Perhatikan 5 Tips Ini Sebelum Berniat Memberikan Nama pada Anak

Usahakan untuk memberi anak nama minimal yang terdiri dari dua kata. Mengapa demikian? Karena kebanyakan dokumen sekarang mengharuskan kita untuk mengisi nama depan dan belakang.

Kalau nama anak hanya terdiri dari satu kata, maka bisa saja ia akan kebingungan saat mengisi dokumen nanti. Apalagi kalau kepanjangan, malah tambah bingung lagi pastinya. Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut, lebih baik berikan anak nama yang terdiri dari dua suku kata.

Yup, lagi-lagi persoalan administrasi. Nama yang terlalu sulit dieja terkadang berpotensi memicu kesalahan penulisan administrasi. Sebelum datanya diinput secara digital, biasanya data-data tersebut harus dikerjakan secara manual terlebih dulu.

Pastinya kita semua gak ingin bolak-balik mengurus administrasi, hanya karena terdapat sedikit kesalahan huruf atau penulisan nama. Jadi, sebisa mungkin berikan anak nama yang tidak terlalu sulit untuk dieja maupun ditulis. Lagipula nama yang mudah dieja tentunya lebih memudahkan dalam banyak hal.

Bukan berarti karena gak ingin ribet, malah jadi seenaknya memberikan nama pada anak. Justru, hal seperti ini bisa saja berdampak pada kehidupan anak kedepannya. Kalau namanya terdengar bagus, sih, mungkin tidak mengapa. Tapi, kalau orangtua memberikan nama yang terkesan nyeleneh, maka hal ini sangat mungkin membuat anak di-bully oleh temannya sendiri.

Bisa saja nama yang diberikan untuk sang anak terkesan lucu sehingga teman-temannya pun mengejeknya. Mungkin teman-temannya pun berpikiran kalau orangtua dari si anak ini seperti tidak niat memberikan nama. Makanya, untuk menghindari hal seperti ini, tentunya sebagai orangtua gak boleh asal-asalan memberikan nama pada anak.

Bukan berarti karena gak ingin membuat nama yang sulit pada anak, malah jadi asal memberikan nama begitu saja. Tetap dalam proses pembuatan atau pencarian nama, jangan lupa juga memikirkan arti atau makna di baliknya.

Seperti yang diketahui, di dalam nama anak tersimpan harapan dan doa agar ia dapat bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan juga tangguh. Oleh karena itu, kamu harus mencari nama yang bermakna untuk si anak.

Misalnya saja, kamu sebagai ibu sudah punya nama untuk diberikan pada anakmu nantinya. Walaupun terdengar bagus, ada baiknya kalau kamu mendiskusikan terlebih dulu hal ini bersama dengan pasanganmu. Dengan begitu, kamu bisa tahu pendapat pasangan mengenai pilihan nama tersebut.

Karena yang menurut kita bagus, bisa saja pasangan tidak berpikiran demikian. Untuk menghindari konflik, lebih baik tanyakan pendapatnya dulu, apakah dia setuju atau tidak. Barangkali dia juga punya nama tersendiri untuk diberikan pada anaknya.

Mungkin kamu bisa mempertimbangkan hal tersebut. Tentunya, hasil akhir harus menemui kesepakatan bersama. Sebenarnya gak ada larangan untuk berkreasi pada nama anak. Semua orangtua bebas memberikan nama unik dan spesial untuk anaknya.

Namun dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas, tentunya lebih baik jika kita sebagai orangtua, memikirkan dampak ke depannya jika sang anak memakai nama tersebut. Apakah nantinya bakalan ada kesulitan di kemudian hari atau tidak? Dan perlu diingat lagi bahwa penjelasan di atas hanyalah saran dan bukan berarti mutlak harus diikuti.