4 Hal yang Perlu Dilakukan saat Anak Salah Mengambil Keputusan
ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/Fernanda Greppe)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua tentunya selalu berharap hal-hal yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam setiap keputusan yang diambil. Biasanya orangtua akan tetap memantau apa yang dilakukan anak, mulai dari anaknya masih kecil hingga beranjak remaja.
Biasanya, ketika anak sudah mulai beranjak remaja, mereka akan belajar untuk mengeksplorasi banyak hal yang ada di sekitarnya dan mencoba untuk membuat keputusan tersendiri tanpa melibatkan orangtuanya. Namun, jika anak sampai salah dalam mengambil keputusan, ada beberapa hal yang perlu orangtua lakukan dalam mengatasi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi.
1. Coba ajak anak berbicara empat mata
ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/Kampus Production)Cara pertama yang bisa orangtua lakukan adalah dengan mengajak anak untuk berbicara secara empat mata. Bagaimanapun juga, komunikasi merupakan kunci penting yang akan menentukan kualitas hubungan yang dimiliki antara orangtua dan anak sehingga jangan sampai mengabaikan hal yang satu ini.
Mungkin saja melalui komunikasi yang terjalin, orangtua dapat memahami alasan anak telah mengambil keputusan tersebut sehingga dapat mencari tahu di mana letak kesalahannya. Selain itu, orangtua juga bisa belajar untuk melihat masalah yang ada dari sudut pandang anak sehingga tidak memaksakan kehendak sendiri.
2. Ketahui konsekuensi yang mungkin terjadi
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)Orangtua mungkin perlu benar-benar belajar bagaimana caranya mengetahui setiap konsekuensi yang mungkin terjadi pada anak. Sama halnya jika memang anak salah mengambil keputusan dalam hidup sehingga membuat mereka mengalami rasa sedih dan juga menyesal akibat keputusan yang telah diambil sebelumnya.
Setidaknya, orangtua dapat mengajak anak untuk mengetahui konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan sehingga nantinya anak bisa lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ini akan jauh lebih baik daripada orangtua justru semakin menyudutkan anak atas konsekuensi yang terjadi karena keputusannya. Pasalnya, hal tersebut justru akan membuat anak semakin terpuruk.
Editor’s picks
Baca Juga: 6 Sisi Buruk Gak Konsisten Mengambil Keputusan, Tambah Rumit!
3. Beri dukungan pada anak
ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/Sai De Silva)Dukungan orangtua pada anak memang menjadi hal yang sangat dibutuhkan pada setiap situasi, bahkan termasuk ketika anak salah. Mengambil keputusan tentunya bukan hal mudah bagi anak, apalagi jika anak memang sudah benar-benar menyesali perbuatannya.
Setidaknya orangtua dapat memberi dukungan atas apa yang anak lakukan meski keputusan yang diambil cenderung salah. Melalui dukungan tersebut, anak akan merasa dihargai. Anak juga akan mengerti bahwa keputusan yang diambil ternyata tidak selalu berdampak baik pada dirinya sendiri.
4. Tawarkan solusi yang terbaik
ilustrasi menasehati anak (pexels.com/August de Richelieu)Orangtua sebagai sosok terdekat bagi anak sebetulnya sangat penting untuk bisa memberikan arahan yang terbaik agar anak-anaknya bisa memahami letak kesalahan yang mereka lakukan. Setidaknya, jika orangtua menawarkan solusi yang terbaik pada anak, nantinya anak bisa memperbaiki kesalahan yang dilakukannya.
Orangtua jangan sampai justru hanya membiarkan anak begitu saja dan mendiamkan kesalahan yang dilakukannya. Ini akan berpotensi menimbulkan dampak buruk pada anak sehingga tawarkan solusi terbaik yang mungkin bisa anak lakukan untuk memperbaiki kesalahannya.
Orangtua memang harus mendidik anak agar bisa menjadi pribadi mandiri sehingga mampu mengambil keputusan sendiri. Namun, orangtua juga perlu mengawasi anak karena keputusan yang diambil bisa saja tidak selalu berdampak baik bagi dirinya sendiri. Kuatkan komunikasi pada anak setiap waktunya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
