Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengobrol dengan mertua (freepik.com/gratispik)
ilustrasi mengobrol dengan mertua (freepik.com/gratispik)

Intinya sih...

  • Curhat soal konflik rumah tangga bisa menurunkan citra pasangan di mata mertua

  • Ngobrol soal keuangan pribadi bisa membuat mertua merasa tidak nyaman atau menilai kamu matre

  • Membahas mantan atau hubungan sebelumnya bisa membandingkanmu dengan anak mereka dan membuat mereka tidak nyaman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membangun hubungan baik dengan mertua memang gak selalu mudah, apalagi kalau kamu masih di tahap awal beradaptasi. Salah ucap sedikit aja bisa bikin suasana jadi canggung, lho. Makanya, penting banget buat jaga sikap dan hati-hati memilih topik obrolan.

Meski kelihatannya sepele, beberapa topik justru bisa memicu kesalahpahaman atau bikin mertua gak nyaman. Daripada hubungan jadi renggang, mending hindari dulu 9 hal ini saat ngobrol sama mereka. Yuk, simak apa aja yang perlu kamu waspadai!

1. Masalah dalam hubungan kamu dan pasangan

ilustrasi masalah dalam hubungan (pexels.com/timur weber)

Curhat soal kekurangan pasangan atau konflik rumah tangga ke mertua bisa jadi bumerang, lho. Meski niatnya cari solusi atau pelampiasan, hal ini justru bisa menurunkan citra pasangan di mata orangtuanya. Mertua bisa jadi ikut campur atau malah menyimpan penilaian negatif.

Hubungan rumah tangga idealnya diselesaikan berdua dulu sebelum melibatkan pihak lain. Mertua mungkin tampak netral, tapi tetap saja mereka orangtua yang akan membela anaknya. Jadi, simpan hal-hal pribadi ini untuk dibahas bersama pasangan atau tenaga profesional.

2. Urusan keuangan pribadi

ilustrasi keuangan pribadi (freepik.com/jcomp)

Ngobrol soal keuangan, apalagi kalau belum diminta, bisa bikin mertua merasa gak nyaman atau menilai kamu matre. Baik itu soal penghasilan, utang, atau pembagian biaya rumah tangga, sebaiknya cukup dibahas dengan pasangan aja. Mertua mungkin jadi ikut campur atau merasa kamu menyalahkan anak mereka.

Kalau keuangan jadi masalah, lebih baik cari solusi bersama pasangan secara dewasa. Transparansi boleh, tapi tetap ada batasan yang harus dijaga. Ingat, gak semua hal harus dibagikan ke keluarga besar.

3. Mantan atau hubungan sebelumnya

ilustrasi mantan atau hubungan sebelumnya (freepik.com/gratispik)

Membahas mantan di depan mertua adalah hal yang sebaiknya kamu hindari sepenuhnya. Meskipun niatnya cuma cerita santai, hal ini bisa bikin mereka membandingkan atau mempertanyakan keseriusanmu dengan anak mereka. Belum tentu juga mereka nyaman dengar masa lalu yang sensitif.

Mertua biasanya ingin tahu kamu fokus membangun masa depan dengan anak mereka, bukan terjebak di masa lalu. Jadi, simpan cerita soal mantan buat obrolan bareng sahabat aja. Hubungan yang sehat dimulai dari menghargai perasaan pasangan dan keluarganya.

4. Cara mengasuh anak yang berbeda

ilustrasi cara mengasuh anak (freepik.com/gratispik)

Kalau kamu dan pasangan punya gaya parenting yang gak sejalan, sebaiknya jangan langsung cerita ke mertua. Bisa-bisa mereka malah ikut campur atau merasa tersinggung karena merasa dikritik secara tidak langsung. Apalagi kalau kamu menyebut pola asuh yang mereka terapkan dulu sebagai contoh yang keliru.

Setiap keluarga punya gaya masing-masing dalam mendidik anak. Daripada memperbesar perbedaan, lebih baik diskusikan dulu secara tenang dengan pasangan. Kalau butuh saran, carilah dari pakar parenting agar lebih netral dan objektif.

