5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!

Padahal memukul bukan satu-satunya cara mendidik anak

Setiap orangtua memiliki gayanya tersendiri dalam mendidik anak. Tidak semuanya bersikap lembut, justru ada pula yang tidak segan memukul anak. Sebetulnya kekerasan dalam mendidik anak sama sekali tidak diperkenankan sebab hanya akan menyimpan luka dan dendam di hatinya.

Meski demikian, biasanya para orangtua memiliki latar belakang dan penyebab tersendiri mengapa sampai "main tangan" dalam mendidik anak. Beberapa hal berikut ini bisa menjadi faktor penyebab dari hal tersebut.

1. Ingin menerapkan pola didikan yang tegas

5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!ilustrasi menasehati anak (pexels.com/@August-de-Richelieu)

Kerap kali orangtua yang ringan tangan pada anak justru memiliki persepsi bahwa apa yang dilakukannya adalah bentuk mendidik secara tegas. Padahal, mendidik anak dengan tegas dapat melalui beragam hal bahkan tanpa perlu memukulnya.

Hal ini yang kemudian banyak membuat anak menyimpan trauma tersendiri. Bahkan, kebiasaan ini akan menimbulkan tidak sedikit efek domino ke depannya.

2. Orangtua sedang memiliki terlalu banyak masalah di belakangnya

5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!ilustrasi pola aktivitas (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Tidak mudah memang dalam menjalani tanggung jawab sebagai orangtua. Ada banyak sekali hal yang perlu dipenuhi dari anak dan juga kewajiban untuk mendidiknya sejak kecil.

Hal ini belum termasuk dengan permasalahan kerja dan hal lainnya yang bisa mengganggu fokus orangtua. Tidak heran bila beban permasalahan tersebut bisa menjadi bom waktu yang justru membuat anak menjadi korban kekerasannya.

Baca Juga: Harus Segera Dihentikan, Ini 5 Cara Menghadapi Anak yang Suka Memukul

3. Sifat dan karakter anak yang sulit diatur

5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!ilustrasi stress parenting (pexels.com/@Ketut-Subiyanto)
dm-player

Setiap anak dilahirkan dengan keunikan dan karakternya yang berbeda-beda. Tidak semua anak juga dapat mudah diatur atau dididik oleh orangtua.

Kadang kala bagi orangtua yang belum cukup mental dalam menghadapi anak, hal semacam ini cukup memancing emosinya. Anak yang sulit diatur akan membuat orangtua justru kesulitan dalam mengendalikan diri agar tidak memukul. Meski demikian, dalam konteks ini tetap saja orangtua tidak dapat dibenarkan.

4. Efek trauma masa kecil dari orangtua

5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!ilustrasi anak menangis (pexels.com/@NEOSiAM 2021)

Kekerasan pada anak sangat berpotensi menimbulkan efek domino ke depannya. Bisa saja di masa depa justru anak tersebutlah yang akan berlaku kasar saat sudah menjadi orangtua.

Tidak heran bila orangtua yang kasar pada anak juga biasanya merupakan korban kekerasan pada saat kecil. Jika mata rantai kekerasan ini tidak segera diputus, akan menjadi efek domino yang sulit dihentikan.

5. Efek pengonsumsian alkohol dan obat berbahaya

5 Alasan Orangtua Mendidik Anak dengan Cara Memukul, Berisiko Banget!ilustrasi peminum (pexels.com/@Natalie)

Hal lainnya yang bisa menjadi faktor penyebab kekerasan pada anak adalah karena alkohol dan obat terlarang. Hal ini bisa terjadi apabila orangtua merupakan peminum atau pengonsumsi obat terlarang.

Karakter buruk dan sikap temperamen akan cenderung mudah membuat orangtua memukul anak-anaknya. Oleh sebab itu, berikan contoh yang baik pada anak agar dapat ditiru oleh mereka.

 

Apa pun alasan orangtua dalam memukul anak-anaknya, namun tetap tidak dapat dibenarkan. Jangan sampai ringan tangan pada anak, ya!

Baca Juga: 5 Efek Domino yang Akan Muncul bila Orangtua Terbiasa Memukul Anak

Tresna Nur Andini Photo Verified Writer Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya