Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak marah (unsplash.com/Mick Haupt)
ilustrasi anak marah (unsplash.com/Mick Haupt)

Orangtua tentunya sudah paham betul bagaimana karakter yang mungkin dimiliki oleh anak setiap waktunya. Hal ini karena memang ada anak-anak yang memiliki karakter mudah diatur dan ada pula anak-anak yang justru sulit untuk diatur, sehingga hal ini kembali lagi pada karakter dari setiap anaknya.

Sering kali orangtua mungkin kebingungan bagaimana caranya membujuk anak agar tidak mudah ngambek. Padahal sebetulnya, orangtua dapat membujuk anak dengan beberapa tips berikut ini agar tidak terus-terusan ngambek.

1. Jangan bereaksi berlebihan

ilustrasi memarahi anak (pexels.com/@gabby-k)

Cara pertama yang bisa orangtua lakukan adalah dengan menghindari reaksi berlebihan pada anak. Reaksi berlebihan yang ditunjukkan orangtua pada anak justru dapat membuat anak mengalami kesalahpahaman, sehingga menganggap bahwa orangtuanya justru semakin marah terhadapnya.

Jika memang anak masih dikuasai oleh emosi, maka biarkan saja hingga anak tampak cukup tenang. Jika memang sudah terlihat tenang dan tidak emosi lagi, barulah orangtua bisa berbicara pada anak dengan cara yang baik-baik.

2. Pahami perasaan anak

ilustrasi anak kecil (pexels.com/@jonas-mohamadi)

Orangtua harus paham bahwa anak-anak sering kali memang tidak bisa ditebak jalan berpikirnya, apalagi dengan kondisi mood anak yang juga kerap berubah-ubah. Hal ini membuat perasaan yang dimiliki anak juga tidak akan sama setiap waktunya.

Orangtua harus berusaha memahami perasaan anak agar nantinya anak tidak merasa terbebani dengan hal tersebut. Jika orangtua dapat memahami perasaan anak dengan baik, maka anak akan merasa lebih tenang dan tidak mudah ngambek lagi.

3. Mengajarkan anak cara mengungkapkan emosinya

ilustrasi anak marah (pexels.com/@moh-adbelghaffar)

Kebanyakan anak-anak belum memahami bagaimana caranya mengungkapkan emosi dengan baik. Hal ini justru membuat anak jadi sulit sekali untuk berpikir dengan jernih dan marah-marah tanpa alasan, sehingga membuat orangtua pun menjadi kebingungan.

Orangtua memiliki tugas penting untuk bisa mengajarkan anak bagaimana caranya mengungkapkan emosi dengan baik. Setidaknya dengan cara yang tepat, maka emosi yang dimiliki anak tidak akan diekspresikan secara berlebihan hingga di luar batas.

4. Jangan menghakimi anak

ilustrasi memarahi anak (pexels.com/@gabby-k)

Melihat anak yang mudah ngambek dan marah-marah mungkin membuat orangtua menjadi pusing. Sering kali orangtua jadi lepas kendali dan justru memarahi, serta menghakimi anak secara berlebihan tanpa memikirkan perasaannya.

Orangtua tentunya perlu memahami posisi anak agar tidak sembarangan menghakiminya apabila anak ngambek secara tiba-tiba. Setidaknya dengan mencoba untuk tidak menghakimi anak sembarangan, maka orangtua bisa belajar untuk lebih memahami anak secara dekat.

5. Jangan ragu meminta maaf jika memang salah

ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/@gustavo-fring)

Orangtua perlu memahami bahwa rasa marah yang dialami anak bisa diakibatkan karena banyak sekali penyebab, bahkan bisa pula karena orangtuanya sendiri. Hal ini seolah menjadi satu hal yang tidak bisa orangtua sangkal dan harus segera diperbaiki jika memang tidak ingin membuat anak semakin marah.

Jika memang orangtua merasa telah melakukan kesalahan pada anak, maka jangan pernah ragu untuk meminta maaf terlebih dahulu. Sikap seperti inilah nantinya bisa menjadi contoh baik untuk ditiru oleh anak hingga dewasa.

Menghadapi anak yang mudah ngambek memang tidak mudah. Orangtua perlu berhati-hati dalam memahami setiap perasaannya, sehingga tidak sampai menyinggung perasaan anak. Jangan menghakimi anak sembarangan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team