5. Rahasia pasangan yang seharusnya tetap dijaga

ilustrasi tidak membicarakan rahasia pasangan (freepik.com/prostooleh)

Membocorkan rahasia pasangan ke mertua, meskipun terlihat sepele, bisa menimbulkan ketegangan yang gak perlu. Hal-hal yang pernah pasangan ceritakan dalam kepercayaan sebaiknya tetap kamu simpan. Kalau sampai rahasia itu terbongkar, pasangan bisa merasa dikhianati dan kehilangan kepercayaan.

Menjaga kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan. Apalagi kalau rahasia itu menyangkut masa lalu atau hal yang belum siap dibagikan. Sebaiknya, selalu utamakan komunikasi langsung dengan pasangan sebelum membawa topik sensitif ke orang lain.

6. Gosip atau rumor tentang keluarga

ilustrasi gosip atau rumor (pexels.com/cottonbro studio)

Membahas rumor atau gosip tentang anggota keluarga pasangan bisa jadi bumerang, apalagi jika belum jelas kebenarannya. Mertua bisa merasa kamu tidak menghormati keluarganya atau malah menganggap kamu suka mencampuri urusan internal. Alih-alih akrab, hubungan justru bisa jadi renggang.

Daripada ikut menyebar cerita yang belum tentu benar, lebih baik jaga netralitas dan fokus pada hal-hal positif. Sikap bijak dan dewasa akan membuat mertua lebih menghargai kamu. Ingat, jadi bagian dari keluarga baru juga berarti menjaga nama baik mereka.

7. Agama dan politik

ilustrasi tidak membicarakan agama dan politik (freepik.com/freepik)

Agama dan politik adalah dua topik yang paling rawan menimbulkan perdebatan, apalagi kalau pandangan kalian berbeda. Membahasnya dengan mertua bisa membuat suasana jadi tegang dan gak nyaman. Bisa-bisa kamu malah dianggap memaksakan pendapat atau tidak menghormati pandangan mereka.

Kalau tidak ditanya secara langsung, sebaiknya hindari memulai obrolan soal dua hal ini. Fokus saja pada topik yang ringan dan menyenangkan agar hubungan tetap harmonis. Ingat, tujuanmu adalah menjalin kedekatan, bukan perdebatan.

8. Konflik langsung dengan mertua

ilustrasi konflik langsung dengan mertua (freepik.com/teksomolika)

Kalau kamu pernah merasa tersinggung atau gak cocok dengan sikap mertua, sebaiknya jangan langsung membahasnya secara blak-blakan. Membuka konflik secara frontal justru bisa memperburuk keadaan dan menimbulkan jarak. Apalagi jika disampaikan dalam suasana yang tidak tepat, bisa menyinggung perasaan mereka.

Lebih baik cari momen yang tenang dan komunikasikan dengan cara yang sopan jika memang perlu. Atau kamu bisa berdiskusi dulu dengan pasangan untuk mencari solusi yang bijak. Menjaga keharmonisan tetap lebih penting daripada melampiaskan emosi sesaat.

9. Kebutuhanmu untuk ruang pribadi

ilustrasi ruang pribadi (freepik.com/pvproductions)

Meminta ruang pribadi dalam hubungan itu wajar, tapi membicarakannya langsung ke mertua bisa salah paham. Mereka mungkin mengira kamu menjauh atau gak nyaman dengan keluarga besar. Padahal, punya waktu sendiri itu penting untuk kesehatan mental dan keharmonisan hubungan.

Sebaiknya, komunikasikan kebutuhan ini dengan pasangan dulu. Kalau sudah sepakat, barulah jelaskan ke mertua dengan cara yang halus dan penuh pengertian. Ingat, batasan sehat itu perlu supaya hubungan tetap langgeng dan bahagia.

Menjaga hubungan baik dengan mertua butuh kesabaran dan komunikasi yang tepat. Hindari membahas topik-topik sensitif agar suasana tetap hangat dan nyaman. Ingat, hubungan yang harmonis bisa bikin keluarga besar jadi tempat yang penuh cinta dan dukungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team