Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
anak membaca
ilustrasi anak membaca (pexels.com/Ron Lach)

Intinya sih...

  • Ajak anak menentukan tujuan membaca (Purpose) - Anak perlu tahu mengapa mereka ingin membaca buku tersebut - Orangtua bisa membantu anak menemukan tujuannya dengan mengajukan pertanyaan

  • Pilih buku yang sesuai dengan minat (Interest) - Ajarkan anak untuk memilih buku berdasarkan hal yang disukai - Minta mereka melihat sampul depan, membuka beberapa halaman, dan membaca sinopsis

  • Pastikan anak memahami isi bacaan (Comprehension) - Orangtua bisa mengetes pemahaman anak dengan cara bertanya - Mengarahkan anak untuk memilih buku yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat anak mulai tertarik dengan buku memang jadi momen yang menyenangkan bagi orangtua. Namun, penting untuk dipahami bahwa buku yang diberikan kepada anak tidak boleh sembarangan. Jika buku yang dipilih tidak sesuai dengan minat atau kemampuan mereka, anak justru bisa kehilangan semangat dan merasa tertekan saat membaca.

Maka dari itu, orangtua memiliki peran penting untuk mengarahkan anak dalam memilih buku yang tepat. Nah, salah satu cara yang bisa diterapkan adalah dengan mengenalkan metode P.I.C.K. Metode ini membantu anak memahami bagaimana cara memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya sendiri. P.I.C.K merupakan singkatan dari Purpose (Tujuan), Interest (Ketertarikan), Comprehension (Pemahaman), dan Know the Words (Ketahui Kata-Kata). Yuk, kita bahas satu per satu bagaimana cara mengajarkannya agar anak bisa memilih buku yang tepat!

1. Ajak anak menentukan tujuan membaca (Purpose)

ilustrasi anak membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Poin pertama dalam metode P.I.C.K adalah Purpose, yaitu menentukan tujuan membaca. Anak perlu tahu mengapa mereka ingin membaca buku tersebut. Apakah untuk belajar sesuatu, mencari hiburan, atau sekadar mengisi waktu luang?

Orangtua bisa membantu anak menemukan tujuannya dengan mengajukan pertanyaan seperti, “Kamu mau baca buku tentang hewan karena suka binatangnya, atau mau tahu cara hidup mereka?” Dengan begitu, anak belajar berpikir sebelum memilih buku. Misalnya, kalau anak ingin tahu fakta menarik hewan, orangtua bisa mengarahkan ke buku ensiklopedia mini. Tapi kalau dia lebih suka cerita lucu, buku bergambar tentang hewan bisa jadi pilihan tepat.

2. Pilih buku yang sesuai dengan minat (Interest)

ilustrasi anak membaca (pexels.com/RDNE Stock project)

Poin kedua adalah Interest, bisa dilakukan dengan mengajarkan anak untuk memilih buku berdasarkan hal yang disukai. Caranya, saat berada di toko buku atau perpustakaan, coba ajarkan anak untuk melakukan quick check agar mereka tahu apakah buku tersebut sesuai dengan minatnya atau tidak. Minta mereka melihat sampul depan dan memperhatikan apakah gambarnya menarik, membuka beberapa halaman untuk melihat apakah ada ilustrasi yang disukai, membaca sinopsis untuk mengetahui apakah isi ceritanya membuat mereka penasaran, serta melihat judul bab yang mungkin menggugah rasa ingin tahu mereka. Kebiasaan ini akan membantu anak menemukan buku yang benar-benar sesuai dengan minatnya.

3. Pastikan anak memahami isi bacaan (Comprehension)

ilustrasi anak membaca (pexels.com/Mikhail Nilov)

Poin ketiga dari metode P.I.C.K adalah Comprehension, yaitu memastikan anak dapat memahami isi buku yang dipilihnya. Orangtua bisa mengetes pemahaman anak dengan cara bertanya, misalnya setelah membaca beberapa halaman, tanyakan, “Bukunya tentang apa, ya?” atau “Tokoh ini sedang melakukan apa?” Jika anak bisa menjawab dengan lancar, berarti buku tersebut cocok untuk tingkat pemahamannya. Namun, kalau anak terlihat bingung atau kurang bisa menceritakan ulang, mungkin isi buku terlalu sulit mereka pahami. Kedepannya, orangtua bisa mengarahkan anak untuk memilih buku yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka, lalu secara bertahap mengajarkan dan mengenalkan buku yang sedikit lebih kompleks agar kemampuan literasi anak terus berkembang.

4. Perhatikan tingkat kesulitan bahasa buku (Know the Words)

ilustrasi mendampingi anak membaca (pexels.com/Mikhail Nilov)

Poin terakhir adalah Know the Words, yaitu memastikan anak bisa memahami sebagian besar kata dalam buku yang dipilih. Sebagai panduan, orangtua bisa menggunakan cara yang sering digunakan oleh guru dan pustakawan, yaitu Five Finger Rule. Metode ini digunakan untuk menilai apakah tingkat kesulitan sebuah buku sudah sesuai bagi pembaca.

Caranya, setiap kali anak menemukan kata yang tidak mereka pahami saat membaca satu halaman, minta mereka untuk mengangkat satu jari sebagai penanda tingkat kesulitannya. Jika tidak ada atau hanya satu kata yang tidak diketahui, berarti buku tersebut terlalu mudah. Bila ada dua hingga tiga kata yang belum dipahami, itu tandanya buku sudah ada pada tingkat yang pas. Namun, jika anak menemukan empat hingga lima kata yang sulit, maka buku itu kemungkinan masih terlalu rumit untuk mereka saat ini.

Sebagai solusinya, orangtua bisa mengarahkan anak untuk memilih buku yang sesuai berdasarkan hasil dari Five Finger Rule ini. Jika buku terasa terlalu mudah, bantu anak beralih ke bacaan yang sedikit lebih kompleks. Sebaliknya, jika buku masih terlalu sulit, orangtua dapat mendampingi anak saat membaca, misalnya dengan membantu menjelaskan arti kata baru yang belum dipahami.

Memilih buku yang sesuai akan membantu anak menikmati setiap proses membaca. Ketika anak merasa senang dengan buku pilihannya, mereka lebih mudah memahami isi bacaan dan perlahan menjadikan membaca sebagai bagian dari rutinitasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team