadi hal yang biasa. Alasan mereka bertengkar pun biasanya karena hal-hal kecil, seperti bersaing untuk mendapatkan mainan yang sama. Nah, kamu bisa banget untuk mencoba tidak ikut campur urusan mereka. Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Dilansir Sleeping Should Be Easy, Nina Garcia, seorang penulis, menjelaskan bila kamu harus menawarkan solusi daripada langsung menyelesaikan masalah mereka. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah untuk menangani masalah mereka sendiri.
2. Perlakukan mainan sebagai milik bersama

Kami berasumsi anak-anak yang lebih kecil akan lebih akrab jika kami menentukan barang mana yang menjadi milik siapa. Tidak ada saudara yang berebut mainan yang sama, bukan?
Sebaliknya, penelitian menemukan bahwa kelangkaan mengarah pada kerja sama. Semakin sedikit mainan yang dimiliki anak-anak, semakin mereka terpaksa mencari cara untuk bermain satu sama lain.
Garcia menambahkan, "Selain menetapkan batasan dengan beberapa barang berharga, salah satu aturan keluargamu mungkin adalah bahwa mainan bisa menjadi milik semua orang. Jangan tanya anakmu apakah saudaranya boleh menggunakan mainannya".
3. Biarkan anak yang lebih tua mengajarkan adiknya

Kapan pun anak sulungmu merasa kesal, katakan padanya bahwa sang adik hanya ingin belajar darinya. Menceramahi atau menyuruhnya untuk tenang hanya akan menghilangkan kesempatan bagi mereka untuk bermain dan belajar satu sama lain.
"Menjadi seorang guru bisa membuatnya merasa seperti orang dewasa. Mengajar juga memungkinkannya mengambil kembali kekuatan yang terkadang hilang karena masih kanak-kanak. Sekarang, dia adalah anak besar yang memiliki satu atau dua hal untuk diajarkan kepada adiknya," pungkas Garcia.
4. Ajari anakmu kemampuan untuk akur satu sama lain

Semua hubungan manusia pasti mempunyai konflik dan kita tidak bisa mengharapkan anak-anak secara otomatis mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan damai. Namun, kebanyakan orang dewasa tidak mempelajari keterampilan sosial-emosional atau penyelesaian konflik yang baik ketika masih anak-anak.
Kita menyuruh anak-anak untuk menggunakan kata-kata mereka, namun sering kali mereka tidak tahu kata-kata apa yang harus digunakan. Ketika mereka kesal, mereka tidak dapat memahami kata-kata yang masuk akal tersebut.
Dilansir Aha Parenting, Dr. Laura Markham, seorang penemu Aha Parenting dan psikolog klinis di Columbia University, menjelaskan, "Jadi, orangtua harus menetapkan batasan berulang-ulang, memberikan anak-anak bahasa untuk mengekspresikan kebutuhan mereka, dan memecahkan masalah mereka, tanpa saling menyerang. Ini adalah keterampilan yang akan mereka gunakan dalam setiap hubungan selama sisa hidup mereka".
5. Jangan bandingkan anak satu dengan yang lainnya

Kamu mungkin berpikir kamu sedang memotivasi anakmu, tetapi yang dia dengar adalah saudaranya lebih baik dan kamu lebih mencintainya. Tetapkan saja batasan apa pun yang kamu perlukan, tanpa mengacu pada saudaranya yang lain.
Dr. Markham menegaskan, bahkan perbandingan positif pun menjadi bumerang. Jadi, jangan sampai kamu membandingkan anak satu dengan anak yang lain, ya.
Memiliki anak-anak yang akur menjadi impian dari setiap orangtua. Nah, dengan lima tips di atas, diharapkan anak-anakmu bisa bekerja sama dan lebih akur lagi. Yuk, mulai terapkan!