Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara agar Aktivitas Membaca Buku Bisa Menjadi Self Care Harianmu

ilustrasi membaca buku sebagai self care
ilustrasi membaca buku sebagai self care (pexels.com/Los Muertos Crew)
Intinya sih...
  • Tentukan zona bebas gadget saat membaca
  • Jadikan membaca sebagai ritual transisi antara kerja dan istirahat
  • Tulis refleksi singkat setelah membaca
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita sering menganggap membaca hanya sebagai kegiatan belajar atau hiburan. Padahal, membaca juga bisa menjadi bentuk perawatan diri yang menenangkan pikiran dan emosi. Ketika dilakukan dengan kesadaran penuh, membaca bisa membantu kita berhenti sejenak dari hiruk-pikuk dunia dan kembali terhubung dengan diri sendiri.

Membaca sebagai self care bukan tentang jumlah halaman yang dituntaskan, tetapi bagaimana kita menikmati setiap momennya. Kita bisa menjadikannya ruang kecil untuk bernapas, berpikir, dan merasa tenang. Dengan beberapa kebiasaan sederhana, kegiatan membaca bisa berubah menjadi ritual harian yang menenangkan dan bermakna.

1. Tentukan zona bebas gadget saat membaca

ilustrasi membaca buku untuk healing
ilustrasi membaca buku untuk healing (pexels.com/Vlada Karpovich)

Gadget sering menjadi sumber gangguan yang membuat kegiatan membaca sulit dinikmati sepenuhnya. Untuk menjadikan membaca sebagai momen istirahat, cobalah menetapkan satu sudut ruangan dalam rumah yang benar-benar bebas dari gadget. Kursi favorit atau pojok dekat jendela bisa menjadi tempat khusus untuk tenggelam dalam buku tanpa gangguan.

Meninggalkan gadget selama beberapa waktu membantu otak beristirahat dari rangsangan digital yang berlebihan. Kita jadi lebih fokus menikmati cerita, alih-alih tergoda untuk mengecek media sosial. Perlahan, otak belajar bahwa membaca adalah waktu istirahat, bukan waktu multitasking.

2. Jadikan membaca sebagai ritual transisi antara kerja dan istirahat

ilustrasi membaca buku setelah bekerja remote
ilustrasi membaca buku setelah bekerja remote (pexels.com/Karola G)

Setelah seharian bekerja, pikiran sering kali masih sibuk memikirkan tugas dan tanggung jawab. Kegiatan membaca selama 15–20 menit bisa menjadi jembatan untuk beralih dari mode kerja ke mode istirahat. Kegiatan ini memberi sinyal pada otak bahwa saatnya berhenti mengejar target dan mulai menenangkan diri.

Cobalah membaca sebelum makan malam atau sebelum menonton film. Pilih bacaan ringan agar otak perlahan melepaskan stres tanpa merasa terbebani. Dengan menjadikannya kebiasaan, kita akan merasa lebih tenang menjelang waktu santai atau tidur.

3. Tulis refleksi singkat setelah membaca

ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Letícia Alvares)
ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Letícia Alvares)

Membaca akan lebih bermakna jika kita mengaitkannya dengan perasaan dan pengalaman pribadi. Setelah selesai membaca, tulislah satu atau dua kalimat sederhana tentang hal yang kita rasakan atau pelajari. Langkah demikian membantu kita memproses emosi dan menemukan makna dari bacaan.

Kegiatan refleksi membuat proses membaca terasa lebih hidup, bukan hanya kegiatan pasif. Kita bisa menyadari bagaimana cerita atau ide dalam buku memengaruhi suasana hati hari itu. Perlahan, jurnal refleksi ini akan menjadi catatan perjalanan diri yang menenangkan untuk dibaca kembali.

4. Pilih buku sesuai kebutuhan emosi, bukan kewajiban

ilustrasi memperoleh manfaat optimal dari membaca
ilustrasi memperoleh manfaat optimal dari membaca (pexels.com/Los Muertos Crew)

Sering kali kita kehilangan semangat membaca karena memaksakan diri membaca buku yang berat. Padahal, membaca juga bisa mengikuti suasana hati. Saat lelah, pilihlah bacaan ringan atau cerita hangat yang membuat kita tersenyum dan merasa nyaman.

Dengan mengikuti kebutuhan emosi, membaca menjadi kegiatan yang menyembuhkan, bukan menekan. Kita bisa berpindah dari bacaan serius ke fiksi santai tanpa rasa bersalah. Tujuannya bukan menyelesaikan buku secepat mungkin, melainkan menikmati setiap halamannya dengan perasaan damai.

5. Manjakan indera saat membaca untuk menambah kenyamanan

ilustrasi membaca buku sebagai self care
ilustrasi membaca buku sebagai self care (pexels.com/ECBULAT)

Membaca akan terasa lebih istimewa jika melibatkan seluruh indera. Kita bisa menyiapkan secangkir teh hangat, menyalakan lilin aromaterapi, atau memutar musik instrumental yang menenangkan. Suasana ini membantu tubuh dan pikiran benar-benar rileks selama membaca.

Ritual sederhana itu dapat mengubah proses membaca menjadi pengalaman yang menyentuh hati dan pikiran. Kita tidak hanya menikmati isi buku, tetapi juga menikmati suasana yang mendukungnya. Dalam momen-momen seperti itu, membaca benar-benar menjadi bentuk self care yang utuh.

Membaca bukan hanya soal menambah wawasan, tetapi juga cara untuk beristirahat dari hiruk pikuk keseharian. Meluangkan waktu sejenak dengan buku bisa membantu menenangkan pikiran dan memberi jeda dari rutinitas yang padat. Dengan begitu, membaca menjadi bentuk perawatan diri yang mudah dilakukan kapan saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Temukan Circle yang Sehat di Usia Dewasa, Gak Banyak Drama!

06 Nov 2025, 23:42 WIBLife